10. TEMAN

345 51 0
                                    

"Begini Eckhart, aku akan pergi ke pulau penyihir untuk menolong mereka dari sesuatu yang aku sendiri tidak tahu. Aku tidak bisa membiarkan mu tidak tahu akan hal ini. Kau bisa berhenti di salah satu kerajaan jika kau nyaman tinggal disana. Kau tak perlu mengikutiku sampai pulau penyihir."

Kami duduk bersama di bawah tenda di gunung yang penuh dengan tanaman obat. Aku akan memerlukannya untuk membuat ramuan dan obat-obatan. Aku bukan seorang peracik, tapi aku seorang penyihir yang bereksperimen. Aku membawa buku racikan dan resep ramuan. Mungkin setelah ini aku akan membuatnya sembari menunggu hujan reda.

"Aku akan ikut denganmu. Setelah itu aku memikirkan hal lain. Lagipula aku seorang penjagamu yang kau bayar."

Itu benar sekali. Aku sudah mengeluarkan sekantung uang padanya. Dia pasti mengira itu adalah upah kerjanya untuk menjagaku. Aku memberinya karena aku kasian padanya.

"Baiklah, kita sudah sepakat. Jadi, kau tidak bisa lari atau kabur. Aku akan membuat resep obat, kau bisa melakukan apa saja. Hujan ini tidak mudah mereda, mungkin kita akan terjebak disini sampai malam."

Pertama, resep obat penghilang luka.

Campurkan air hujan, 1 sendok teh, 1 daun jeruk, 2 daun herbal, 1 bunga krisan. Aduk dengan api yang kecil. Tunggu sampai 30 menit dan diamkan sampai suhu turun.

Kedua, resep obat tidur.

Campurkan air hujan, 1 bulu angsa putih, bunga tujuh macam apa saja, dan susu domba. Aduk dengan api besar. Tunggu selama 15 menit sampai warnanya berubah menjadi hitam pekat.

Ketiga, resep racun.

Campurkan air hujan, satu tetes bisa ular, darah monster, serbuk biji apel, kaki seekor monyet, dan buku kucing. Aduk hingga baunya mirip aroma buah. Warnanya sangat menjijikan.

"Uhukkk..."

Dengan ketiga resep ini, aku akan mengalahkan dunia. Hahaha... Apa aku atau membuat resep ramuan cinta? Tapi aku tidak memiliki hati pria tampan. Aku melirik Eckhart yang sedang berlatih pedang. Dia tampan.

"Aku merasakan hawa jahat disini, berhati-hatilah Miu!"

🌱🌱🌱

Aku memiliki banyak ramuan dan obat. Aku juga memiliki banyak tanaman obat dan bahan-bahan langka lainnya. Tas sihirku memakan banyak hal, aku naik ke atas burung awan mengikuti Eckhart. Hujan mereda sebelum malam ini. Kami harus sesegera mungkin menemukan tempat penginapan. Aku tidak mau membuat Eckhart berjaga untuk melindungi ku.

"Apa kau tahu desa terdekat Eckhart?"

"200 meter lagi. Ada desa yang bisa kita datangi."

"Kau tahu sampai sejauh ini?" Aku melihatnya.

Apa dia pergi berperang sampai tempat ini?

"Ibu ku berasal dari sana. Aku tahu tempatnya."

Ibu Eckhart? Bukankah ibunya berasal dari suku bar-bar? Aku menatap Eckhart dan menatap hutan di depan kami. Aku suka suku bar-bar!

Kami turun di depan pintu gerbang dari kayu yang tinggi. Apa Eckhart sering datang ke tempat ibunya? Aku melirik kesana-kemari mencari pintu masuk untuk kami.

"Ayo!" Eckhart mendorong pintu kecil di bawah.

Bukannya itu jalan masuk anjing?

"Ugh... Harusnya kita turun di dalam saja."

"Tunggulah disini!" Wajah Eckhart lebih terlihat senang datang ke tempat ini.

Bagaimana dulu ibunya dan raja Carver bertemu? Apa saat itu raja terluka oleh binatang buas dan ibu Eckhart menolongnya. Jadilah cinta yang tumbuh diantara mereka. Hahaha... Itu dia. Pasti cerita awalnya begitu. Pada akhirnya Eckhart dibawa raja setelah ibu Eckhart meninggal.

"Miu! Kemarilah!" Eckhart melambaikan tangan. Dia bersama beberapa orang yang kuketahui adalah suku bar-bar dari penampilan mereka. Tanda di kepala dan warna mata yang sama. Merah darah.

"Kau penyihir?" Tanya seorang anak.

"Iya, aku lah penyihir." Aku mengusap hidungku.

Apa mereka baru pertama kali bertemu penyihir?

"Katanya daging penyihir itu enak."

Daging apa? Aku berlindung di balik tubuh Eckhart. Kenapa dengan daging penyihir?

"Hahaha... Dia takut! Penyihir takut!"

Aku menutup mataku dan membuat manusia air untuk membahasi tubuh mereka semua.

"Arghttt..."

"Maafkan kami!"

Rasakan air-air ini membahasi tubuh kalian semua. Aku tidak akan berhenti sebelum mereka tahu kehebatan penyihir. Manusia air menembakkan banyak air ke arah mereka. Membuat semua orang berteriak marah.

"Cukup! Kau harus beristirahat, Miu!" Eckhart mengangkat tubuhku dengan sangat mudah.

Aku belum selesai bermain dengan mereka.

"Aku akan membuat kalian menderita lagi dan lagi. Tunggu saja!" Aku menunjuk mereka semua.

"Kami juga! Kami akan memakanmu!"

"Kalau begitu aku juga akan mengambil jantung kalian dan membuat ramuan awet muda. Hahaha..."

🌱🌱🌱

"Selamat datang di rumahku."

Seorang nenek menyambut kami di rumahnya. Apa dia nenek Eckhart? Aku melirik Eckhart yang begitu perhatian dengan nenek ini. Aku memandangi dalam rumah yang penuh dengan tengkorak hewan dan benda berwarna merah. Inilah tempat pemujaan iblis.

"Terima kasih telah menerima kami. Saya Miu, seorang penyihir."

"Aku tahu, Eckhart bercerita padaku. Beristirahatlah dengan nyaman di tempat ini."

Kamar ini didominasi dengan warna merah dan tengkorak lagi. Aku akan tidur seperti sebuah persembahan pada iblis. Cukup beberapa mantra kuno, iblis akan datang padaku.

"Aku akan mengantarkan ibuku. Kau beristirahatlah."

"Baiklah."

Heh? Ibu? Ibu siapa?

Eckhart membantu nenek pergi dengan sangat hati-hati. Apa aku telah salah paham? Usia Eckhart lebih tua dari Flint. Tentu saja 24 tahun yang lalu nenek adalah wanita yang sangat cantik dan penuh dengan aura yang kuat. Bagaimana bisa raja menolak wanita cantik yang menolongnya? Raja pasti menyukai wanita lebih tua darinya. Aku tersenyum dan tidur di atas gumpalan awan.

Aku harap kami cepat pergi dari sini.

🌱🌱🌱

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Second Lead ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang