***
Seira sudah bangun lebih dulu daripada kedua orangtuanya. gadis itu tersenyum senang ketika terbangun dan mendapati dua orang yang dia sayangi ada disampingnya. Dia pun mengecup pipi maminya dan juga papinya bergantian.
Shana dan Daren mengerjapkan matanya ketika meresakn sesuatu di pipi mereka. Seira pura-pura tertidur lagi ketika melihat kedua orangtuanya itu bangun karena aksi kecilnya itu.
"Siapa ya tadi yang cium-cium papi." Ujar Daren membuat Seira tersenyum ketika sedang pura-pura tidur.
"Iya nih, siapa ya Pi. Kok aneh banget ada yang cium mami juga." Shana ikut menggoda putrinya hingga Seira tak tahan lagi dan tertawa lepas.
"Ini yaa pelakunya." Daren dan Shana bersamaan memeluk Seira erat dan menciumi putrinya itu bersamaan. Seira tertawa kegelian karenannya.
"Ampun Mami, Papi. Seira geli." Ujar gadis kecil itu kegelian. Mereka pun menghentikan aksinya.
"Seira senang sekali bisa berkumpul lagi dengan Mami dan Papi." Seira berujar dengan polosnya. Hal itupun membuat hati keduanya menghangat.
"Mami sama Papi juga bahagia banget bisa memeluk Seira seperti ini. Mami rindu dengan Seira." Ujar Shana pada putrinya itu. Suasana pagi hari itu jadi mengharu biru.
Mungkin karena kejadian semalam dan juga karena kerinduan Shana setelah tidak bertemu selama tiga hari. Rasanya campur aduk antara senang dan juga sedih. senang karena bisa bertemu lagi dan sedih karena kemarin lalai menjaga Seira sehingga terjadi hal yang tidak menyenangkan.
"Hari ini Seira mau diantar sekolah sama Mami, Papi boleh ya?" pinta gadis kecil itu dengan penuh kesungguhan.
"Boleh dong sayang, sekarang Seira bangun terus mandi yuk." Ajak Shana yang langsung dijawab anggukan senang oleh Seira.
Selagi Seira Mandi, Shana pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk mereka. dia berencana membuat nasi goreng dan telur mata sapi. Shana hanya butuh waktu lima belas menit untuk menyelesaikan semuanya.
Usai memasak,Shana bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Lagipula setelah ini dia juga akan pergi mengantar Seira ke sekolah sekalian dia ingin menjenguk Sarah di rumah sakit.
Tentu saja hari ini Daren juga masih memiliki waktu libur. Lelaki itu mengambil cuti selama seminggu dan kini masih memiliki sisa waktu libur selama tiga hari lagi. dia akan memanfaatkan waktunya itu untuk family time.
Ketika mengantarkan putrinya ke sekolah, Bu Chintya selaku wali kelas Seira meminta maaf kepada Shana dan Daren atas kelalaiannya. Beliau benar-benar menyesal tidak berhati-hati.
"Tidak papa Miss Chintya. Ini merupakan ketidaksengajaan. Tentu saja tidak ada yang menginginkan hal ini terjadi." Ujar Shana membesarkan hati miss Chintya agar tidak merasa bersalah lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Child ( Terbit ✅️)
RomanceMemiliki anak di umur dua puluh empat tahun mungkin menjadi hal wajar bahkan sudah banyak terjadi saat ini. Namun, bagaimana jika anak tersebut bukan anak kandungnya sendiri? Dia harus mengurus dan membesarkan anak yang bukan darah dagingnya sendiri...