"Dia yang memata-matai kalian!" seru gagak hitam lain yang baru saja masuk ke ruangan ini. Dia pun berubah bentuk menjadi perempuan muda dengan baju serampangan.
Wanita dengan gaun hitam itu berdiri cepat. Tangannya menyapu udara hingga sesuatu keluar dari tangan kosongnya itu. Dia membuat asap hitam di ruangan ini sampai-sampai Sean tidak bisa melihat apapun. Semuanya tertutupi.
"Ara!" serunya sambil meraih gadis itu agar tidak berada jauh darinya. Dia tersentak, tubuh Ara menubruk sesuatu yang cukup keras. Gadis itu mengerang.
Entah apa yang ada di belakangnya. Semuanya nampak kabur sekarang. Asap hitam ini memenuhi kamar. Lama kelamaan bahkan warnanya tambah pekat. Sean tidak bisa melihat apapun bahkan dengan mata werewolfnya, tetapi lelaki itu menggenggam erat tangan Ara—biarpun Ara tak terlihat. Seingatnya, mereka ada di dekat pintu dimana pintunya terbuka.
Damian pasti di sana. Tidak ada orang lain di penginapan ini yang mungkin bisa dimintai pertolongan. Terlebih lagi, ini sesuatu yang tidak semua orang bisa atasi.
"Oh, kau pikir asapmu membuatku buta?" tanya seorang wanita yang jelas Sean tidak tahu siapa itu. Sepertinya, jika dia benar menebak adalah gagak yang mengatakan bahwa gagak lain adalah penguntit. Tapi siapa yang tahu kalau mereka berdua berbohong dan hanya ingin mengacaukan kegiatan Sean hari ini?
String!
Entah dari mana mereka mendapatkan pedang. Tapi, Sean jelas mendengarnya. Desingan pedang yang beradu berada dekat dengan lelaki itu. Oh, dia tidak bisa membiarkan Ara terluka berada di sini. Tapi, Sean harus menyelesaikan ini.
"Ara?" panggilnya.
Ara tidak menjawab panggilan Sean karena asap yang terlalu tebal. Sekali dia menghirup udara kotor ini, dia akan terbatuk. Asmanya akan kembali muncul dan memperburuk keadaan. Tidak ada Hurem di sini. Hanya dia satu-satunya yang bisa menyembuhkan Ara. Ara tidak bisa bertindak ceroboh dengan membunuh dirinya sendiri di waktu yang tidak tepat. Tanpa menjawabnya, Ara mengeratkan genggaman tangan pada Sean.
'Aku mendengarmu.' Suara gadis itu memasuki pikiran Sean. Beberapa saat mencoba untuk memastikannya, Sean tahu. Gadis itu membuka pikirannya untuknya.
"Aku tidak bisa masuk kembali! Kalian dimana?" seru Damian yang ternyata sudah berada di luar kamar. Asapnya sampai keluar, tetapi tidak setebal yang ada di dalam.
"Damian, masuklah! Tarik Ara keluar!" seru Sean. Lelaki itu mengeluarkan pisau yang ada di saku sebelah kanan. Oh, seandainya saja dia membawa pedang kemanapun ia pergi. Pasti akan terlihat sangat konyol. Setidaknya, pisau panjang ini mampu menembus jantung seseorang dalam jarak dekat.
'Jika Damian menemukanmu, beritahu aku.' Tidak tahu apa yang tengah terjadi saat ini. Yang paling utama di kepala Sean adalah melindungi gadis itu.
Namun, Ara sama sekali tidak membalas kalimatnya. Dia tidak takut. Dalam situasi seperti ini, Ara biasanya maju untuk menyerang dahulu. Sayangnya, ini bukan dunianya lagi. Satu langkah yang salah maka kau bukan hanya terluka, tetapi benar-benar mati untuk selamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Cruel Alpha [3]
Fantasy[FANTASY-ROMANCE-KINGDOM] 18+ Sean dipenuhi amarah yang menggebu. Ia bahkan membawa cambuk istimewanya untuk mencambuk Ara nanti. Namun, ketika ia mendekat pada gadis itu, Sean tercekat. Ia tak bisa menyiksanya. Terlebih lagi ketika mata indahnya me...