Dengan rahang yang mengetat, tangan yang mencengkram kuat setir mobil, laki laki itu tak lain adalah Aaron. Ia mengendarai mobil dengan angkuh dan tatapan yang sangat menghunus kedepan sana
Panggilan masuk berhasil mengalihkan tatapan Aaron yang sedang menatap jalanan dengan tajam, dengan menekan earphone yang terpasang pada telinganya panggilan tersebut langsung terhubung di seberang sana
"Semua sudah berkumpul tuan" lapor Alfan di seberang sana
"Jangan ada yang masuk, sebelum ada perintah dariku" pinta Aaron, saat ini pria itu tengah menatap mansion rayyan dari dalam mobil
"Kau akan masuk sendiri?!" Tanya Alfan panik
"Yah, kalian tunggulah perintah darik--"
"Tapi penjagaan mansion itu sangat ketat! Setidaknya bawalah salah satu dari kami" pinta Alfan, Alfan mencemaskan Aaron Yang akan masuk ke dalam seorang diri, sedangkan di depan sana ada puluhan para bodyguard tengah berjaga
"Ikuti saja ucapanku!" Tekan Aaron
Oh entah apa yang tengah Aaron rencanakan saat ini, Aaron benar benar sangat gegabah. Alfan hanya merapal di dalam hati agar Aaron akan keluar dari mansion rayyan dengan selamat
.
.
.
.
.
."Lepas hiks hiks!!" Teriak Vanya sembari menahan kuat dada Steve yang ingin mendekati Vanya
"Jangan menolakku bitch!" Maki Steve sembari mencekam kuat rahang Vanya
"Aku sudah membelimu! Dan kau tak mau melayaniku? Huh!" Bentak Steve
"A--apa maksudmu, hikss"
"Aku sudah membelimu Vanya!! Aku membelimu kepada pria yang kau panggil Daddy!" Ucap rayyan
"D--daddy menjualku?" Tanya vanya tak percaya
"Yah, dia menjualmu karena perusahaanya yang terancam bangkrut, dan utang utangnya yang menumpuk" ucap steve dengan tawa mengejeknya
"Kau berbohong, hiks!! Daddy tidak mungkin menjualku" ucap Vanya masih tak percaya
"Tapi kenyataanya seperti itu Vanya, kau di jual demi menyelamatkan perusahaanya yang terancam bangkrut" ujar Steve
Mendengar itu tangis Vanya kian menjadi, tak menyangka jika sang Daddy tega melakukan hal itu
"Sshhtt, tak perlu menangiskan pria tua itu, lagipun dia bukan Daddy kandungmu"
Deg
"Apa maksudmu?!" Tanya Vanya. Oh kini Vanya benar benar di buat bingung dengan semuanya
"Pria yang selama ini kau panggil Daddy bukanlah Daddy Mu yang sesungguhnya. Daddy mu yang sesungguhnya tengah di sembunyikan oleh orang, karena orang itu bekerja sama dengan pria yang menyamar sebagai daddymu. Mereka bekerja sama untuk mengambil semua harta daddymu dan mereka mengincarmu" ucap steve dengan menunjuk Vanya di akhir ucapannya
"Apa maksudnya! Siapa pria yang menyembunyikan Daddyku?! Dan siapa pria yang menyamar menjadi Daddy? Siapa dia!!! Bagaimana dia bisa semirip itu dengan Daddy!!!Jawabbb akuuu!!!" Teriak Vanya
"Kau ingin tahu?" Tanya steve mengejek Vanya
"Jawab aku brengsek!!" Maki Vanya yang sudah tersulut emosi
"Dia adalah Aaron, bagaimana? Tidak percaya bukan?" Ucap steve dengan senyuman miringnya
"Tidak! Itu tidak mungkin, Aaron tidak mungkin menyembunyikan Daddyku, Aaron juga tidak mungkin bekerja sama dengan pria yang menyamar sebagai daddyku! Aku sendiri yang melihatnya membunuh pria yang menyamar sebagai daddyku ituuu!!!" Teriak Vanya. Sungguh Vanya rasa ia sedang di permainkan oleh takdir, kenapa takdir harus sejahat itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
SIGMA MALE
Bí ẩn / Giật gânDunia ini terasa berhenti, ketika aku harus siap menerima kenyataan pahit, bahwa pria yang selama ini aku kagumi dan aku cintai telah membunuh ayahku di depan mataku sendiri, tak kusangka peristiwa yang hanya berlangsung selama dua puluh menit itu b...