22. History of Lycanthrope

736 84 10
                                    

Tiga hari setelah mereka pulang dari sungai pegunungan Velonin, Sean dihadapkan dengan beberapa masalah internal dalam kantornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga hari setelah mereka pulang dari sungai pegunungan Velonin, Sean dihadapkan dengan beberapa masalah internal dalam kantornya. Ara tidak paham, tapi beberapa pelayan menyebut bahwa Sean bolak-balik ke dunia manusia dan dunia hitam untuk mengurus masalah itu. Lelaki itu bahkan tidak menemui Ara sama sekali selama itu. Well, bukannya Ara berharap Sean akan menemuinya, Ara juga tidak peduli. Hanya saja, itu membuat Ara berpikir bahwa Sean memang sangat sibuk.

Akibatnya, selama tiga hari penuh, Angela yang mengambil alih bagian untuk mengajari Ara seluruh tata krama istana. Selain itu, dia juga mengajari seluruh peraturan tertulis maupun tidak tertulis. Sejauh ini, Ara baik-baik saja dengan Angela karena wanita itu memang mengajarinya secara layak. Tapi, tetap saja Ara berharap mereka selesai dengan cepat.

Setelah memutari perpustakaan, akhirnya Ara menemukan buku yang dia cari. Gadis itu mendekati Angela yang tengah membaca buku di salah satu meja bundar tengah ruangan. Dia meletakkan bukunya di depan wanita itu. Angela mendongak. Dia tersenyum, senyumnya nampak begitu tulus. Oh, Ara tidak mengerti mengapa wanita itu tidak bertingkah buruk di depan Ara. Padahal Ara yang menggagalkan pernikahannya, bahkan pengangkatannya menjadi permaisuri.

"Jadi?" Ara duduk di depannya.

"Kita mulai dari halaman dua belas saja. Kau bisa membacanya dahulu selama lima menit setelah itu aku akan-"

"Bisa kutanya sesuatu?" Beberapa hal memang sangat mengganjal di kepala Ara. Dia tidak ingin menyianyiakan kesempatan apapun untuk bertanya. Angela mengangguk pelan, terlihat sedikit ragu dengan apa yang ingin Ara tanyakan.

"Tentu saja, Ara."

"Posisi Luna apakah selalu lebih rendah dari Nona Besar?" tanyanya dengan nada santai. Namun, cukup mengejutkan bagi Angela. Pasalnya, selama ini dia memang tidak menjelaskan tentang itu.

"Oh, aku-Maaf sebelumnya, Luna." Dia melemparkan senyum tidak nyamannya. "Tidak. Luna adalah pemimpin wanita paling tinggi di Pack maupun kerajaan. tapi, Sean pernah berkata padaku bahwa hubungan kami bukan hanya sekedar bisnis politik. Kami berteman sejak kecil, saling mengenal satu-sama lain. Karena itu dia memintaku untuk memanggilnya dengan nama saja. Aku pikir aku juga bisa melakukan itu padamu karena kita adalah teman. Maksudku-kita teman bukan?"

Mendengar itu Ara merasa dirinya adalah seorang penjahat. Well, apa yang dia pikirkan selama ini, apa salah? Sejujurnya, Ara tidak percaya pada Angela. Namun, perilakunya selama tiga hari belakangan terlihat tulus. "Ah, ya, tentu saja kita akan menjadi teman." Dia mengangguk.

"Bagus." Angela melebarkan senyumannya. Dia pun menunjukkan beberapa buku yang telah dia kumpulkan untuk Ara juga. "Jika kau punya waktu lenggang, kau bisa baca buku ini. ⅘ dariku. Aku yakin kau akan menyukainya juga." Ara hanya menghela nafas dan mengangguk. Lagi-lagi membaca buku tebal. Ugh, dia benci ini. Apalagi yang dia baca adalah filosofi. "Oh, ya. Dan kau tidak boleh melupakan kata terima kasih ketika ada seseorang yang membantumu, Ara."

This Cruel Alpha [3]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang