Free

194 14 0
                                    


"Tuan apa-- apa yang kau lakukan hiks" Vanya kembali menangis kuat

"Menghukummu" bisik Aaron sensual di telinga Vanya

Brukkk....

dengan cepat Vanya mendorong tubuh Aaron hingga terjatuh ke lantai

oh tidak! Apa aku salah?

Setelah mendorong Aaron Vanya kini merasa takut, di tambah setelah melihat tatapan tajam Aaron membuat Vanya menjadi takut dan merasa was was

'Tidak! Tuhan tolong aku' Vanya mencoba bangun dari kasur saat melihat Aaron yang mulai mendekatinya dengan tatapan tajamnya

"Tuan, aku harus turun ke bawah" ucap Vanya lalu berlari ke arah pintu agar bisa keluar dari kamar Aaron

Cklekk, cklekk

'sial! Pintunya di kunci' Vanya segera kembali berbalik guna mengecek Aaron dan..

Deg.

Kini Aaron berada tepat di depan vanya dengan mengukung tubuh  Vanya di belakang pintu

"Mau kemana?" Tanya Aaron dingin

"K--kelua--"

"Kau mulai berani sekarang?" Tanya Aaron dingin

"Tuan aku--"

Brakk

"Beraninya kau berencana untuk kabur dari sini! Dan apa itu tadi? Kau mendorongku? Huh? Berani sekali kau!" Teriak Aaron sembari menggeprak pintu yang menjadi sandaran Vanya

Vanya hanya bisa memejamkan matanya sembari menangis kuat, merapal di dalam hati semoga Aaron tak menghukumnya lagi

"Kau mulai berani sekarang! Apa Maumu huh? Apa--"

"Saya hanya mau bebas tuan Aaron Carl Brighton! Saya hanya mau kebebasan! Saya mau hidup bebas tanpa larangan dan peraturan bodoh yang ada di rumah ini! Saya tak mau menjadi pelayan!! Dan saya tidak ingin bertemu denganmu tuan Brighton! Saya tak ingin tinggal dengan pria yang telah membunuh ayahku di depan mataku sendiri, jadi tolong lepaskan saya" kali ini Vanya mengeluarkan semua yang terpendam di hatinya. Ia tak peduli dengan apapun

"Kau ingin bebas dariku?" Tanya Aaron yang jelas mendapat anggukan dari Vanya

Aaron terdiam sesaat menatap kedua mata Vanya yang berkaca kaca, di sana terdapat tatapan benci dan takut saat Vanya menatap Aaron

"Setakut itukah Vanya?"
"Sebenci itukah Vanya kepadanya?"

Kenapa sangat sakit rasanya mendengar Vanya setakut dan sebenci itu kepadanya

"Pergilah" ucap Aaron singkat

"A--apa?--"

"Pergilah. Itu maumu bukan? Maka pergilah dari sini" ucap Aaron dingin, kini Aaron mengambil kunci yang berada di saku celananya dan kemudian membuka pintu kamar

"Baiklah! Saya akan pergi, dan soal utang. Saya akan mem--"

"Lupakan soal itu, saya tidak ingin berurusan denganmu lagi. Keluar dari rumah saya sekarang" pinta Aaron dingin, sembari menatap ke arah samping, sama sekali tak mau menatap Vanya

Aaron tak sanggup menatap kedua mata Vanya yang terlihat sangat membencinya. Itu terasa sangat menyakitkan

"Baiklah! Saya pergi"

__

"Vanya!" Panggil Alana saat Vanya berjalan turun di tangga

"Vanya bagaimana bisa kau di gend--"

SIGMA MALETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang