19. Dukungan keluarga

2.7K 139 2
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Maaf Shan aku terlambat, tadi aku salah masuk gang. Nurutin google map malah bikin aku tersesat di gang buntu." Keluah Daren yang ditanggapi tawa oleh Shana.

Perempuan itu tak menduga kalau dokter pandai sepertinya juga bisa salah baca maps. Apalagi sampai tersesat. Dia kira tadi Daren ada pekerjaan mendadak atau ada kepentingan lain jadi tak bisa datang. Tapi ternyata alasannya malah diluar dugaan.

"Tidak papa Dok, malah saya yang berterimakasih karena dokter sudah mau hadir dan meluangkan waktu untuk Seira." Ujar Shana tulus.

"Jangan bicara formal terus lah Shan. Dari kemarin aku aja udah ngomong santai loh sama kamu. Boleh ya bicara santai sama aku. Please." Pinta lelaki itu dengan penuh kesungguhan. Melihat Daren memohon seperti itu, dia seperti melihat Seira yang memohon untuk dibelikan es krim kesukaannya.

"Baiklah Daren. Aku akan berbicara santai padamu mulai sekarang." ujar Shana yang membuat Daren tersenyum senang.

Ketika sedang asyik berbincang, Shana mendengar suara deheman di belakangnya. Siapa lagi kalau bukan ibu dan Visha. Mereka ternyata memantau keduanya sejak tadi. Shana pun berbalik ke belakang dan mengenalkan Daren pada ibu dan kakak iparnya.

"Oh ya, Bu, Kak, kenalkan ini Daren. Dokter yang merawat Seira kemarin." Ujar Shana memperkenalkan Daren pada mereka.

"Loh dokternya Seira toh. Tak kira calonnya Shana." ujar Bu Ira ceplas-ceplos yang membuat Shana membulatkan matanya sempurna.

"Bu." peringat Shana sembari memberi kode pada ibunya untuk tidak berbicara macam-macam.

"Pantes aja Seira lengket sama kamu, orang ganteng gini." Imbuh Visha yang ikut menggoda Daren. Shana jadi menyesal mengenalkan Daren jika pada akhirnya seperti ini.

"Udah udah, sesi perkenalan selesai." ujar Shana, kemudian perempuan itu mengajak Daren duduk di kursi yang agak jauh dari mereka.

"Maaf ya, ibu kalau ngomong emang suka gitu." Shana merasa tak enak pada Daren. Dia hanya berharap omongan ibu tadi tidak dibawa ke hati oleh Daren.

"Gak papa Shan, biasalah ibu-ibu. Mamaku juga sering begitu kok."Daren mencoba untuk tetap santai dan tak membuat Shana merasa tak nyaman.

"Om dokter, Sini deh, bantuin Seira menyusun lego." Ajak Seira sembari menarik tangan Darendra menuju arena permainan.

Di acara ulang tahun Seira memang sengaja disediakan banyak permainan agar anak-anak senang bermain disana. setelah acara potong kue dan makan-makan selesai mereka bebas untuk bermain apa saja.

"Boleh juga tuh Shan. Udah ganteng, baik, perhatian lagi sama Seira. Kurang apa lagi coba Shan." Ujar Visha membuat Shana mendelikkan matanya.

"Kakak ih. Mulai deh jodoh-jodohin orang."protes Shana dengan wajah cemberutnya sedangkan Visha masih asik menggoda adik iparnya itu.

"Iya Shan, bener kata Visha. Udah sama dia aja. Ibu setuju banget." Ujar Bu Ira ikut menimpali.

"Udah ah, Shana males nih kalau bahas ginian." Ujarnya merajuk. Keduanya hanya menghela napas pelan.

"Sampai kapan kamu mau seperti ini? umurmu udah dua puluh sembilan tahun sekarang. udah pas lah untuk nikah lagipula Seira juga sudah besar, dia pasti akan mengerti. Jadi kamu nunggu apa lagi sih Shan." Bu Ira berujar dengan nada seriusnya.

"Belum ada yang cocok bu. Shana masih belum menemukan lelaki kriteriaku." Jelas Shana membuat ibunya mendengus kesal. setiap membicarakan mengenai menikah pasti ada saja alasan baru setiap tahunnya.

"Shan, kamu aja gak mencoba untuk membuka hatimu buat mereka. gimana kamu bisa tahu kamu cocok apa nggak. Setidaknya dicoba dulu lah Shan. Pendekatan sama mereka. berusaha mengenal satu sama lain dulu." Visha ikut menasihati adik iparnya itu. dia juga kasihan jika Shana terus menerus hidup sendirian mengurus Seira. Dia butuh pendamping hidup yang bisa menjaganya.

"Baiklah,,baiklah." Ujar Shana yang sudah lelah berdebat lagi.

"Nah gitu dong."ujar Visha dan bu Ira bersamaan. Mereka pun tersenyum puas karena menang berdebat melawan Shana yang bertarung sendirian.

***

Terimakasih sudah membaca :))

Unexpected Child ( Terbit ✅️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang