Troll itu tersenyum lebih lebar, menampakkan gigi taringnya yang besar. Ara yakin satu saja gigi itu akan mengoyak jantungnya dalam sekali tarikan. "Itulah mengapa pemerintahanmu tidak berjalan mulus, Alpha. Kau dikutuk oleh Dewi Artemis. Bahkan, Dewi Bulan juga tidak mau membantumu. Sikapmu yang arogan dan kejam membuat makhluk minor seperti kami terus membencimu. Kau tahu apa yang lebih hebat? Oraclemu sendiri akan meramalkan kematianmu dalam waktu dekat." Dia menyeringai. "Jadi, bukankah seorang Luna tidak berguna sekarang?"
Rasanya begitu aneh mendengar sebuah pernyataan kontroversi dari seekor Troll, makhluk gunung yang mana jarang turun dan mengikuti perkembangan sosial. Ara mengerutkan kening. Tapi, Ara akui, dia tertarik dengan kalimat Troll barusan.
"Apa yang-" belum sempat Sean menyelesaikan kalimatnya, Troll tadi sudah mengerang dan melompat, menerjang ke arah Ara. Troll itu melewati Sean dengan mudah karena dia masih terkejut.
Ara memekik kaget. Secara refleks dia melepas pegangan tangannya pada Sean dan berlari ke belakang. Namun, guncangan tanah akibat perbuatan Troll membuat gadis itu akhirnya tersungkur ke bebatuan pinggir sungai.
"Luna tidak perlu lari, bukan?" Troll tersenyum begitu lebar. Sangat lebar bahkan sampai Ara khawatir bibirnya akan sobek. Namun, dengan setengah hati, Ara balas menatapnya tanpa takut. Ugh, biarpun perutnya sekarang begitu mulas karena melihat lendir hijau di bibirnya.
"Sean, ak-" Ara terdiam ketika tidak melihat Sean dimana pun. Lelaki itu menghilang. Oh, sial. Jadi, dia ditinggal sendiri? Ara memundurkan tubuh ketika Troll itu mendekatkan wajahnya untuk mengendus bau manusia Ara.
"Kenapa? Terkejut Alphamu pergi?" tanyanya dengan berbisik. Sungguh, demi apapun, bau mulutnya lebih bau dari satu truk sampah busuk. Ara menutup hidungnya.
"Kau tidak pernah sikat gigi?" tanya Ara dengan nada sarkas. Troll itu tersinggung.
"Tidak. Kecuali menggosok taring, untuk memakan daging lembut sepertimu tidak perlu energi besar." Dia terkekeh dengan begitu senang. Ara tidak tahu mengapa dia bisa hidup dengan bau tubuh, lendir lengket serta bau mulut yang sangat menjijikan itu. Troll itu menarik kaki Ara dengan mudah, membuatnya bergantung di udara dengan kepalanya yang dibawah. Ara menjerit kaget.
"Fuck you! Put me down!" seru Ara dengan keras. Kepalanya menjadi begitu pening sekarang karena troll mengangkatnya tinggi-tinggi. Troll itu membuka mulutnya, bau sampah busuk langsung menyengkat indra penciuman Ara. Sialan. Sean malah pergi! Dan sekarang dia benar-benar akan dimakan Troll?!
Hei, tidak ada yang lebih hebat dari perjalanan hidupnya. Sungguh.
Rrrrr....
KAMU SEDANG MEMBACA
This Cruel Alpha [3]
Fantasy[FANTASY-ROMANCE-KINGDOM] 18+ Sean dipenuhi amarah yang menggebu. Ia bahkan membawa cambuk istimewanya untuk mencambuk Ara nanti. Namun, ketika ia mendekat pada gadis itu, Sean tercekat. Ia tak bisa menyiksanya. Terlebih lagi ketika mata indahnya me...