***
"
Gimana, udah lega kan sekarang?" tanya Shaka saat mereka berada di dalam mobil.
"Iya bang, sekarang aku dah gak perlu menyembunyikan apapun dari bapak dan ibu." Ucap Shana dengan wajah sumringahnya.
"Nah itu, pokoknya kalau ada masalah apapun lebih baik cerita dek. jangan disimpan sendiri. kamu kalau abang yang bilangin pasti ngeyel, sekarang udah dengar kan nasihat bapak. kamu harus ingat itu." ujar Shaka mengingatkan sang adik. Shana pun hanya mengangguk mengerti mendengarnya.
"Kamu rencananya mau gimana dek? kalau saran abang sih kamu sewa babby sitter buat jagain Seira. Kamu kan juga lagi merintis bisnis kamu. Jangan sampai kamu gak fokus sama bisnis kamu itu." Ujar Shaka membuat Shana berpikir serius mengenai hal itu.
Perkataan abangnya itu ada benarnya juga. Dia pasti akan kesulitan jika melakukan hal itu dalam waktu yang bersamaan. Dia tak membayangkan bagaimana repotnya dia nanti. Sepertinya dia harus menyetujui saran dari abangnya itu.
Shana sekarang memang sedang merintis bisnis toko kue. Dia sudah punya satu toko kue yang terletak di tengah kota. Awalnya dia memang bekerja tetapi dia merasa menjadi karyawan bukanlah passionnya. Setelah dua tahun bekerja dia memiliki ide untuk membangun sebuah usaha dan itu adalah toko kue.
"Tapi Aku gak tahu bang gimana cari Baby sitter yang bener. Aku takut kalau nantinya malah dapet yang kayak di berita-berita itu bang. Kan banyak tuh kasus anak disiksa sama pengasuhnya. Duh jadi ngeri deh bang." Shana bergidik takut ketika membayangkan hal itu. dia tak sampai hati ketika melihat berita-berita yang ada di sosial media mengenai penyiksaan terhadap anak oleh oknum pengasuh yang tak bertanggungjawab.
"Coba nanti kamu tanya kak Visha dan cari pengasuh dari lembaga terpercaya ya. InsyaAllah kalau kita bener nyarinya pasti dapat yang bagus kok." Shana pun mengangguk setuju dengan ide abangnya itu.
Perjalanan serasa lebih cepat ketika pulang. sesampainya di rumah mereka langsung disambut oleh si kembar yang langsung menghambur ke pelukan Ayahnya. Shana tersenyum senang melihat pemandangan itu. tapi ketika dia melihat Seira dia jadi sedih.
Dia berpikir tentang bagaimana jika Seira ketika besar nanti dan menanyakan perihal Ayahnya. dia pasti akan merasa kesepian. Tapi Shana secepat kilat menggelengkan kepalanya. Dia harus membesarkan Seira dengan baik dan memastikan kebahagiaan Seira. Dia tak akan membiarkan Seira menahan beban hidupnya sendiri.
"Gimana Shan? Everything was good?" Tanya kak Visha pada adik iparnya itu.
Di rumah Visha juga mengkhawatirkan Shana. Dia ikut mendoakan agar semua berjalan dengan lancar. Sebagai ibu dia juga ingin melihat Seira tumbuh dibawah perawatan orang yang tepat. Dan dia percaya bahwa Shana mampu melakukan hal itu.
"Alhamdulillah, Bapak sama ibu setuju Kak. Sekarang yang harus lakukan adalah merawat Seira dengan baik." Shana menceritakannya dengan senyum lebar di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Child ( Terbit ✅️)
RomanceMemiliki anak di umur dua puluh empat tahun mungkin menjadi hal wajar bahkan sudah banyak terjadi saat ini. Namun, bagaimana jika anak tersebut bukan anak kandungnya sendiri? Dia harus mengurus dan membesarkan anak yang bukan darah dagingnya sendiri...