30. Only Om dokter

2.2K 102 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

"

Hai Shan. Wah Finally kita bertemu juga." Ujar Shawn dengan raut wajah terharunya.

Siang itu juga setelah Shawn selesai shooting, dia langsung mengajak Shana makan siang di salah satu restoran jepang. Tentu saja Shana langsung menyetujuinya. Setelah menjemput Seira dia langsung bergegas ke restoran yang Shawn tunjukkan.

"Seira, salim dulu sama Om Shawn." Pinta Shana pada putri kecilnya itu. dengan malu-malu Seira menyalami tangan Shawn. Lelaki itupun menatap kearah Seira dan Shana bergantian karena bingung.

"Ok, who is this little girl?" tanya Shawn penasaran dengan gadis kecil yang dibawa oleh Shana.

"Shawn, ini Seira Aurora. Dia putriku." Shana mengenalkan Seira dengan santainya sedangkan Shawn langsung terkejut ketika mendengarnya.

"Your daughter? Really?" Tanyanya tak percaya. Sembari tertawa kecil Shana mengangguk mengiyakan.

"Shan, kapan kamu nikah? Terus dimana suamimu? Kenapa tiba-tiba udah punya anak segede ini." Shawn langsung menghujani Shana dengan ribuan pertanyaan.

"I'll explained it later Shawn. Ceritanya panjang, So better we eat first." Ujar Shana mencoba menghentikan rasa penasaran dari Shawn.

Tak lama makanan pun datang. Mereka menikmati makan siang mereka sembari berbincang mengenai masa kecil mereka yang sungguh tak terlupakan. Mereka ingat setiap detik dan menit ketika mereka menghabiskan hari-hari bersama.

"Do you like it Seira?" Tanya Shawn pada gadis kecil yang sedari tadi diam saja. gadis kecil itu hanya menganggukkan kepalanya pelan sebagai jawaban.

Sikap Seira saat ini berbeda ketika dia bersama dengan Daren. Dia cenderung lebih pendiam dan malu-malu. Tak ada raut wajah ceria, dia hanya diam dengan wajah cemberutnya.

"Seira, kenapa? Makanannya gak enak?" Tanya Shana pada putri kecilnya itu. Seira kembali menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Seira mau es krim? Nanti Om Shawn akan belikan es krim banyak buat Seira. Mau?" tawarnya kepada gadis kecil itu.

"gak mau ! Seira maunya sama Om dokter." Ujar Seira galak. Baru kali ini dia berani membentak orang yang baru saja ia temui.

"Seira, gak boleh gitu ngomongnya. Dia ini teman baik Mami loh. Masa kamu galak gitu sama temen mami, nanti Mami sedih kalau kamu begitu." Shana mencoba menasihati putrinya agar tidak berkata tidak baik lagi kepada Shawn. Dia juga merasa tak enak pada Shawn karena tingkah Seira.

"Mami kenapa gak bolehin aku main sama Om dokter? Tadi kan Seira lagi mainan sama Om dokter."oceh gadis kecil itu merajuk.

Ternyata itulah penyebab Seira badmood seharian. Dia masih rindu dengan Daren tapi Shana tak memperbolehkannya bermain dengan Daren terlalu lama. Shana juga terpaksa melakukan itu, dia melakukan hal itu untuk Seira.

"Shawn maaf, tapi aku harus pulang dulu. Seira sepertinya mengantuk jadi rewel gini." Shana akhirnya memutuskan untuk membawa Seira pulang karena sedang crancky. Dia juga tak enak jika obrolannya terganggu dengan Shawn.

"Oke tidak apa. mau aku antar?" Tawar Shawn yang dijawab gelengan kepala oleh Shana.

"Aku akan ceritakan semuanya nanti ya Shawn. Mungkin nanti malam kita bertemu saja di Kafe. Aku bisa titipkan Seira di rumah abang." Ujar Shana yang dijawab anggukan setuju oleh Shawn.

"Kirim saja alamatnya nanti aku jemput. Sekalian ingin bertemu bang Shaka." Shana mengangguk setuju mendengar tawaran Shawn.

Setelah itu Shana berpamitan dan pergi sembari menggendong Seira. Di mobil Seira terus saja merajuk. Dia mengoceh ingin meminta bertemu lagi dengan om dokter kesayangannya itu. tapi Shana hanya mendiamkannya saja sampai dia lelah sendiri dan tertidur.

***

Thanks for reading guys :)

Don't forget to vote and comment yaa

Let's go to the next part ==>

Unexpected Child ( Terbit ✅️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang