26. Promise

8 3 0
                                    

"Jadi itu alesan lo di bully tadi?"Joshua mengangguk.

"Yaudah, jangan sedih. Hal kaya gitu itu wajar dialami. Lo nikmati aja prosesnya. Gue yakin, kalau ada orang dibalik itu semua, pasti suatu saat bakal kebongkar."Joshua mengernyit bingung.

"Maksud lo?"

"Gue yakin, pasti kasus lo ada pihak kedua atau pihak ketiga yang manfatin kesempatan ini. Dia sengaja nyebarin berita hoax supaya ambil kepopuleran lo di SMA itu. Karena gak ada suatu masalah tanpa penyebab."

"Kaya kak San,"

"San? Apa hubungannya sama San?"Joshua terkesiap. Astaga! Hampir saja keceplosan.

"Ya....intinya gitu lah, lupain masalahnya. Suatu saat lo tahu alesannya, karena gue gak bisa bilang."

"Yaudah, gue gak maksa lo cerita."

"Hm. Lo mau tidur di kamar gue kak? Gue kangen tidur sama lo kaya masih kecil dulu,"

"Tumben? Biasanya lo maunya tidur sendiri."

"Mumpung ada temen ngobrol. Ya, asalkan lo gak peluk-peluk gue. Ogah gue disentuh-sentuh!"

"Iya yang paling dewasa!"Yohan mengacak-acak rambut adiknya.

"KAK! GUE BOGEM LO!"

"Bercanda. Abisnya gue gemes sama kelakuan lo. Yaudah, tidur gih,"Joshua mengangguk. Kemudian dia merebahkan tubuhnya di kasurnya sembari menatap lagit-langit kamar.

"Kak? Gue kangen Kak San. Dia lagi apa ya, jam segini? Apa dia tidur dengan layak?"

"Gue yakin San baik-baik aja. Yang penting, lo pikirin kondisi lo dulu. Kalau lo baik, San pasti bakal seneng."

"Iya deh. Malem kak,"Joshua segera memejamkan matanya.

Yohan menatap adik kesayangannya yang sedah masuk ke dalam mimpinya dengan teduh.

Bahkan gue juga gatau kondisi San gimana. Gue harap, lo baik-baik aja besok. Maaf, gue belum cerita soal San ke lo.

Flashback on

Yujin menuruni tangga yang disambut oleh Oma.

"Gimana sama kondisi Joshua?"tanya Oma khawatir.

"Saya rasa, dia lagi ada masalah di sekolahnya. Tadi kalau gak salah denger, dia teriak-teriak gitu di kamar sambil nangis. Saya juga gak tahu dia punya masalah apa."

"Yasudah, kalau begitu terakasih."

"Assalamualaikum!"sapa Harlan beserta ketiga saudaranya dan disusul oleh kedua saudara yang pulang dari SMA.

"Kenapa Oma? Kok pada kumpul gini?"tanya Harlan kemudian.

"Satria? Harlan? Jangan buat adik kamu emosi dulu ya? Dia lagi banyak pikiran sekarang. Kata Yujin, dia tadi mengamuk di kamarnya sambil nangis."terang Oma.

"Joshua? Apa itu bener Yujin?"tanya Satria memastikan.

"Iya. Saya denger sendiri tadi. Kayaknya dia lagi ada masalah di sekolahnya,"

"Oh iya. Kabar anak itu gimana? Apa dia sekolah tadi?"tanya Harlan setelahnya. Mondy dan Wahyu saling pandang, tak lama Mondy yang menjelaskan.

"Dia sekolah kaya biasa. Bahkan, dia juga bersikap kaya biasanya di sekolah. Untuk tempat tinggal....,"Mondy menjeda kalimatnya sebentar sembari melirik Harlan dan Satria bergantian.

"Dia tinggal di kontrakan kecil. Tapi sayangnya, dia gak kasih tahu lokasinya dimana."lanjutnya. Oma melirik Yujin sebentar, kemudian Yujin mengangguk.

"Kalau begitu, saya teh permisi Oma,"Yujin segera pergi dari sana.

8 Makes 1 Family'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang