kenapa?
kenapa anda tidak menginginkan kehadiran saya?
Mommy ninggalin kita karena lebih memilih mempertahankan Dia!
Mau bagaimana pun Dia adik kita.
Tapi jika Dia tidak ada, Mommy pasti masih bersama kita.
Apakah terlahir adalah sebuah kesalahan?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Inget, makannya Jeno pulang" jawaban sang adik membuat Mark menatapnya jengah.
"Bujuk Sungchan buat makan"
"Yang benar aja, ini jam berapa?" Jeno melihat Jam di ponselnya yang sudah tengah malam lewat.
"Udah bujuk aja, Dia belum makan dari sore"
"Pasti juga udah tidur anaknya, nanti kalo laper pasti nyariin makanan sendiri"
"Jen, tau sendiri Sungchan kaya gimana kan?"
"Permasalahan apa dulu nih sampe Sungchan gak mau makan?"
"Daddy gak pulang-pulang"
"Dih tu anak sok ngambek, bukannya enak kalo Daddy gak pulang apalagi Lo" ucap Jeno membuat Mark siap melayangkan pukulan namun anak itu sudah keburu lari.
Tok tok tok
Jeno mengetuk pintu kamar Sungchan.
"Chan, Gua nih" ucap Jeno dari luar kamar.
"Buka pintunya, Abang cape nungguinnya"
Jeno mendengar suara kunci di buka dari dalam lalu Jeno membuka pintu itu.
"Jalan yuk" ajak Jeno.
"Males"
"Udah ayok, naik mobil aja jangan motor"
Jeno menarik paksa tangan sang adik. Sedangkan Sungchan hanya pasrah mendapat tarikan dari si Abang.
"Kemana?" Tanya Mark melihat Jeno dan Sungchan menuruni tangga tapi Jeno malah mengambil kunci mobil dan menggantung kunci motor miliknya.
"Jalan" ucap Jeno.
"Lah, Kan Kakak-"
Ucapan Mark terhenti saat Jeno menaruh jari telunjuknya di depan bibir lalu menunjuk Sungchan dengan kepalanya pelan.
Mark akhirnya paham maksud Jeno. Pasti Jeno akan mengajak Sungchan berkeliling sambil mencari makanan.
Ya udah jangan lama-lama perginya. Masih ada kuliah kan nanti kurang tidur ngantuk di kampus.
"Ya udah sana Kakak tidur, nanti pagi masih kerja kan? Jangan nungguin kita pulang" ucap Jeno menarik Sungchan keluar rumah.
.
.
"Pagi Bubu" ucap Gyu.
"Pagi sayang"
"Kok Bubu udah rapih?"
"Iya, Bubu harus berangkat pagian. Kamu sarapan sendiri aja ya sayang"
"Iya, Bubu hati-hati" ucap Gyu lalu Taeyong mengecup pipi sang putra sebelum akhirnya pergi untuk bekerja.
