***
Shana sudah berulangkali menghubungi Daren tapi tak kunjung diangkat. Dia juga sudah mengirim pesan tapi tak ada balasan. Entah kemana lelaki itu menghilang. Tapi dia mencoba berpikir positif. Mungkin saja lelaki itu sedang sibuk bekerja.
Shana belum juga memberikan kepastian untuk Shawn karena dia belum meminta persetujuan Daren. Padahal Shawn sudah berkali-kali menghubunginya dan meminta kepastian.
"Ah, tak ada salahnya juga aku menerima tawaran Shawn. aku akan jelaskan nanti pada Daren." Ujarnya pada diri sendiri.
Shana pun mengirim pesan kepada Shawn kalau dia bersedia untuk pergi bersama ke kebun binatang besok. Seira pasti suka diajak kesana. Dia sangat menyukai hewan dan melihat alam luar.
"Seira, tidur nak. Kan besok mau ke Zoo." Peringat Shana pada putrinya yang masih asyik menonton youtube nusa dan rara.
"Oh iya, Yeay, Seira sudah tidak sabar mami mau ke Zoo." Gadis kecil itu berujar dengan penuh antusias.
Seira langsung meletakkan ponselnya dan bersiap untuk tidur. Tak lupa gadis kecil itu membaca doa sebelum tidur. Shana sudah mengajarkan doa sehari-hari untuk Seira dan putrinya itu selalu menerapkannya.
Ketika dia hendak makan, setelah makan atau melakukan aktivitias lainnya. pernah juga Shana yang lupa tidak membaca doa, pasti Seira akan mengingatkannya. Menerapkan Ilmu agama memang harus sejak dini, karena diusia Seira sekarang ini daya ingatnya masih bagus dan masih mau menuruti perkataan orangtuanya.
Selagi Seira tidur, Shana membereskan barang-barang yang akan dia bawa besok. Dia ingin menyiapkannya lebih awal agar besok tidak ribet dan bisa langsung berangkat saja. tak banyak yang ia bawa, hanya baju ganti untuk Seira jika saja dia berkeringat banyak. Dia sudah hapal betul putrinya itu tidak tahan jika lama-lama memakai baju yang basah karena keringat. Dia bisa rewel seharian karena merasa lembab.
Tak lupa juga dia membawakan beberapa camilan kesukaan Seira agar dia tidak bosan ketika di perjalanan. Apalagi Seira belum tahu jika mereka tidak pergi bersama Om dokter kesayangannya. Shana hanya khawatir Seira tidak mau karena pergi bersama Shawn.
Keesokan harinya, Seira sudah bangun lebih awal dari biasanya. Dia begitu bersemangat hingga selalu bertanya kapan mereka bisa berangkat. Padahal kebun binatang tidak buka pagi buta.
"Ayo Mami, Seira sudah tidak sabar ingin bertemu elephant, bertemu donkey and horse." Dia menyebutkan hewan-hewan yang sudah dia pelajari dan lihat di bukunya.
"Sayang, kalau jam segini hewan-hewan masih bobo. Jadi tunggu sebentar ya. Nanti kalau sudah waktunya kita berangkat. Oke?" Shana berusaha untuk menenangkan sang putri.
"Oke mami." Gadis kecil itu akhrinya mau mengerti.
Shana membiarkan Seira bermain, sedangkan dirinya mempersiapkan sarapan untuk mereka nanti sebelum berangkat ke Zoo. Rencanannya Shawn akan datang menjemput mereka. Shana sudah memintanya untuk sarapan bersama di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Child ( Terbit ✅️)
RomanceMemiliki anak di umur dua puluh empat tahun mungkin menjadi hal wajar bahkan sudah banyak terjadi saat ini. Namun, bagaimana jika anak tersebut bukan anak kandungnya sendiri? Dia harus mengurus dan membesarkan anak yang bukan darah dagingnya sendiri...