37

7.1K 759 91
                                    



Chapter sebelumnya udah 400 ⭐ lebih dong 🥺

.

.



Jeno terbangun dari tidurnya, melihat sekeliling kamar membuatnya tau jika Ia ada di apartemen Renjun.

Saat Ia duduk lalu berjalan keluar dari kamar ternyata di sana ada Haechan yang berbaring di sofa sambil memainkan ponselnya.

"Renjun mana?" Tanya Jeno.

"Nyari sarapan" Haechan masih fokus dengan ponselnya sebelum akhirnya duduk karena permainannya selesai.

"Bukannya nyariin Beomgyu malah mabok" ucap Haechan.

"Ck, apasih" Jeno.

"Adek Lo ilang Jen, Setega itu Lo" Haechan.

"Tau apa sih soal tega-tegaan kaya gitu, Dia alasan Gua pisah sama Mommy Gua selama hampir 20 tahun"

"kalo Lo benci sama Beomgyu karena alasan itu apa Lo pikir Beomgyu mau di posisi ini?"

"Pikir Jen, apa Beomgyu mau di posisi ini. Gua gak mau sok ikut campur tapi Lo harus tau ini"

"Mama- Nyokap nya Ryujin cerita sendiri ke Gua gimana kehidupan Beomgyu dan Om Taeyong, Gimana anak kelas 3 SD harus hidup mandiri. Om Taeyong pergi kerja dari pagi sampai larut malam, nyari uang Buat dirinya sendiri dan Beomgyu"

"Lo, Kak Mark bahkan Sungchan masih punya satu sama lain orang-orang terdekat dari Om Jaehyun, bodyguard, pembantu, Supir, kalian punya semuanya kan"

"Gimana Beomgyu yang bahkan di sekolah aja Dia di bully dan gak ada yang belain selain Ryujin, sekarang Dia udah ketemu sama Daddy dan bahkan mempunyai ke tiga Kakak yang sangat bisa menjaganya tapi faktanya apa? Kalian bahkan membencinya"

"Beomgyu anak sekecil itu di tinggal di rumah sendiri, gimana kalo Hujan atau malam dan mati lampu tapi posisi Om Taeyong belum pulang?"

"Nyokap nya Ryujin kerja cuman sampai sore beda sama Om Taeyong, yang harus extra kerja buat memenuhi kebutuhan nya sama Beomgyu. Nyokap Ryujin masih ada keluarga yang bisa bantu masalah keuangan sedangkan Om Taeyong gak ada, Di kota itu gak ada yang Dia kenal"

"Pernah Beomgyu dateng ke rumah Ryujin jam 8 malem karena lampu di rumahnya pada semua, Om Taeyong lupa bayar listrik. Untung aja rumah Ryujin gak begitu jauh sama rumah Om Taeyong"

"Dia udah terlalu banyak ngelewati rasa sakit, sekarang Dia ketemu sama Daddy dan Kakaknya tapi malah fakta lain ngehantam dirinya"

"Beomgyu tau fakta dimana ternyata perpisahan kedua orangtuanya karena Dia, Daddynya ingin melenyapkan Beomgyu bahkan sebelum Beomgyu terlahir dan sekarang Kakak bahkan tidak menerimanya"

"Gua kalo dalam posisi Beomgyu juga gak pengin lahir sih kalo akhirnya kaya gini"

"Lo bahkan tau gimana dulu Gua nolak saat Papa sama Mamanya Ryujin mau nikah kan? Gua kabur dari rumah dan Lo tau Jen, Orang rumah kalang kabut karena Gua kabur dan lagi Ryujin hilang, Dia orang baru di kota ini dan pergi sendiri gak tau kemana dan ternyata dengan bodohnya cuman karena mau nyari Gua, Kakak tiri yang bahkan nolak kehadiran Dia dan Mamanya"

"Gua sama Ryujin gak ada hubungan darah sedikitpun, sedangkan Lo sama Beomgyu? Dia Adek kandung Lo tapi Lo bisa setega itu"

"Gak ada anak yang ingin lahir hanya untuk di benci keluarganya, Gak ada Jen"

"Di sini yang salah kedua orangtua Lo, Kenapa Daddy Lo bisa ngelakuin hal jahat itu dan akhirnya Mommy Lo milih pergi untuk mertahanin Beomgyu dan kenapa Mommy Lo milih pergi tanpa mertahanin kalian bertiga"

"Dan Lo masih mau benci sama Adek Lo itu, gimana Kalau Adek Lo kenapa-kenapa di luaran sana. Beomgyu dan Sungchan sama, kedua sama-sama Adek Lo" ucap Haechan sebelum akhirnya berdiri karena Renjun pulang.

"Woyy kemana?" Tanya Renjun pada Haechan.

"Pulang"

"Lahh sarapannya?"

"Makan aja, Gua udah gak napsu"

"Jen, ini lagi kenapa? Jangan diem kek orang kesambet Lo" Ranjun.

.

.

"Gyu" panggil Ryujin setelah Beomgyu di periksa.

"Hah Gua khawatir tau, dari kemarin sore gak bangun-bangun" ucap Ryujin bernafas lega.

"Kenapa Lo gak bilang kalau Lo sakit!" Kesal Ryujin padahal tadi Ia khawatir tapi malah memarahi Beomgyu.

Beomgyu hanya tersenyum simpul di balik masker oksigen yang Ia pakai.

"Jangan gini lagi, Gua takut liat Lo gak sadar kaya gitu" Ryujin mengusap tangan Beomgyu membuat Beomgyu mencoba menggenggam tangan Ryujin meyakinkannya kalau Ia baik-baik saja.







Di sisi lain Taeyong masih kesal pada Jaehyun.

"Aku akan mencarinya" Jaehyun.

"Gak perlu kalau kamu emang gak mau nyari anakku, Aku akan mencarinya sendiri" Taeyong.

"Sayang, Beomgyu juga anakku"

"KALAU DIA JUGA ANAK KAMU, KAMU GAK AKAN BERSIKAP SEPERTI ITU?"

"Lalu apa? Kamu akan mencarinya? KAMU HARUSNYA SADAR DIRI DAN LANGSUNG MENCARINYA MALAM ITU JUGA BUKAN BARU INGIN MENCARI SEKARANG!"

Jaehyun menyugar rambutnya sebelum berniat pergi.

"Su-Sungchan" ucap Jaehyun saat melihat Sungchan berdiri di depan pintu.

Sungchan yang berniat melihat keadaan sang Mommy malah mendengar pertengkaran kedua orangtuanya dan akhirnya Ia memilih pergi.

"Sungchan" panggil Jaehyun menyusul sang putra namun sebelum itu Ia lebih dulu melihat ke arah Taeyong yang ternyata sudah memunggunginya.

Jaehyun meraih tangan Sungchan dan menghentikannya.

"Lepas Dad" ucap Sungchan tanpa melihat ke arah Daddynya.

"Hey sayang" Jaehyun memegang tangan Sungchan supaya berbalik menatapnya.

"Kenapa?" Tanya Jaehyun dan Sungchan hanya menatap ke arah bawah.

Jaehyun memegang pipi Sungchan supaya putranya itu menatap ke arahnya.

"Mommy akan pergi lagi ya Dad" ucap Sungchan dengan suara sedikit bergetar.

"Enggak, siapa yang bilang seperti itu? Mommy akan terus sama kita" Jaehyun.

"Kalau Gyu gak ketemu, Mommy pasti semakin marah"

Jaehyun membawa Sungchan kedalam pelukannya.

"Enggak sayang, Daddy akan mencari Beomgyu sampai ketemu. Mommy kamu gak akan kemana-mana lagi" ucap Jaehyun.

Sepertinya saat pembagian kebaikan diantara ketiga anak Jaehyun Sungchan datang paling awal dan yang terakhir siapa?.

.


.

"Bagus, gak pulang dan mabuk-mabukan" Mark.

"Gak usah urusin Gua" Jeno.

"Lo pikir Gua mau ngurusin Lo, tapi Lo adek Gua tanggung jawab Gua juga selama ini kan? Mau gak mau Lo kenapa-kenapa jadi urusan Gua" Mark.

"Gimana Beomgyu?"

"Belum ada kabar, seneng kan Lo sekarang, ini kan kemauan Lo selama ini" Mark.

"Kalo Lo masih punya otak, jagain Mommy di rumah sakit"

"Iya" Jeno masuk ke kamarnya.




✅ Why? -Jungfam-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang