Unknown

298 18 0
                                    

"Aku tidak mau melepasmu Vanya, sampai kapanpun.. bagaimana?" tanya Aaron sembari menatap dalam kedua mata Vanya

'Apa maksud ucapan Aaron?'
'Apa pria itu tak mau melepaskan ku?'
'Apa pria itu mau selalu disisiku?'
'Tapi apa alasannya?'
..

'dia menyukaiku?'

Pikir vanya

"Aku tidak akan melepasmu sampai kapanpun sampai semua hutang ayahmu lunas, dan selama itu kau harus menjadi pelayan di rumah ini" lanjut Aaron

'dasar bodoh!! Apa yang kau harapkan!!" Batin Vanya merutuki dirinya sendiri

"L..lepaskan aku tuan, sangat tidak wajar jika seseorang di rumah ini sedang melihat saya, yang notabenenya adalah seorang pelayan di rumah ini dan dengan lancangnya duduk di pangkuan majikannya seperti ini tuan" ujar Vanya merasa tak nyaman

"Bangunlah" ujar Aaron akhirnya, membuat Vanya bisa bernafas lega

" Saya pamit keluar tuan" ucap Vanya sebelum melangkah keluar meninggalkan Aaron yang masih di duduk di tempatnya

Sekeluarnya Vanya dari ruangan Aaron Vanya langsung terduduk lemas di lantai sembari memegang dadanya yang terasa berdetak sangat cepat

"Ya tuhan, aku sangat takut" ujar Vanya sembari membayangkan tatapan Aaron yang sangat mengerikan

"Astaga Vanya! Ada apa denganmu!" Panik Margaret saat menemukan Vanya yang terduduk lemas di lantai tepat di depan pintu ruangan Aaron

"Astaga, apa kau lemas lagi?" Tanya Margaret setelah menghampiri Vanya

"Aku baik baik saja Margaret, aku hanya sedikit pusing" bohong vanya

"Mari ku antar kau ke kamar, hari ini kau harus beristirahat" ujar Margaret yang hanya dapat di turuti oleh vanya

----

"Damn!" Maki Aaron setelah Vanya keluar dari ruangannya

"Seharusnya aku tidak mendorongnya ke kolam, sekarang aku sudah membuat perempuan itu takut padaku" gerutu Aaron merasa menyesal sebab mendorong Vanya ke kolam

Tapi serius, Aaron benar benar tak tahu jika Vanya tak pandai berenang, Aaron hanya mau menghukum Vanya untuk tetap berada di kolam sampai dia kedinginan di sana, namun ternyata yang terjadi malah sebaliknya. Benar benar sial

"Aghh!! Bahkan gadis itu tak mau menatapku" ucap Aaron sembari mengusap wajahnya kasar

"Lalu bagaimana jika Vanya memutuskan untuk pergi dari sini karena takut kepadaku?" Seru Aaron sembari memikirkan bagaimana jika Vanya benar benar memutuskan untuk kabur dari mansion ini

"Tidak! Tentu tidak!,, Dia harus tetap ada disini" ucap Aaron lagi cepat, tak ingin berpikir jauh, entah kenapa Aaron seakan tak ingin jika Vanya benar benar pergi dari sini

"Aku harus memastikan agar dia tidak bisa pergi dari sini" monolog Aaron setelah berpikir panjang

'tapi bagaimana caranya?' pikir Aaron

Ddrrtt..
Drrttt..

Aaron di buat terkejut saat mendengar getaran panggilan masuk yang berasal dari benda pipih yang berada di saku celana Aaron

"Unknown?" Bingung Aaron saat melihat yang menghubunginya adalah nomor baru

"Hallo?" Sapa Aaron saat berhasil mengangkat panggilan tersebut

SIGMA MALETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang