21

6.2K 568 30
                                    



"Tapi kenapa kalo Lo ketemu Kak Jeno kalian berdua kaya orang gak kenal?" Tanya Ryujin karen setiap mereka menghampiri Haechan pasti ada Jeno.

"Terlalu rumit Ryujin buat di jelasin" ucap Beomgyu.

Oke mereka sekarang di rooftop, Ryujin ingin mendengar cerita Beomgyu yang Beomgyu bilang rumit itu.

"Garis besarnya mereka keluarga Gua. Bubu pergi ninggalin Kakak-kakak waktu hamil Gua"

"Kenapa?" Tanya Ryujin saat melihat raut sedih wajah Beomgyu.

"Ya yang Lo tau, Gua hanya hidup sama Bubu tanpa tau siapa Ayah dan dimana Dia. Pas kita pindah ke sini dan Gak lama yah ternyata Bubu ketemu Daddy dan Gua tau fakta itu lalu kita pindah ke rumah Daddy"

"Terus Lo seneng kan? Lo bahagian akhirnya ketemu Ayah yang pengin banget Lo temuin sejak dulu, dan lagi ternyata Lo punya Kakak" tanya Ryujin dan Beomgyu malah terlihat semakin sedih.

"Gak tau, Gua.." entah kenapa Beomgyu tidak bisa meneruskan ucapannya.

"Gyu" panggil Ryujin saat melihat air mata Beomgyu menetes.

Sejauh ini Ia hanya memendam masalahnya sendiri, apa yang Ia rasakan sendiri. Ia tidak tau harus mengutarakan keluh kesahnya pada siapa?.

"Apa kelahiran Gua itu sebuah kesalahan ya Ryu, Apa- Apa kahadiran gua penyebab Bubu sama Daddy pisah. Gua-"

"Enggak Gyu, enggak" Ryujin memotong ucapan Beomgyu. Meskipun Ia tidak tau masalah apa yang Beomgyu hadapi tapi Ryujin mencoba supaya Beomgyu menepis pemikiran jeleknya itu.

"Lo gak tau Ryu, Gua yang buat Ketiga Kakak Gua gak dapet kasih sayang Bubu. Gua yang buat Bubu jadi menderita karena pisah dari Daddy dan lagi Dia harus banting tulang buat menuju kebutuhan Gua"

"Gyu udah" ucap Ryujin yang sudah tidak tahan melihat tangisan dan suara bergetar dari temannya ini.

"Jangan ngomong gitu" Ryujin membawa Beomgyu kedalam pelukannya.

"Daddy bahkan gak menginginkan kelahiran Gua, Ryu" Beomgyu masih ingin mengeluarkan apa yang ada di dalam hatinya, apa yang membuatnya sesak di rongga dadanya.

"Bang Jeno masih gak bisa nerima Gua, kak Mark juga mungkin belum sepenuhnya bisa nerima Gua dan lagi Kak Sungchan sejak kecil gak pernah ngerasain pelukan Bubu, itu salah Gua. Harusnya Gua gak pernah lahir"

"Gua pernah berfikir bisa ngerasain pelukan Ayah dan bahkan dari awal ketemu Daddy, Daddy gak pernah meluk Gua Ryu, Harusnya dari awal Gua sadar diri kalo Gua gak pernah di inginkan Daddy" serius, Ryujin ingin sekali mengamuk mendengar ucapan Beomgyu tapi Ia mencoba menahannya karena keadaan Beomgyu yang masih seperti ini.

.

.

Beomgyu sudah lebih membaik setelah menangis dan meluapkan isi hatinya pada Ryujin.

Ryujin tau bagaimana Beomgyu, bagaimana Ia dulu ingin sekali memiliki Ayah supaya tidak ada yang mengejeknya lagi. Sesekali diam menatap teman-temannya saat berangkat sekolah di antar oleh Ayah mereka, di peluk dan di cium sebelum berpisah.

Ryujin sudah biasa dan mungkin Ia memang lebih cuek dari Beomgyu jadi Dia selalu yang dulu menyemangati Beomgyu dan selalu mengalihkan pikiran Beomgyu supaya tidak sedih.

Tapi mendengar ucapan Beomgyu barusan jika Ia bahkan belum pernah merasakan pelukan Daddynya sejak awal bertemu sampai sekarang membuat Ryujin ikut merasakan sakit. Pasti pandangan Beomgyu tentang Ayah langsung berubah, apalagi Beomgyu bilang jika Ayahnya tidak menginginkan kalahirannya.

✅ Why? -Jungfam-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang