27. Break

2.5K 146 0
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Seira, Opa punya ikan banyak. Kamu mau lihat?" Tawar pak Ishaq yang dijawab anggukan senang oleh Seira.

Padahal sehabis makan, Shana ingin langsung pamit pulang. tetapi dia mengurungkan niatnya karena pak Ishaq masih mau bermain dengan Seira. Beliu begitu senang dengan kehadiran Seira.

"Shan, I'm so sorry. Omongan Mama tadi jangan dimasukin ke hati ya." Ujar Daren ketika mereka hanya tinggal berdua di meja makan.

Shana menghela napas pelan. Jika tidak dimasukkan dalam hati mau dimasukkan kemana lagi omongan yang jelas menyindirnya itu. kalau ingin dimasukkan ke lambung juga pasti tidak akan masuk akal.

Belum sempat Shana menjawab, Bu Wissa keluar dengan wajah ketusnya. Dia memanggil Daren dan mengajak putranya itu berbicara empat mata.

"Aku temui mama dulu ya." Shana hanya mengangguk sebagai jawaban. perempuan itu pun sudah mengerti akhirnya akan seperti apa.

Shana beranjak dari tempatnya lalu menghampiri Seira yang sedang asik memberi makan ikan di kolam ikan milik pak Ishaq. Kolam itu cukup luas dan ada berbagai jenis ikan disana. kebanyakan ikan koi berwarna orange dan hitam.

"Mami, lihat ikannya banyak sekali." gumam Seira senang. Shana ikut tersenyum meresponnya.

"Maafkan ucapan istri saya ya.Dia memang belum sepenuhnya menerima keadaanmu dan Seira. Sebelum mempertemukanmu dengan kami, Daren sudah bercerita semuanya tentang kamu. Kami juga sudah tahu tentang latar belakang Seira. Om sendiri merasa bangga padamu karena bisa membesarkan anak yang bukan darah dagingmu ini sendirian. kemarin Om berpikir pasti anak itu akan menjadi pendiam dan pemurung, tapi ternyata dugaan om salah. Ternyata dia tumbuh menjadi anak yang cerdas dan ceria. Kamu berhasil mendidiknya Shan." Jelas pak Ishaq dengan wajah seriusnya. Beliau tersenyum tulus kepada Shana dan hal itu membuat Shana terharu dibuatnya.

"Tak apa Om. Saya bisa memakluminya." Ujar Shana seadanya.

"Daren begitu tulus mencintai kamu Shan. Buktinya dia bersikeras memilih kamu, padahal sudah banyak yang mendekati dirinya. dia selalu menceritakan kamu dengan raut wajah bahagianya. Putra om itu sudah lama tak menampakkan senyum bahagia seperti sekarang ini dan om mengerti kenapa dia bisa jatuh cinta begitu dalam kepadamu." Ujar om Ishaq membuat Shana tersipu.

"Oh ya Om, boleh sana numpang ke toilet?" tanya Shana yang sedari tadi menahan ingin buang air kecil.

"boleh Shan, dari ruang makan tadi kamu belok kanan. Deket dapur pokoknya." Jelas om Ishaq menunjukkan letaknya. Shana pun mengangguk mengerti lalu beranjak dari sana.

"Ok Om, nitip Seira sebentar ya om." Ujar Shana pada pak Ishaq. Dia sudah merasa nyaman dengan beliau walau baru beberapa saat berkenalan. Seira juga nampak nyaman berada di dekat Pak Ishaq karena beliau benar-benar ramah dan baik kepada keduanya.

Unexpected Child ( Terbit ✅️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang