"mau singgah dulu di perpustakaan?" Tawar Jessica kepada Vanya yang sedang memasukan buku buku kedalam bag
"Ehm,, tawaran yang menarik.. tapi tidak" jawab Vanya sembari menggeleng
"Heyy! Tapi kenapa?" Tanya Jessica tak terima, biasanya Vanya akan menerima ajakannya, apalagi soal perpustakaan.. oh sumpah demi apapun Jessica tau jika gadis itu sangat gila dengan membaca
"Tuan aaron sedang di rumah sakit Jess, aku harus merawatnya"
"Mungkin untuk saat ini belum bisa, ada yang perlu aku urus" jawab Vanya beralasan
"Heyy, ayolah.. ikutlah denganku ke perpustakaan, dengan begitu kita bisa bercerita, aku ingin tau tentang dirimu. Kemana kau pergi beberapa hari ini? Apa yang terjadi? Bagaimana kau bisa kembali berkuliah dan--"
"Dan?"
"Dan bagaimana kau bisa kabur dari Aaron?" Tanya Jessica bingung
"Aku tidak kabur Jessica"
"Aku akan menjelaskannya nanti, tunggu waktu yang tepat, untuk saat ini belum bisa Jessica, aku masih harus menyelesaikan masalah ini, masalah ini belum selesai" jelas Vanya
"Maka berceritalah kepadaku, aku akan membantumu sebisaku, aku ingin tau Vanya" ucap Jessica kekeuh
"Aku belum bisa bercerita Jess, tunggu aku siap untuk bercerita" jawab Vanya lalu berdiri dari duduknya
"Aku pulang duluan" pamit Vanya sembari berlari kecil keluar kelas
"Dasar keras kepala" gerutu Jessica
..
"Oh hey! Kau mau kemana?!"
Mendengar sapaan itu membuat Vanya berbalik guna mengecek pemilik suara tinggi tersebut
"Emma??"
"Mau pulang?" Tanya Emma yang mendapat anggukan langsung oleh vanya
"Naiklah" ajak Emma
"Tidak Emma, aku akan naik taksi" jawab Vanya menolak secara halus
"Vanya! Naiklah, aku akan mengantarmu" paksa Emma
"Tidak perlu Emma, taksi sedikit lagi pasti akan lewat"
"Kau menolakku? Aku hanya ingin mengantarmu pulang" ujar Emma dengan tatapan sedihnya
Merasa tak enak dengan Emma, Vanya pun memilih menerima tawaran emma
"Bagaimana?"
"Ehm,, baiklah" jawab Vanya lalu mulai menaiki motor Scoopy milik Emma
"Huhuy!!! Aku sangat merindukan saat saat seperti ini, saat dimana kita berboncengan di atas motor seperti ini" ujar Emma bahagia
"Jangan berisik Emma, kau sangat kebiasaan" gerutu Vanya
"Berpegangan! Aku akan balap" teriak Emma lalu menarik gass dengan cukup kuat
"Emmaaa!!!!!!!" Teriak Vanya sembari memeluk Emma kuat
"Hahaha!! Berpeganglah dengan kuat Vanya!!" Teriak Emma
"Kauuuu gilaaaaa!!!!!!!" Teriak Vanya kuat
"Kau lebih memilih pergi bersama sahabatmu itu?" Ucap Jessica pelan, sembari memperhatikan punggung Vanya yang perlahan mulai menghilang
-
--
---
----
"Ehm? Disini? Kenapa berhenti disini? Ada yang sakit? Apa kau sakit? Kau mau menjenguk siapa?" Emma bertanya panjang lebar saat berhenti di depan rumah sakit
KAMU SEDANG MEMBACA
SIGMA MALE
Mystery / ThrillerDunia ini terasa berhenti, ketika aku harus siap menerima kenyataan pahit, bahwa pria yang selama ini aku kagumi dan aku cintai telah membunuh ayahku di depan mataku sendiri, tak kusangka peristiwa yang hanya berlangsung selama dua puluh menit itu b...