50. TANGGUNG JAWAB

285 41 4
                                    

Jlebbb...

Apa ini telah berakhir? Kenapa tidak ada rasa sakit ditubuhku? Apa aku sudah mati. Aku membuka mataku dan melihat pedang menembus dada Floyd. Tubuh Floyd terjatuh membuatku bisa melihat seseorang dibelakangnya.

"Apa aku harus menusuknya lagi? Aku akan memenggal kepalanya. Kau diam saja, Miu! Jangan melihat ini! Orang ini pantas untuk mendapatkannya. Jangan kotori mata cantikmu, maksudku mata indahmu. Bukan, mata mu itu. Aku tidak ingin kau bermimpi tentang **** ini. Aku akan melemparkannya ke laut untuk dimakan monster penjaga pulau! Kepala ini akan kubawa kesana sekarang."

Eckhart mengambil kepala Floyd tanpa rasa jijik. Tubuhku bangkit dan memeluknya dengan erat. Aku tidak peduli dengan rencana setelah ini. Aku hanya peduli dengan pria ini.

"Kau berhasil membunuhnya Eckhart!"

"Aku sudah katakan, aku yang akan membunuhnya untukmu." Bisik Eckhart.

Aku mendorong tubuh Eckhart, dia tidak mengalami luka serius. Jadi bagaimana dia bisa berada disini?

"Bagaimana bisa Eckhart?"

"Entahlah, seseorang memanggil banyak monster. Dia membuat pulau ini dipenuhi dengan banyak monster miliknya."

Monster? Eckhart menggendong tubuhku ke arah jendela. Aku bisa lihat kumpulan monster berada di pulau ini. Terbang dan berjalan dari arah lautan. Mereka menatapku dan menunduk. Apa penghalang itu berhasil hilang? Cahaya matahari menyinari tempat ini bersamaan dengan suara pecahan kaca.

"Sihir kita kembali!" Seseorang berteriak sangat kencang.

Sihir terlarang itu berhasil rupanya. Tidak sia-sia juga kematian Floyd. Apa dia telah bertemu amarah adiknya?

"Kita berhasil! Kau sangat hebat, Miu!"

"Kau yang hebat. Kau membunuh Floyd."

Aku mulai merasakan kesadaranku semakin menipis.

"Hey! Eckhart!"

"Hmmm?"

Cupp...

Aku mencium bibir Eckhart bersamaan dengan semua kesadaranku hilang.

🌱🌱🌱

"Ugh..."

Dimana ini? Kenapa banyak kain putih dimana-mana? Aku merasa akan segera ditumbalkan untuk sesuatu. Tubuhku bangkit dan membuka jendela. Aroma lautan langsung menyambutku bukan hanya itu. Di luar banyak orang berterbangan kesana-kemari. Mereka terlihat senang saat melintasi pulau dan pergi ke dunia luar. Aku dan Eckhart berhasil melakukannya. Hahaha... Inilah saatnya untukku merampas pulau penyihir ini dan menjadi pimpinan baru mereka. Aku akan membuat semua orang menjadi pelayanku. Heh, mereka kira mereka bebas dari Floyd dan bersenang-senang? Tidak! Aku akan menjadi penguasa!

"Hahaha... Hahaha..."

"Kau lebih sehat setelah tertidur beberapa hari." Suara guru menghentikan tawaku.

"Guru!" Aku berlari dan memeluk guru.

Dia nampak hebat dengan pakaian sihirnya. Sekarang guru harus bekerja keras lagi untuk pulau ini. Dia tidak bisa lagi berisitirahat di dalam penjara bersama Cyclop.

"Guru, bagaimana dengan monsternya?" Tanyaku berlari ke luar jendela lagi.

"Aku sudah mengembalikan mereka. Orang gila mana yang menggunakan seluruh lingkaran sihir untuk memanggil banyak monster di waktu yang sama. Aku hampir membunuh mereka karena mengira itu adalah serangan monster. Tapi temanmu itu datang membawamu yang jatuh pingsan."

Second Lead ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang