Failed Escape

194 11 0
                                    

Saat ini Aaron tengah mengepalkan tangannya kuat menahan amarah, 'berani sekali gadis itu' pikir Aaron

"Alfan!" Teriak Aaron kepada sang sekretaris, tak lama memanggil sang sekretaris pun datang dan berdiri di hadapan Aaron

"Ada apa tuan?" Tanya Alfan

"Perketat penjagaan rumah, dan beri tahu para bodyguard untuk jangan membiarkan Vanya keluar, apapun alasannya bahkan untuk berkuliah" ujar Aaron dingin

"Tapi kenapa tuan?" Tanya Alfan heran, bagaimana bisa Aaron melarang Vanya untuk pergi berkuliah?

"Gadis itu sangat licik, dia dan teman temannya sudah mengatur siasat untuk mencoba kabur, dan kau tahu? Mereka di bantu oleh steve"

"Steve?!" Kaget Alfan

"Ya, steve. Steve adalah salah satu paman dari sahabat Vanya, dan mereka mencoba bekerja sama untuk membawa vanya pergi"

"Kurasa Steve hanya mau memanfaatkan sahabat Vanya itu agar bisa membawa vanya dengan mudah" ucap Alfan

"Yah, kemungkinan besar seperti itu" jawab Aaron
"Dan kau tahu? Mereka berencana membawa vanya ke Italia agar aku tidak bisa menemukan Vanya, dan disana Vanya akan tinggal dengan di tanggung oleh steve" jelas Aaron lagi

"Apa?!" Panik Alfan mendengar itu
"Mungkin mereka berfikir bahwa steve mau membantu mereka dan sangat percaya bahwa Vanya akan aman bersama steve, tapi mereka tidak tahu bahwa justru steve lah yang sangat berbahaya. Steve mau membantu karena ada maksud lain" tutur Alfan yang di angguki setuju oleh Aaron

"Steve sungguh licik. Apa? Membawa vanya ke Italia dan akan menjaganya disana? Omong kosong apa itu" ejek Aaron sembari tertawa miring

"Apa dia pikir aku sebodoh itu?" Ejek aaron

"Tapi, bagaimana tuan bisa tau kalau mereka menyusun siasat untuk membawa vanya kabur?" Tanya Alfan bingung, tidak mungkin bukan Aaron memiliki Indra ke enam bukan?

Tak menjawab, Aaron hanya mengangkat handphone nya sembari menunjuk earphone yang terpasang di telinganya

"Saya masih belum mengerti tuan" ujar Alfan masih belum mengerti maksud dari Aaron

"Saya menyadap handphone Vanya, dan saya mendengar percakapan mereka." Tutur Aaron singkat yang berhasil membuat Alfan salut

"Kali ini saya mengerti tuan" ujar Alfan, Aaron memang sangat cerdik

"Perketat penjagaan, jangan biarkan gadis licik itu pergi, aku akan memberikan dia hukuman setelah pulang dari sini" ujar Aaron dingin

"Baik tuan"

_____

Di sisi lain, Vanya saat ini tengah menyusun pakaian, ia tak membawa baju banyak, ia hanya membawa beberapa perlengkapan yang menurutnya penting, sebab tas yang dia bawa hanyalah tas kuliah, jika dia membawa tas yang lebih besar maka akan membuat Aaron dan orang rumah akan curiga nantinya

"Ya tuhan, bantulah aku. Semoga rencana kali ini sukses" mohon Vanya

"Vanya" panggil Alana, membuat Vanya terkejut dan dengan cepat menendang tasnya ke arah bawah ranjang

"Hei apa yang kau lakukan?" Tanya alana

"Ah tidak, aku hanya sedang mencari tikus" ucap Vanya berbohong

"Tikus?"

"Ya tikus, di kamar ini sangat banyak tikus" ujar Vanya dengan keringat dingin

SIGMA MALETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang