Siang menjelang sore pun telah datang. Kedelapan putra Sanjaya telah selesai mengikuti aktivitas mereka di kampus atau pun di sekolah. Saat ini, mereka terlihat sedang berkumpul di halaman sembari bermain voli. Tampak Mondy dan Yunan yang memiliki tubuh tinggi dan besar, terlihat sangat lihai dalam memukul bola itu. Dalam satu tim, terdiri empat orang karena jumlah mereka genap delapan orang. Tim pertama ada Satria sebagai captain-nya, San, Mondy, dan Joshua. Sedangkan tim kedua terdiri dari Harlan sebagai captain, Wahyu, Yunan dan Yohan.
"KAK HARLAN! JANGAN BEGO LU KAK! OPER KE GUE!"teriak Wahyu, yang malah diprotes kakak keduanya.
"SABAR DONG WAHYU!"
Sementara tim Satria,
"Mon! pukul yang keras!"titah San.
Di sisi lain, Yujin memperhatikan kedelapan cucu dari Oma yang sedang bermain voli dengan tatapan kagum dari balik kaca jendela. Mereka terlihat sangat keren.
"Ekhem! ciee non Yujin lihatin siapa?"sontak, Yujin langsung terkejut kemudian menoleh pada Bi Irma yang tengah tersenyum menggoda padanya.
"Itu bi, cucunya Oma. Mereka kelihatan keren banget ya, bi?"
"Non naksir mereka ya? Gak mungkin cucunya Oma gak ada yang di taksir. Paling engga satu diantara delapan lah. Mas Stria ya? Atau mas Yohan?"
"Enggak atuh bi. Udah atuh, saya mau lanjut kerja lagi,"bi Irma tertawa kecil melihat Yujin salah tingkahyang langsung pergi ke ruang tamu.
....
di ruang tamu, Yujin tengah mengelapi meja menggunakan kemonceng. tak lama, dia melihat seorang gadis antik berpakaian rapi sedang berjalan kearah pintu ruang tamu. dari penampilannya, dia terlihat masih muda seumuran dengan San dan ketiga saudaranya. Sebelum gadis itu mencapai pintu, Yujin langsung berlari untuk membukakannya pintu.
"Permisi!"ujar gadis itu.
Tak lama, pintu terbuka yang membuat raut wajah gadis itu berubah ceria. namun tak lama, raut wajahnya memudar saat dia melihat seorang gadis muda membukakan pintunya.
"Mau cari siapa neng?"tanya Yujin. gadis itu langsung merubah raut wajahnya menjadi datar, lalu berdehem
"Ekhem. Gue mau cari San. Dia di rumah, kan?"
"Mas San? Oh, dia lagi di belakang neng, lagi mainan sama saudaranya. Kalau mau, eneng bisa masuk dulu."
"Yaudah,"setelah itu, gadis cantik tadi masuk dan duduk di sofa besar. Tak lama, gadis itu menatap Yujin dari atas ke bawah.
"Lo siapa? Apa lo pembantu disini?"
"Saya--" "Eh, tolong buatin gue minum dong, gue haus!"namun Yujin tetap menurutinya. "Mau minum apa neng?"
"Apa aja, yang penting enak."
"Siap neng!"Yujin berlalu untuk membuatkan minuman untuknya. Sementara gadis itu masih menunggu San untuk menemuinya di ruang tamu sembari melihat-lihat bingkai foto yang memperlihatkan delapan cucu di keluarga Sanjaya.
Tak lama kemudian, terdengar seorang memasuki ruang tamu untuk menemui gadis tadi. Sayangnya, gadis itu masih sibuk memperhatikan foto-foto itu, sehingga dia tak mendengar ada orang di belakangnya.
"Mau cari siapa?"sontak, gadis itu langsung menoleh dan terkejut siapa yang dia lihat, begitu pula laki-laki yang berada di belakangnya.
"ELO?!!"ucap mereka bersamaan sembari menunjuk satu sama lain. Tak lama, Yujin datang sembari membawakan minuman untuk gadis itu.
"Ini neng, minumnya--"
"Ngapain lo ngelayanin dia?"protes laki-laki itu pada Yujin yang tak tahu apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
8 Makes 1 Family's
Teen Fiction[TELAH DIBUKUKAN] Kamu pernah merasa menjadi orang yang paling beruntung diantara orang lain? Pasti sangat menyenangkan bukan? Ya, itulah yang di rasakan oleh seorang gadis desa bernama Arqelah Yujin Hidayah. Tapi, siapa sangka jika gadis desa itu...