4

16 5 0
                                    

"AAAAAA!"

Di sebelah sana, Mondy menghampiri kamar San tanpa mengenakan pakaian yang menyisakan celana panjangnya saja. Tentu saja hal itu membuat Yujin langsungberteriak kemudian menutup kedua matanya. Wahyu menepuk dahinya sembari mengumpat dalam hati.

Bego lo Mon!

Dengan bodohnya, Mondy bertanya pada Wahyu alasan kenapa Yujin tiba-tiba berteriak.

"Eh, kenapa tuh cewek?"

"Lo bego apa gimana sih?! Liat noh, tubuh lo!"

"Kenapa sama tubuh gue?"

"Ya...Argh, udahlah, mending lo balik terus pake baju!"

BLAM!

Wahyu membanting tubuhnya. Sementara Mondy, dia memperhatikan tubuhnya dengan heran sembari menatap Yujin bergantian. Tak lama, dia tersadar sesuatu.

"Ekhem. Gue balik nih, sory."Mondy langsung pergi begitu saja sembari menggerutu kecil.

"Padahal gue mau nyamperin saudara gue. Eh, malah ketemu dia. Lagi pula ngapain teriak segala sih? Orang badan gue bagus gini? Apa yang aneh coba? Dasar cewe kampung,"

Seperginya Mondy, Yujin mengintip sebentar untuk memastikan apakah Mondy masih di sini atau tidak. Syukurlah tidak. Yujin menghela napas lega.

"Ngapain lo teriak-teriak?"

"Astagfirullah!"Yujin terkrjut saat tiba-tiba San berdiri di depan pintu yang menatapnya dingin.

"Eh, mas San. Gapapa kok."San menoleh ke samping untuk mencari seseorang. Tak lama, dia beralih memandang Yujin.

"Mondy mana? Gue tadi denger suaranya ada disini?"

"A-eum, mas Mondy kayaknya udah balik lagi ke kamarnya, mas San."

"Ouh."San langsung menutup pintunya dan melewati Yujin begitu saja. Dia sepertinya hendak menyusul Mondy.

Tak lama, pintu kamar kembali terbuka, yang menapilkan Wahyu yang sepertinya sedang terburu-buru.

"Eh, San mana?"

"Mas San kayaknya pergi, gatau kemana mas Wahyu."

"Yaudah, makasih."tak lama, Wahyu ikut menyusul San sembari berteriak menyerukan namanya."SAN! MAKANANNYA DIHABISIN DULU WOY!!"

Yujin hanya menatap mereka heran.

----

Yujin masih berada di tangga hendak turun dari lantai dua kamar anak-anak Sanjaya. Tiba-tiba, dia melihat ketiga cucu Sanjaya berlari ke lantai kamarnya dengan terburu-buru. Disusul si bungsu yang juga ikut berlari ke lantai atas bersama ketiga kakaknya.

Flashback

Mondy masuk ke kamarnya untuk mengambil pakaiannya. Tak lama, terdengar suara ketukan pintu dari luar.

Tok! tok! tok!

"Masuk! Kagak gue kunci!"tak lama, masuklah seorang dengan wajah tampan.

"Hai brother?"sapanya.

"Oh, lo San. Ngapain ke kamar gue?"

"Gapapa. Masa ke kamar adik gue gak boleh? Yaudah gue keluar kalau gak----Yaudah iya."potong Mondy. San tersenyum.

Tak lama, dia menghampiri ranjang saudaranya dan merebahkan tubuhnya disana.

"Gimana sama luka lo? Udah diobati?"

"Boro-boro mau diobatin. Mau ke kamar lo aja malah diusir sama si Wahyu gegara tuh cewek."gerutunya, kemudian menghampiri San.

"Kenapa sama dia? Eh, iya. Tuh cewek ngapain teriak tadi? Mana berisik lagi,"

8 Makes 1 Family'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang