Drug

255 11 1
                                    

Happy Readinggg🥳🥳🥳

Di dalam mansion Aaron tengah memakai baju dengan tergesah gesah, pria itu merasa sangat marah dan khawatir saat ini, apa yang ia dengar di telepon tadi membuat Aaron menjadi tak bisa berfikir dengan jernih, Steve benar benar keterlaluan

"Margaret!" Teriak Aaron sembari menuruni tangga dengan tergesah gesah

"Iya tuan!" Jawab Margaret sembari memperhatikan Aaron yang sedang berjalan cepat menuruni tangga

"Kunci mobil saya dimana?!" Tanya Aaron sembari mengobrak Abrik bantal bantal sofa guna mencari kunci tersebut

"Shit!" Maki Aaron, karena khawatirnya Aaron jadi lupa menaruh kunci mobilnya di mana

"Ada di ruang kerja tuan! Biar saya ambilkan" ucap Margaret cepat lalu naik ke ruang kerja untuk mengambil kunci mobil Aaron

"Ini tuan" Margaret memberikan kunci mobil kepada Aaron

"Bereskan kamar Vanya, saya akan membawa gadis itu kembali" ujar Aaron sebelum pergi dari mansion

Di dalam perjalanan Aaron tak bisa tenang, ia membawa mobil dengan kecepatan penuh, berharap bisa segera sampai

___

"Vanya, ini jus untukmu" ucap steve memberikan segelas jus untuk Vanya

"Terimakasih" jawab Vanya menerima jus itu

"Bagaimana, kau menyukai tempat ini?" Tanya steve basa basi

"Ah, aku masih belum terlalu nyaman disini" jawab Vanya, sedari tadi gadis itu merasa pusing karena di setiap pojokan ia akan melihat orang orang yang sedang bermesraan, entah itu berciuman atau bahkan melakukan hal yang lebih dari itu, benar benar di luar nalar. Melakukan itu di tempat terbuka seperti ini? Tidak tahu malu. Pikir Vanya

"Benarkah? Kau Tak perlu takut, ada aku disini" ucap steve

"Aku tidak takut, aku hanya mau pulang" jawab Vanya, dia sudah tidak tahan berada di tempat ini

"Kita baru tiba Vanya, bahkan minuman mu pun belum kau sentuh" ujar Steve halus, sembari melirik minuman Vanya

"Ah baiklah, aku akan meminumnya" ujar Vanya sembari mengambil jus yang berada di hadapannya itu

Ddrrtt.. drrttt ...

Panggilan dari handphone Vanya membuat pergerakan gadis itu terhenti

"Nomor baru?" Cicit Vanya saat melihat sang penelepon adalah nomor tidak di kenal

"Siapa?" Tanya steve

"Ah, tidak ada apa apa" jawab vanya lalu memilih tidak mengangkat panggilan itu
.
.
.
.
Selain itu, di seberang sana terlihat pria sedang mengumpat merasa gusar

"Shit!!!" Maki alfan

Diseberang sana Alfan tengah mengumpat sebab telepon darinya tidak Vanya angkat. Yah, nomor tidak dikenal yang menghubungi Vanya itu adalah Alfan, Alfan berniat menghubungi Vanya untuk memberi tahu gadis itu agar jangan meminum jus yang di berikan Steve, namun sialnya gadis itu tidak mengangkat panggilan darinya

"Apa perlu ku hampiri?" Pikir Alfan, pria itu tengah menimang nimang
.
.
.
.
"Vanya, minumlah jus itu agar kau tidak terlalu tegang" ujar Steve

SIGMA MALETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang