"Dia terbangun!" Pangeran ke tiga melihat bayi ini yang tertawa sendiri.
Kupikir dia sedang melihat roh atau peri di dalam tempat ini. Aku hanya melihat ruang kosong di atasnya. Apa aku harus menggunakan kacamata sihir?
"Aku akan meminta para pelayan untuk datang ke tempat ini. Dia terbangun dari tidur panjang." Ratu menyentuh pipi pangeran ke empat.
Aku benar-benar melihat peri dan roh hutan. Ini cukup buruk untuk dilihat. Wajah mereka tampak tak bagus jika terus dilihat-lihat. Aku mengembalikan kecamata dan mengamati orang-orang yang menyukai bayi ini. Apa mereka menerima anak ini?
"Kalian tidak keberatan mengurus anak ini?"
"Dia tetap anak raja, dia keturunan kerajaan. Kami akan mengurusnya dengan baik. Terima kasih telah menolong kami, Putri Miu." Ratu tersenyum padaku.
Baru kali ini, aku mendapatkan senyuman darinya. Wajahnya sering menunjukkan raut wajah marah ketika melihatku.
"Apa yang kau inginkan? Kau akan kabulkan semuanya."
"Saya tidak membutuhkan apapun untuk sekarang. Jika waktunya tiba saya akan memintanya dan jika pengeran ke empat mengalami masalah kembali tentang kesehatannya. Anda bisa membawanya ke hutan untuk bertemu ibunya. Itu juga termasuk jika pangeran ke empat mengalami masalah lain."
"Terima kasih banyak."
"Kalau begitu saya permisi, saya memiliki teman yang harus saya temui." Aku melompat pada manusia bunga yang berubah menjadi burung.
Aku melambaikan tangan dan pergi dari sana. Jika mereka tidak menyukai bayinya, mereka bisa mengembalikannya pada ibu roh hutan. Tetap saja anak itu setengah monster. Aku tidak yakin jalan hidupnya akan mudah ke depannya.
Tubuhku melompat turun dengan bunga-bunga yang berjatuhan dari atas.
"Eckhart!"
Wajah Eckhart menatapku dengan panik. Apa dia mencariku sejak tadi? Aku merasakan tali angin terus memberitahu dia ingin segera bertemu.
"Bunganya banyak sekali."
"Indahnya."
"Wahhh..."
Aku mendongak dan menatap kelopak-kelopak bunga yang berhamburan. Bukankah sihir itu indah? Semua orang pasti kagum dengan sihir ini. Aku bisa membuktikan pada guru bahwa sihir tidak selamanya untuk melawan monster atau orang jahat. Sihir itu menyenangkan.
"Kenapa kau baru kembali?"
"Aku? Mengurus sesuatu. Apa kau butuh bantuan ku?"
"Tidak, aku sudah membeli barangku. Jika kau mau, ayo membeli makanan bersama. Apa kau sudah makan?"
"Hahaha... Kau pasti kelaparan saat menungguku. Ayo, pergi. Aku ingin makan banyak."
🌱🌱🌱
"Apa yang lakukan semalam?"
Kami pergi lagi dengan dua burung awan. Aku tertidur dan menatap langit biru di atas sana. Semalam aku terlalu banyak makan sampai perutku tak bisa menampung makanan lagi pagi ini. Makanan di Padali sangat enak melebihi makanan di Carver. Aku jadi ingin berkunjung disana lagi dan melihat pengeran ke empat. Apa dia akan tumbuh dengan baik di lingkungan manusia?
"Berkunjung ke rumah teman."
"Teman?"
Apa dia tidak percaya?
"Aku punya teman. Apa Amisi memberitahu temanku hanya Chuma dan prajurit?"
"Dia mengatakan kau anak yang berbeda. Kau tidak seperti anak lain pada umumnya."
Itu bisa dimengerti. Temanku hanya guru dan penyihir di pulau itu. Selebihnya hanya Chuma dan Helga. Jika dengan bangsawan lain, mungkin Flint atau Eckhart. Aku tidak mengenal lain bangsawan lainnya. Mereka tidak suka padaku.
"Kenapa kau menyukai Amisi? Selain dia cantik, baik, dan sangat anggun."
Alasan orang-orang menyukai Amisi adalah ketiga hal itu. Lainnya pujian untuknya.
"Dia menerimaku apa adanya. Aku menyukainya karena dia bicara denganku seperti orang lain."
"Ah, dia cinta pertamamu."
"Itu cukup membuatku merasa kehilangan seseorang yang sangat berharga." Eckhart menunduk dalam.
Apa dia ingin menangis lagi? Lin melihatnya dengan sedih saat ini. Golem itu saja tahu perasaan Eckhart.
"Kau tidak sendirian. Aku juga merasakannya saat mendengar Flint datang dan melamar kakakku. Itu seperti semua impianmu bersama seseorang yang akan jadi pasanganmu di rampas secara paksa."
Aku memiliki ide bagus, aku menatap Eckhart dan membuat burung pengantar pesan.
"Hey! Ayo buat mereka memikirkan perasaan kita. Seperti ini. Hey! Amisi! Kau adalah kakak terjahat di dunia ini. Aku tidak akan memaafkanmu meski kau menangis padaku. Bahkan jika kau bersimpuh padaku, aku hanya akan tertawa melihatmu."
Burung pengantar pesan pergi terbang. Eckhart menatapku dan menahan tawanya.
"Burung itu serius akan datang ke Amisi. Itu bukan burung biasa. Apa kau ingin mencobanya?" Aku memberikan satu burung padanya.
"Tapi bagaimana jika mereka mendengar suara kita? Bukankah ini penghinaan bagi keluarga kerajaan?"
"Tidak ada yang tahu selain orang yang bersangkutan. Kau bisa membicarakan apapun."
Eckhart terlalu memikirkan mereka yang tidak memikirkannya. Ironis sekali.
"Untuk kakakku, Flint. Aku hidup dengan nyaman saat ini, kau tidak perlu mencariku lagi. Aku tidak akan kembali ke Carver lagi. Bahkan jika kau ingin membungkam para bangsawan dan prajurit, aku tetap tidak akan kembali. Maafkan, aku. Aku tidak bisa tinggal bersama seseorang yang kucintai hidup bersama kakakku sendiri. Aku sungguh kecewa pada kalian semua. Jika aku seorang penyihir, aku akan mengutuk kalian semua ke jalan yang penuh dengan masalah. Aku juga tidak peduli dengan monster api atau monster lainnya yang menyerang kerajaan. Aku akan sangat bersyukur kalian mendapatkan luka yang kudapatkan selama ini. Terimakasih atas segalanya."
Bukankah itu juga kutukan. Burung terbang ke udara, Eckhart tersenyum dan menatap ke depan. Dia dia sangat suka mengutuk seseorang. Aku ikut tersenyum dan membuat satu burung lagi.
"Untuk Flint dan Amisi, aku harap kalian hidup tanpa seorang Eckhart yang selalu membantu kalian. Sejujurnya aku tidak tahu cara berpikir kalian. Tapi, kalian pasti akan menyesal telah membiarkan seseorang seperti seorang penyihir jahat."
Aku ingin mengucapkan kalimat sampah pada mereka. Tapi, itu tidak perlu. Kehilangan seseorang yang membantu mereka akan menjadi pukulan telak. Aku akan membuat Eckhart hidup layaknya manusia yang dicintai. Termasuk aku! Dengan kekuatan ini dan kekuatan Eckhart. Kami akan menyelamatkan pulau penyihir dan menjadi pimpinan baru mereka.
"Hahaha..."
🌱🌱🌱
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Lead ( END )
AdventureBagaimana jika cinta pertamamu adalah orang yang akan dinikahi saudaramu? Miu merasakan rasa sakit yang begitu besar saat seseorang yang dia cintai memilih menikahi kakaknya sendiri. Begitu juga dengan Eckhart, saat kekasihnya menikahi dengan kakakn...