38. KEANEHAN

215 38 2
                                    

Tangan Eckhart?

Dia pasti membawaku pergi dari kamar Floyd. Aku tidak perlu khawatir aku akan mati mengenaskan sebelum membawa guru ke tempat yang aman. Tapi kenapa tangan ini sangat kecil? Aku membuka mata dan mendongak ke atas. Wajah Floyd tersenyum padaku, apa yang kulakukan? Kenapa aku justru memeluk tangan Floyd? Aku akan mati!

Tidak!

"Kau mirip seperti kucing."

"Tuan, maafkan saya." Aku menunduk ketakutan.

Aku harus kabur!

"Kenapa kau takut? Harusnya aku yang takut. Kau tiba-tiba menarik tangannya dan memeluknya." Floyd tersenyum begitu mengerikan.

"Itu... Saya tidak tahu! Maafkan saya. Saya akan kembali!" Aku berlari dan membuka pintu dengan cepat.

"Pakai ini!" Floyd melemparkan selimut padaku.

Aku tidak mau lagi berurusan dengan Floyd. Dia seperti serigala!

🌱🌱🌱

"Hah..."

"Kenapa dengan wajahmu?" Killa menatapku yang membersihkan kaca jendela tanpa minat.

Aku baru saja mendapat amarah dari Haven karena kunci. Tapi aku mengatakannya dan menyuruhnya memeriksa kamarnya. Dia pasti malu tahu kuncinya berada di sana. Eckhart juga khawatir padaku karena kabar menghilangnya Miu akibat Cyclop. Dia hampir menangis lagi pagi ini. Aku harus memberitahunya kejadian sebenarnya dan dia justru marah. Dia berbicara panjang lebar padaku dan membuatku mendapatkan ceramah pagi ini dari semua orang.

"Aku hanya lelah saja semalam. Aku akan mengantarkan makanan lagi. Sampai jumpa, Killa!"

"Berhati-hatilah! Cyclop mungkin akan menangkapmu lagi!"

"Iya!"

Haven tetap mempercayakan troli makanan padaku. Tidak ada yang berani masuk untuk memberi para tahanan makanan. Aku mendorong seperti biasa dan masuk melihat Cyclop yang meringkuk. Apa dia sedang kesal padaku?

"Cyclop! Kau kenapa?"

"Groammm..."

"Maafkan aku! Kita adalah teman, aku tidak akan melakukannya lagi. Kita akan bermain permainan lainnya. Terima kasih telah membantu!" Aku memeluk kaki Cyclop.

"Groammm..."

"Iya, maafkan aku."

Aku tidak tahu apa yang dia katakan. Tapi sepertinya kami berbaikan lagi. Aku mengantar semua makanan kepada para tahanan. Terakhir aku ingin tahu mengenai tiga orang di samping Floyd.

Penampilan guru jauh lebih baik sejak dia meminum obat yang kuambil. Apa efeknya mulai muncul secara perlahan-lahan?

"Guru!"

"Apa?"

"Apa kau mengenal Ace, Dixon, dan Ethel?"

Guru terdiam sejenak, apa dia ingat nama-nama itu?

"Mereka penyihir yang cukup hebat. Ada apa?"

"Beritahu aku mengenai mereka. Muridmu ini akan mengurus ketiga anjing milik Floyd!"

Aku ini adalah seorang penyihir yang berbakat untuk menipu orang. Jika hanya ketiga anjing itu, aku pasti bisa menipu mereka. Floyd saja juga tertipu oleh wajah lemah lembutku ini. Aku akan memanfaatkan mereka semua dan menjadikannya anjingku. Hahaha...

"Ace, dia anjing paling setia milik Floyd. Dia penuh kecurigaan terhadap orang-orang, tapi jika kau tahu kelemahannya. Dia mudah untuk diatasi."

Aku akan mengingat-ingatnya.

Second Lead ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang