3

7K 537 29
                                    


"Bubu sebentar lagi pulang" ucap Gyu sambil berlari karena terburu-buru.

Dia baru selesai bekerja di Cafe Yeonjun dan tertinggal Bus, kalo menunggu Bus selanjutnya akan lama jadi Dia lebih memilih berlari saja namun-

Brukk

Karena kurang hati-hati Dia menabrak seseorang.

"Oh Maaf" ucap Beomgyu membantu orang itu berdiri.

"Iya enggak papa, Lain kali hati-hati" ucapnya sambil membersihkan bajunya dari debu.

Beomgyu mendengar suara ringisan dan orang itu ternyata memegangi lengannya yang lecet.

"Pak saya benar-benar minta maaf" ucap Gyu lagi karena tidak enak.

Beomgyu mambuka tasnya seperti mencari sesuatu dan akhirnya Dia menemukan apa yang Dia cari.

"Pak maaf" ucap Gyu memegang tangan orang itu lalu menempelkan plester yang dia cari di tasnya tadi pada lukanya.

"Maaf ya Pak, hanya ini yang saya punya saya benar-benar minta maaf"

"Iya, lagian cuman luka kecil"

"Pak, Saya permisi dulu soalnya lagi buru-buru" ucap Gyu lalu berlari pergi.

Orang itu menatap kepergian Beomgyu.

Lalu tersenyum menatap luka di lengannya yang sudah tertutup plester bukan lukanya yang bikin lucu tapi gambar plesternya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lalu tersenyum menatap luka di lengannya yang sudah tertutup plester bukan lukanya yang bikin lucu tapi gambar plesternya.

Lalu tersenyum menatap luka di lengannya yang sudah tertutup plester bukan lukanya yang bikin lucu tapi gambar plesternya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Daddy dari mana?" Sungchan.

"Abis keluar sebentar, Kakak sama Abang kamu dimana? Belum pulang?"

"Kakak udah, tapi Abang Belum"

"Abang kamu itu selalu pulang malem" Daddy.

"Kalo Sungchan?" Sungchan.

"Gak usah aneh-aneh" Mark.

"Kamu mau jadi brandalan kaya Abang kamu itu" lanjut Mark.

"Dih siapa yang brandalan" Jeno yang ternyata udah pulang

"Ya Lo siapa lagi? Pulang malem mulu, balapan. Ninggalin Sungchan di rumah sendiri akhirnya anaknya ikut keluar malem kan?"

"Ya Gua kan juga punya kehidupan sendiri, Lo juga jaman kuliah dulu suka ngelayab suka balapan"

"Yaleh, Sungchan bukan anak kecil. Emang kenapa kalo pulang malam sama balapan" ucap Sungchan.

"Gak" ucap Mark Jeno dan Daddy.

"Gak ada ya Chan" Daddy.

"Bang Jeno aja seumuran Sungchan udah sering keluar malem kenapa Sungchan enggak boleh? Kakak juga dulu kaya gitu" Sungchan.

"Karena Lo itu bukan Gua" Jeno.

"Bener" Mark dan Daddy.

"Huhh terserah" ucap Sungchan.

"Dad, lengannya kenapa?" Tanya Mark.

"Oh ini, tadi gak sengaja ketabrak anak yang lagi lari"

"Anak kecil?" Jeno.

"Enggak, mungkin seumuran Sungchan"

"Cewe?" Sungchan.

"Cowo, kenapa?"

"Enggak, lucu aja plesternya" ucap Sungchan.

"Pink" ucap Jeno lalu tertawa.

"Bener kata Sungchan, ini lucu" ucap Daddy membuat Mark dan Jeno jengah.

"Mending Jeno mandi. Selamat malam semuanya" ucap Jeno berjalan ke kamar.

"Mark juga mau ke kamar" Mark pergi.

"Daddy mau kemana?" Sungchan.

"Ke kamar, ganti baju"

"Ikut" ucap Sungchan membuat Jaehyun merangkul sang putra yang bahkan sekarang lebih tinggi darinya.

.

.

.

"Loh Beomgyu"

"Ehh, Bubu" ucap Gyu karena melihat sang Bubu udah ada di depan rumah mereka dan mungkin baru sampai.

"Kamu dari mana?"

"Emm" Beomgyu sedang mencari alasan.

"Abis kerja kelompok"

"Terus kenapa kamu berkeringat gitu?"

"Gyu lari tadi pulangnya"

"Kenapa gak naik bus? Kamu gak bawa uang atau uang kamu habis?"

"Enggak Bu, Beomgyu lagi pengin lari aja"

"Ya udah ayo masuk" ajak Bubu.

"Sampai keringetan gini, jangan langsung mandi yah" Taeyong mengusap dahi Beomgyu.

"Iya Bu"

"Gyu mau makan lagi gak? Bubu masakin?"

"Bubu pasti juga cape, Gyu juga abis mandi mau langsung tidur"

.

.

Jaehyun mengusap rambut Sungchan, putra bungsunya itu sekarang sudah tertidur di sampingnya.

Putra yang dulu pernah Jaehyun sesalkan akan kelahirannya karena bukan terlahir perempuan sekarang sudah tumbuh dewasa.

Saat Dia mulai menerima Sungchan dan ternyata 1 tahun kemudian Taeyong dinyatakan hamil lagi namun ternyata itu bayi laki-laki membuat entah kenapa Jaehyun kesal sampai meminta Taeyong untuk menggugurkannya.

Taeyong menolak dan terjadi konflik diantara keduanya sampai akhirnya Taeyong memilih pergi meninggalkan dirinya dan ketiga putra mereka. Sungchan masih kecil dan harus kehilangan kasih sayang sang Mommy bukan hanya Sungchan tapi Mark dan Jeno juga.

Entah ini salah Jaehyun atau salah Taeyong.

Tapi Jaehyun berharap seseorang yang saat itu Dia lihat adalah benar Taeyong.

Bagaimana keadaanya? bagaimana keadaan kandungannya saat itu? Apa Taeyong benar-benar melahirkan anak mereka atau tidak. Apa anaknya sekarang juga sudah tumbuh dewasa? Pasti umurnya hanya terpaut 2 tahun dari Sungchan.

Entah apa Jaehyun akhirnya merasa bersalah tapi Dia masih memikirkan Taeyong, bahkan sampai sekarang.

"Daddy" ucap Sungchan membuat Jaehyun tersadar dari lamunannya.

"Iya, kenapa bangun?" Jaehyun mengusap rambut Sungchan.

"Daddy kenapa belum tidur?"

"Iya ini Daddy mau tidur, udah kamu tidur lagi" Jaehyun mengecup puncak kepala Sungchan lalu dirinya membaringkan tubuhnya namun tatapannya beralih pada plester di lengannya.

Entah kenapa Jaehyun tersenyum melihat plester yang masih menempel di lengannya itu sebelum akhirnya memejamkan mata untuk tidur.




✅ Why? -Jungfam-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang