39

6.4K 677 98
                                    


"Lo santai banget kyaknya" Jeno menghampiri Ryujin yang sedang duduk.

"Apa perduli Lo" Ryujin.

"Haechan marahin Gua gara-gara Lo panik Beomgyu hilang dan sekarang Lo terkesan biasa aja, Lo tau dimana Beomgyu kan?"

"Apa urusannya sama Lo, Bang. emangnya Lo perduli sama Beomgyu selama ini kan enggak?! Jangan bersikap seolah perduli deh" Ryujin membereskan barang-barangnya dan bersiap pergi namun di tahan oleh Jeno.

"Apa sih Bang, lepas!" Ryujin mencoba melepas tangan Jeno.

Perdebatan Ryujin dan Jeno di lihat oleh anak-anak kampus.

Bermula saat Jeno melihat Ryujin yang ternyata ada di kampus tapi sikap Ryujin seperti biasa saja tidak sepanik yang Haechan ceritakan padanya malah terkesan santai.

"Lepas" Haechan mendorong tubuh Jeno dan menarik tubuh sang Adek.

"Lo juga tau dimana Beomgyu kan Chan?" Jeno pada Haechan.

"Jen" Haechan.

"Kalian berdua nyembunyiin Beomgyu kan? Buat apa? Biar Gua nyariin Dia juga kan?!" Jeno.

"Yaudah kalau gitu gak usah cari Beomgyu lagi dan jangan pernah cari Dia!" Ryujin yang emosi.

Haechan berbalik dan memilih mengamankan Adeknya itu dan membawanya pergi.

Namun keduanya terhenti lagi oleh Sungchan.

"Ryu, Lo tau dimana Beomgyu?" Tanya Sungchan yang mendengar perdebatan Jeno dan Ryujin.

"Tolong Kasih tau Gua Ryu dimana Beomgyu?" Mohon Sungchan.

"Buat apa? Buat keluarga Lo sakitin lagi? Gak puas kalian nyakitin Beomgyu terus!" Ryujin.

"Gak ada yang nyakitin-"

"Gak ada? Lo tolol tau emang pura-pura gak tau? Gak kasian sama Adek Lo di sakitin terus sama Jeno dan Daddy Lo?! Gak kasian Lo atau Lo seneng liat Beomgyu menderita?" Ryujin.

"Ryu Lo-" tatapan Sungchan menajam mendengar itu, Ia tidak terima mendengar tuduhan Ryujin padanya.

"Sungchan udah" ucap Haechan mengehentikan Sungchan yang sepertinya akan meledak terlebih Ryujin juga sudah menangis.

Haechan membawa Ryujin meninggalkan Sungchan meskipun Sungchan terus mengikuti sampai parkiran dan memohon untuk mereka memberitahu dimana Beomgyu berada.







"Lo tau Beomgyu ada di mana?" Tanya Jaehyun yang menerobos masuk ruangan Johnny.

"Apa?" Johnny menaikan satu alisnya.

"Gak usah pura-pura bodoh Jo"

"Apa sih? Ngapain nanya Beomgyu ke Gua Dia anak Lo kan eh- Lo nya aja gak nganggep anak"

"Dimana Beomgyu"

"Lo Bapaknya kan? Cari sendiri malah nanya ke Gua"

"Ryujin sama Haechan tau dimana Beomgyu kan? Gua akan nanya ke mereka" Jaehyun.

"Jangan Lo nyentuh anak-anak Gua" Johnny tau maksud Jaehyun.

"Ngapain Lo sekarang nyari Beomgyu, harusnya Lo seneng kan Beomgyu pergi dari hidup Lo"

"Bukan urusan Lo"

"Atau Taeyong yang akhirnya akan pergi lagi dari kehidupan Lo untuk kedua kalinya Karena kebodohan Lo sendiri. Bagus deh, pertahanin sikap Lo itu"

"Sialan Lo"

"Gak usah capek-capek nyakitin Beomgyu, udah terlalu sakit Dia terlebih terlahir jadi anak Lo"

"Lalu dimana Beomgyu? Jangan main-main sama Gua deh Jo" Tanya Jaehyun karena tujuan utama Dia datang menemui Johnny setelah Jeno menghubunginya soal kejadian di kampus.

Melihat respon Johnny membuat Jaehyun juga yakin jika Johnny tau dimana Beomgyu berada.

Tapi belum Johnny berbicara lagi ponsel Jaehyun berdering.

"Dad dimana? Mommy hilang"

Mendengar itu membuat Jaehyun bergegas pergi setelah memberi peringatan pada Johnny lagi.

.

.


"Gimana bisa Mommy kalian pergi dan tidak ada yang tau?"

"Daddy juga sebenarnya dari mana? Mark masuk Mommy udah gak ada di manapun pas cek cctv Mommy pergi keluar dari rumah sakit" Mark.

"Berhenti, percuma berdebat gak akan bikin Mommy ketemu" Jeno.

"Sungchan gimana?" Daddy.

"Masih di kampus, masih ada kelas. Jeno belum ngasih tau Dia" Jeno.

Ponsel Mark berdering.

"BEOMGYU" Ucap Mark membuat Jaehyun melihat ke arah Mark yang duduk di kursi belakang dan Jeno hanya melirik Kakaknya itu dari kaca tengah karena Ia yang membawa mobil.

"Beomgyu?" Ucap Mark.

"Mommy?" Ucap Mark lagi setelah mengangkat panggilan membuat Jeno akhirnya menginjak rem.

Mark mengaktifkan speaker supaya Daddy dan Jeno juga mendengar.

"Mommy ada dimana?" Tanya Mark.

Namun terdengar suara isakan.

"Sayang kamu dimana?" Tanya Jaehyun.

"Jae, Beomgyu Jae"

"Beomgyu kenapa? Kamu dimana? Biar Aku jemput kalian" Jaehyun.

Ketiganya langsung meluncur menyusul Taeyong. Jaehyun langsung bergegas keluar dari mobil dan masuk begitu saja mencari sang istri.

"Sayang" ucap Jaehyun memeluk istrinya yang sedang duduk di sofa sambil memeluk tas Beomgyu.

Taeyong pergi kerumah lamanya berniat mencari Beomgyu di sana namun Ia hanya menemukan tas dan ponsel Beomgyu yang mati saat coba di hidupkan ternyata masih bisa namun Taeyong sangat kaget saat menemukan beberapa lembar tisu dan ada noda merah darah membuat Taeyong panik dan khawatir terlebih Ia hanya menemukan tas sang putra bahkan ponselnya tapi dimana Beomgyu berada.

"Beomgyu akan baik-baik aja kan?" Tanya Taeyong.

"Iya, Beomgyu akan baik-baik aja. Mas akan cari Beomgyu mulai dari rumah ini" ucap Jaehyun masih memeluk sang istri.

"Gimana?" Tanya Jaehyun pada Jeno dan Mark.

"Tidak ada tanda-tanda Beomgyu ada di sini Dad, bekas makanan atau apapun tidak ada hanya ada tisu yang Mommy bilang" Mark.

"Cek cctv sekitar" ucap Jaehyun membuat keduanya bergegas keluar.

"Udah ya, kita balik ke rumah sakit" ajak Jaehyun.

"Beomgyu gimana?"

"Aku sama anak-anak akan nyari setelah ini pasti ketemu. Nanti kamu drop lagi, Sungchan juga sebentar lagi pulang kuliah nanti Dia panik karena kamu gak ada di kamar"

"Beneran cari Beomgyu ya"

"Iya, Beomgyu anak Aku, pasti Aku cari" ucap Jaehyun membuat mata Taeyong berkaca-kaca.

"Beomgyu anak kamu" ucap Taeyong mengulangi ucapan Jaehyun.

"Iya sayang, Beomgyu anak Aku heumm" Jaehyun seketika merasakan sakit di dadanya melihat reaksi Taeyong. Dia memang sejahat itu tidak mengakui darah dagingnya sendiri.






✅ Why? -Jungfam-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang