Mereka berdua berjalan beriringan
menuju laboratorium istana yng letaknya di paling belakang. Lebih tepatnya di dekat dungeon, tapi posisi laboratorium ini diluar istana. Memang sengaja dipisahkan agar kegiatan di lab tidak mempengaruhi yang ada di istana dalam. Mereka memang baikan, tapi tentu saja kata itu tidak menjadikan keadaan berbeda total. Sama saja, hanya keheningan yang mengisi selama perjalanan. Cukup jauh, mengingat tadinya Ara dan Sean ada di lantai tiga.“Sebaiknya kau membangun lift.” Ara mengatakannya dengan nada sedikit kesal. Terutama ketika gaunnya selalu menyerempet benda-benda tidak jelas yang jadi pernak-pernik istana.
“Kau tahu itu tidak mungkin. Makhluk dunia hitam perlu dijauhkan dengan hal-hal yang bersifat manusia. Atau dunia kami akan kehilangan kehijauannya dan menjadi dunia seperti kalian. Merusak habitat.”
“Maksudmu manusia itu perusak?” Ara menaikkan salah satu alisnya. Well, tak urung dia memang sedikit merasa tersinggung. Tentu saja karena dia manusia di antara rakyat werewolf Aveloan.
“Kejadian beberapa bulan yang lalu terjadi juga karena korelasi dengan kegiatan manusia yang merusak bumi. Dan Artemis memperbaikinya,” jawab Sean. Ara mengerutkan kening. Dia saja tidak tahu kejadian mana yang lelaki itu maksud.
“Aku juga manusia.”
“Kecuali kau,” sahutnya cepat.
“Kalau nanti kau sudah tua, tidak bisa berjalan, bagaimana caramu turun?” Pertanyaan itu membuat Sean juga ikut berpikir. Selama beberapa saat dia diam, memikirkan bagaimana caranya agar tetap bisa mobilitas tapi keadaannya tua renta.
“Kenapa kau menanyakan pertanyaan seperti itu?” tanya Sean mulai jengah berpikir. Dia juga tidak menemukan jawabannya. Masa depan untuknya sekarang sangatlah blur dan tidak jelas. Ara mendengkus mendengarnya.
Begitu mereka keluar dari istana, awan-awan mendung pun menyambut mereka. Sudah beberapa hari belakangan cahaya matahari begitu sulit terlihat. Ara merapatkan baju hangatnya yang tersampir. “Kapan Moroi dimakamkan?” tanya Ara ketika mereka melewati jalan setapak yang di kanan-kirinya adalah hutan. Beberapa pelayan Sean dan pengawal mulai keliatan berjalan di belakang mereka. Rasanya tempat ini lebih gelap dan sunyi.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Cruel Alpha [3]
Fantasy[FANTASY-ROMANCE-KINGDOM] 18+ Sean dipenuhi amarah yang menggebu. Ia bahkan membawa cambuk istimewanya untuk mencambuk Ara nanti. Namun, ketika ia mendekat pada gadis itu, Sean tercekat. Ia tak bisa menyiksanya. Terlebih lagi ketika mata indahnya me...