53. MELAMAR 2

306 45 5
                                    

"Hah... Kita akan bertemu ayahku!"

Eckhart menggenggam tanganku erat. Dia bersenandung ria seperti ingin bertamasya. Aku yang gugup setengah mati. Aku juga akan pergi ke desa bar-bar untuk bertemu ibunya.

"Eckhart? Apa kau tidak apa-apa jika menjadi prajurit Ruby dan dianggap sebagai penghianat?"

"Yang lebih masalah jika orang lain yang melamarmu. Aku hanya membutuhkanmu, Miu!" Bisik Eckhart.

"Iya-iya, kau belajar dari mana sebenarnya? Apa waktu aku pingsan kau bermain dengan wanita lain?"

Eckhart menggeleng cepat, dia membuang wajahnya yang begitu merah. Darimana dia belajar semua kata dan ciuman itu? Harus kuakui dia sangat pandai melakukannya, aku sampai kewalahan menghadapi sikap agresif Eckhart. Bukankah dia tak pernah sakalipun menyentuh Amisi?

"Aku menemukan buku di ruangan Ace. Jadi aku mengambil dan membacanya. Itu... Aku belajar dari sana."

Hah? Buku Ace? Buku apa itu sampai membuat Eckhart yang polos menjadi serigala? Apakah buku itu menggunakan sihir berbahaya? Aku perlu tahu lebih banyak dan membacanya juga. Wajahku memanas seketika, pantas saja dia sangat pintar. Bahkan aku perlu menutupi luka dileherku setelah Chuma mengetahuinya. Dia sempat akan menusuk Eckhart tapi dia kalah kembali dengan pedang yang terbelah menjadi dua bagian. Itu kekalahan yang telak.

"Tidak apa-apa, kita akan belajar bersama-sama." Aku tersenyum dan menahan tawaku saat Eckhart terkejut atas perkataanku.

"I-ya, aku mengambil beberapa buku dan membawanya ke dalam tasmu. Mung-kin ma-lam ini kita bisa belajar bersama." Eckhart memalingkan wajahnya dengan kepala yang lebih mirip kepiting rebus.

Belajar bersama malam ini?

Apa?

Kepalaku begitu panas sampai asap mengepul darisana. Apa yang Eckhart katakan sekarang? Itu sangat polos untuk dikatakan darinya.

"A-pa bisa? Mung-kin Chuma akan menjagaku."

"Bisa! Kau kan punya sihir kabut. Kita bisa menghilang bersama-sama. Ya... Itu, maafkan aku Miu. Aku pria bodoh! Kau pantas memukulku, maksudku. Itu... Apa...? Aku..."

"Sttt... Kita hampir sampai! Kita juga harus bertemu ibumu nanti. Simpan dulu dan kita akan membicarakannya setelah kita memberitahu orangtua kita."

"Hmm..." Eckhart memelukku dan mencium pipiku.

Ini di depan semua orang. Mereka melihat kami dengan pandangan aneh. Kenapa dia melakukan ini? Pintu terbuka, kami masuk ke dalam dengan wajah kami yang sangat merah. Raja dan ratu Carver berada disana memperhatikan kami. Ini permintaan pertemuan yang sangat mendadak. Aku tersenyum berhadapan dengan mereka.

"Salam untuk raja dan ratu Carver." Kami membungkuk bersama.

"Bangunlah! Jadi, untuk apa kalian ingin bertemu dengan kami?" Tanya ayah Eckhart.

"Ayah, saya ingin menikah dengan Miu."

Aku menggenggam tangan Eckhart, aku juga akan mengatakannya.

"Apa? Apa yang kau bicarakan Eckhart?" Ayah Eckhart menatap kami dengan marah.

"Saya mencintai Miu, saya tidak ingin menikahi wanita lain selain dirinya. Jadi izinkan kami untuk menikah ayah!"

"Tidak!"

Napasku tercekat, sulit untuk membujuk ayahnya. Ini menyangkut harkat dan martabat keluarga bangsawan. Aku melirik Eckhart yang masih tenang. Apa yang akan dia lakukan?

"Baiklah. Kalau begitu, izinkan saya untuk keluar dari kerajaan ini! Saya akan melepaskan status saya dari pangeran ketiga Kerajaan Carver dan pimpinan prajurit."

"Apa katamu? Belum cukup kau pergi begitu saja meninggalkan kerajaan ini. Lalu kau akan menikah dengan adik ipar saudaramu? Apa aku gila, Eckhart? Apa ayahmu ini hanya membesarkanmu untuk jadi seperti ini?"

"Anda membesarkan saya? Sejak kapan anda membesarkan saya? Saya dibesarkan oleh guru pedang saya, Tuan Alger. Saya hanya hidup di tempat prajurit selama ini. Saya berjuang sendirian di medan perang. Saya tidak pernah mendapatkan pendidikan secara layak. Saya tidak pernah diikutsertakan pada acara kerajaan ini. Saya hanya jadi pajangan anda!"

Eckhart mengatakannya dengan sangat lantang. Bahkan semua orang yang berada disini akan merasakan sebuah amarah Eckhart. Aku tersenyum dan mengeratkan genggaman kami.

"Ayah, saya merasa kerajaan ini tidak cocok untuk saya. Saya bukanlah Carver, saya Eckhart dari desa yang jauh disana. Keluarga saya berada disana bukan ditempat ini. Terima kasih untuk semua hal yang ayah berikan. Tapi maaf, saya tidak bisa hidup seperti ini terus. Saya memiliki mimpi bersama seseorang di samping saya ini. Saya sangat mencintainya sampai saya ingin menghadiahkan hidup saya untuknya. Saya sangat senang hidup dengan Miu. Dia mengajarkan banyak hal pada saya. Dia menolong saya, membantu saya, mencintai saya, dan menggenggam tangan saya sangat erat. Saya tidak bisa melepaskannya. Jadi, biarkan kami menikah."

Aku mengusap wajahku. Ini lamaran paling menyedihkan, aku tak bisa membuat Eckhart sedih. Dia adalah kekasihku! Aku akan membantunya!

"Hah... Yang mulia, anda tidak perlu cemas akan hidup dan masa depan Eckhart! Saya akan bertanggungjawab atas hidupnya. Saya Miu, pemimpin para penyihir meminta Eckhart untuk menjadi suami saya. Jika anda masih tidak menyukainya, saya bisa membuat para penyihir untuk tidak datang ke Carver. Saya juga mengenal baik kerajaan lain. Tentu saja dengan Kerajaan Amadora yang baru saja menjalin kerjasama dengan anda. Saya bisa membuat mereka menutup jalur perdagangan untuk kalian. Saya baru saja menyelamatkan putrinya, saya juga punya dendam dengan Raja Caesar. Mungkin mengambil hartanya lebih baik karena melukai hati seorang penyihir..."

"Cukup, Miu! Aku mengizinkan kalian menikah." Ratu menatapku dan tersenyum.

Mudah sekali mendapatkan hati ratu. Aku belum mengatakan hal lainnya seperti Kerajaan Padali yang akan membantuku. Desa bar-bar yang disembunyikan raja, Kerajaan Dalton, dan apalagi yang aku lewatkan. Hmmm... Ah, Raja Aldric! Dia temanku yang bersemangat untuk membantuku juga. Oh dan para kurcaci dan manusia disana. Apa nama kerajaannya? Tidak masalah. Hahaha... Tidak sia-sia perjalanan ini ternyata. Aku bisa mengenal banyak orang.

"Lakukan saja. Aku tidak mau membuat masalah dengan pemimpin para penyihir. Bagaimana kau bisa melakukannya?"

"Kami merampasnya dan membunuh pemimpin disana. Eckhart yang membunuhnya!"

"Apa?" Raja melihat anaknya.

"Bukankah dia luar biasa? Saya harap anda tidak mengeluarkan Eckhart dari kerajaan ini. Bagaimanapun juga dia sudah berjuang mati-matian untuk kerajaan ini. Lebih dari itu tak ada seorangpun yang mengorbankan dirinya untuk kerajaan ini selain Eckhart." Aku melihat Eckhart yang akan mengeluarkan air matanya.

Apa dia akan menangis?

"Aku merestui kalian. Lakukan saja! Aku akan melepaskannya untukmu, Miu."

"Terima kasih, yang mulia." Aku tersenyum begitu senang.

Kami harus bertemu seseorang, bukan. Dua orang! Mereka akan mendoakan kutukan semua penyihir!

🌱🌱🌱

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Second Lead ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang