old friend

139 8 0
                                    

Sinar matahari pagi mengintip melalui jendela dan menyinari
Ruangan tempat Aaron di rawat

Vanya yang sejak semalam tertidur sebab menjaga Aaron kini terbangun dengan mengerjapkan kedua matanya, merasa terganggu dengan cahaya silau yang masuk ke dalam ruangan tersebut

"Bangunlah Vanya, saya membawa sarapan" ucap Caroline yang membuat Vanya terkejut dan segera bangun

"Nyonya, kenapa nyonya tidak bilang jika nyonya datang" panik Vanya

"Saya tidak tega membangunkanmu, kau terlihat letih" jawab Caroline sembari membuka beberapa bekal yang ia bawa untuk di makan

"Ahh, saya minta maaf nyonya" ucap Vanya meminta maaf sebab Merasa tak enak

"Kemarilah, sarapan denganku" ajak Caroline, sontak membuat Vanya menegang

"Tak usah nyonya, saya akan makan sebentar" ucap Vanya menolak secara halus

"Ikutlah denganku, saya tidak suka makan sendiri. Saya memilih membawa makanan kesini sebab saya berpikir ada kau disini, saya tidak makan di rumah karena di rumah saya sedang sendiri, suamiku sejak pagi tadi sudah berangkat ke kantor, saya tidak suka makan sendiri, itu terasa sangat sepi" ucap Caroline membujuk
"Ayo makan" ajak Caroline lagi

"Baik nyonya" jawab vanya tak enak

Lalu mereka pun mulai memakan makanan yang di bawa oleh Caroline, vanya menyukai masakan Caroline, terasa sangat enak hingga membuat Vanya tak bisa berhenti mengunyah

"Vanya" panggil Caroline yang membuat Vanya segera menatap Caroline

"Ya nyonya" jawab Vanya bingung

"Kau tak melanjutkan kuliahmu?"

Mendengar pertanyaan Caroline spontan membuat Vanya terdiam beberapa saat

"Saya sudah tak masuk kuliah beberapa hari ini" ucap Vanya sedih

"Kenapa?" Tanya Caroline

'karena putramu nyonya, aku terlalu sibuk mencari cara untuk kabur dari putramu hingga membuatku jadi tidak bisa berkuliah' batin Vanya

"Karena saya sudah bekerja di rumah tuan Aaron, jadi saya tidak bisa membagi waktu kerja dan kuliah saya nyonya" jawab Vanya berbohong

"Kapan kau akan lulus?" Tanya Caroline

"Mungkin beberapa Minggu lagi" jawab Vanya

"Rugi sekali nak" ucap Caroline yang membuat Vanya tersenyum kecut

"Tak apa nyonya--"

"Tidak Vanya, kau harus melanjutkan kuliahmu" ucap Caroline, sontak Vanya membelalakkan kedua matanya

"Tapi--"

"Apa yang kau pikirkan? Kuliahmu hampir selesai, kenapa kau berpikir untuk berhenti? Lanjutkan kuliahmu, masalah biaya biar saya yang urus, sekarang mandilah dan berangkatlah ke kampus"

"Lalu bagaimana dengan tuan Aaron? Siapa yang akan menjaganya" tanya Vanya khawatir

"Oh ayolah, saya tidak menggaji ribuan pelayan untuk duduk manis di rumah"

Vanya tentu saja senang bisa melanjutkan kuliahnya, namun ia merasa sangat tak pantas mendapatkan perlakukan seperti ini dari Caroline, Vanya merasa sangat bersalah sebab telah menuduh Aaron sebagai penjahat dan membuat Aaron berakhir koma seperti saat ini
Dan bagaimana bisa Caroline Masih peduli dan justru menyuruh Vanya untuk melanjutkan kuliahnya

Vanya yakin ia pasti akan membalas kebaikan nyonya Caroline, dan itu pasti.
.
.
.
.
.

BRAKKKK

SIGMA MALETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang