Mata coklat Angela berubah menjadi emas dalam satu kedipan. Iris itu tidak kembali menjadi warna aslinya ketika mereka sudah ada di arena. Ara tahu, Angela menggunakan sisi serigalanya untuk melawan Ara. Biarpun ini terlihat tidak adil mengingat Ara bukanlah lawan yang setara, tetapi gadis itu tetap diam. Dia memasang kuda-kuda, saling menatap tajam satu sama lain.
Stret!
"Akh!" pekik Ara ketika Angela berhasil merobek lengannya. Entah bagaimana wanita itu bergerak dengan cepat. Padahal, Ara baru saja berkedip. Sial, batin Ara.
Dia tidak ingin kalah begitu saja. Biarpun keadaannya tidak seimbang, Ara tetap harus melukainya. Pedang kembali beradu. Gerakan mereka begitu cepat. Saling menyerang tanpa ingin memundurkan langkah.
Teriakan-teriakan terdengar di sekitar mereka, meramaikan peraduan pedang itu. Suara para prajurit itu seperti rakyat yang meminta penjahat dihukum mati. Sean tidak berkutik. Dia hanya berdiri di dekat area dengan tangan dilipat. Lelaki itu yakin Ara akan kalah dalam sekejap. Lagipula, siapa yang mau melawan werewolf? Terlebih lagi Angela adalah salah satu yang terlatih-di luar keprajuritan.
Ara terus maju menyerang ketika Angela semakin terdesak. Wanita itu memundurkan langkah. Pedang mereka berdenting lagi, kali ini dalam posisi bertahan. Pedang mereka tersilang dengan sisi tajam yang Ara hujurkan. Ara mendorong pedangnya dengan kuat, membuat Angela harus menahan lebih keras. Keringat membasahi dahinya. Padahal, ini baru beberapa menit, Ara tidak boleh berhenti di sini.
"Luna!" seru Michael mendukungnya. Mereka terlalu barbar.
Biarpun tangan Ara sudah terluka dahulu, gadis itu masih memiliki kekuatan untuk mendorong Angela. Jadilah, dia mendorongnya lebih keras. Dengan gerakan cepat, Ara memutar tubuh lebih rendah. Dalam gerakan itu, pedangnya tetap terhunus ke depan.
Stret!!
Kali ini Ara melukai perut Angela. Gaunnya tersobek hingga ke dalam. Darah merembes di bagian dadanya, tidak terlalu banyak tetapi cukup membuat Angela merintih. Gadis itu kembali berdiri, dia melayangkan serangan lagi.
"Wohooo! Itu dia Lunaku!" teriak Michael bangga.
"Jangan berhenti Luna!" teriak Devan ikut meramaikan suara-suara di tempat itu. Guardiola menjadi sangat berisik, Ara tidak menyukainya. Berbeda dengan Jack, lelaki itu memilih diam memperhatikan. Sebenarnya dia khawatir jika Angela melukai Ara dengan sangat buruk. Manusia mudah mati.
Strett!!
Kali ini Ara mengenai lengan Angela. Gaunnya sekarang sudah tidak berbentuk lagi. Biarpun gerakan mereka terlihat indah dalam balutan kaftan, keindahan itu tidak berlangsung lama. Angela memundurkan langkah, memegangi lengannya yang meneteskan darah.
Sebuah kilat putih terlihat dalam mata wanita itu. Matanya yang berwarna emas, seperti semakin bercahaya. Entah apa yang terjadi, tapi dia tidak menahan rasa sakit lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Cruel Alpha [3]
Fantasy[FANTASY-ROMANCE-KINGDOM] 18+ Sean dipenuhi amarah yang menggebu. Ia bahkan membawa cambuk istimewanya untuk mencambuk Ara nanti. Namun, ketika ia mendekat pada gadis itu, Sean tercekat. Ia tak bisa menyiksanya. Terlebih lagi ketika mata indahnya me...