This Cruel Alpha [3]

42. Guardiola

"Katakan."

Lambang itu berbentuk seperti burung Phoenix yang melebarkan kedua sayapnya, dimana di sekitarnya ada api yang mengelilingi. Ara pernah melihatnya dicap di bokong kuda. Dia tidak tahu bahwa semua prajurit RedSerron juga akan dicap. Bukankah itu menggunakan besi panas? "Itu lambang prajurit RedSerron Pack," kata Ara akhirnya.

Dia berbicara jujur tentu saja. Biarpun gadis itu berniat bohong, Sean akan selalu menemukan cara untuknya mengatakan hal yang jujur. Sean mengangguk, seperti tidak terkejut sama sekali.

Sedangkan Michael juga hanya tersenyum. Seakan dia tahu ini akan terjadi, dan dia bahagia karena itu.

"Aku ingin kau memimpin pasukan, Delta. Selama aku pergi ke desa-desa, perkuat Guardiola dan Istana." Lelaki itu langsung memberi perintah kepada Michael. Seperti yang dia harapkan, Michael mengangguk patuh.

"Baik, Alpha."

"Kau tidak terkejut?" tanya Ara aneh. Dia pikir lelaki itu akan terkejut karena RedSerron adalah Pack dimana Ara berasal. Selain itu, malah akan memperkuat Ara sebagai penghianat.

"Itu hanya tes." Sean mengangkat bahu. "Sepertinya kau benar-benar tidak punya perasaan pada Arxein, kan?" terkanya. Itu benar. Dia tidak memiliki perasaan yang sama dengan Ein. Dimana Ein memandangnya sebagai seorang wanita, sedangkan Ara hanya menganggapnya sebagai kakak.

"Ini tidak lucu." Ara berdiri. Dia pikir Sean benar-benar membutuhkannya untuk berdiskusi. Ternyata lelaki itu hanya mengetes Ara apakah dia berada pada sisi Sean atau tidak.

"Sebelum RedSerron benar-benar mengibarkan bendera perang, maka kita akan tetap dalam posisi bertahan." Itu yang dia katakan pada Michael. Sean ikut berdiri, menatap Ara dengan serius. "Dan kau bisa menjadi sasaran empuk perang, Ara. Oleh karena itu, aku memberimu cincinku." Sebenarnya masuk akal, hanya saja Ara merasa sedikit kecewa. Dia pikir lelaki itu memberinya cincin sebagai—ah sudahlah! Dia terlalu berekspektasi tinggi.

"Arxein tidak akan melukaiku." Ara menggeleng pelan. Dia bisa memastikan itu.

"Aku tahu." Sean juga mengenal Ein dengan baik. Sangat baik bahkan, dulu sekali. "Tapi aku tidak ingin mengambil risiko. Penjagaanmu akan diperketat."