28. Kecelakaan

18 3 0
                                    

Gue bingung harus gimana....semua orang bener-bener udah gak percaya sama gue.

Flashback on

Setelah Jendra dan teman-temannya pergi, seorang guru memanggilnya ke kantor. Sesuai yang diucapkan Hendra, Joshua benar-benar di panggil guru.

"Joshua! Apa yang kamu lakukan?! Kenapa kamu memukuli Jendra?!"

"Tapi, dia yang memukul saya dahulu bu."Joshua mencoba berkata jujur.

"Oh ya? Tapi dalam vidio ini, kamu yang memukulnya. Apa kamu mau mengelak?"

"Tapi-"

"Kamu melanggar ucapan kamu kemarin! Sebagai hukuman, jabatan kamu akan saya turunkan dan kamu silahkan keluar sebagai captain basket!"

"Tapi bu, itu-"

"Kalau kamu masih mau mengelak, saya bakal panggil wali kelas kamu! Mengerti?"Joshua berdecak sebal, kemudian langsung keluar dengan perasaan kesal.

Dalam langkahnya, dia berjalan terburu-buru dengan perasaan dongkol. Dalam pikirannya, dia ingin membalas satu tindakan yang membuat harga dirinya jatuh. Jendra.

Joshua langsung menghampiri kelas Jendra dkk yang saat itu tengah tertawa terbahak-bahak. Joshua yang habis kesabaran, langsung menghampiri Jendra dan merarik kerah laki-laki itu kasar.

"MAKSUD LO APA HUH?!"

Sontrak, teriakan Joshua menimbulkan tontonan bagi teman sekelas Jendra beserta siswa-siswi lain di luar kelas.

"Lo ngomong apa sih? Gue gak paham!"Jendra berusaha melepaskan cengkraman Joshua. Tak lama, teman-teman Joshua menghampiri kerumunan itu.

"Misi, ada apa nih?"

"Itu, temen kalian buat keributan di kelas Jendra."

"GAK USAH PURA-PURA BEGO LO! LO TADI MUKULIN GUE DI ROOFTHOP DAN TEMEN-TEMEN LO VIDIOIN GUE. KENAPA GUE YANG DISALAHIN DISINI!"Jendra tertawa sinis.

"Heh? Lo gak usah fitnah gue, ya? Mentang-mentang jabatan lo tinggi di sekolah, seenaknya lo nuduh orang sembarangan! Punya bukti gak?!"

"Lo mau bukti? Biarpun gue gak punya bukti nyata, tapi gue punya Tuhan!"laki-laki itu sontak tertawa.

"Gak usah bawa-bawa Tuhan, deh! Lo kalau benci sama gue, bilang!"

"Bukannya lo yang benci gue?!"

"Ck, kalau ucapan lo gak bermutu, mending lo balik deh, ke kelas! Gue udah baik ya tadi nolongin lo. Kenapa lo fitnah gue mulu sih?!"beberapa dari mereka telihat berbisik-bisik membicarakan Joshua.

"Heh, apaan ini?!"

"Temen kalian fitnah gue! Bawa ke kelasnya, gih!"

"Eh, Joshua! Mending lo lepas aja deh jabatan lo sebagai ketos! Malu-maluin tau gak!"kompor salah satu siswi.

"Nah, iya tuh, bener!"Joshua mengencangkan cekramannya pada kerah Jendra dengan menahan emosi.

"Josh Josh, mending kita balik aja ke kelas, bentar lagi masuk!"titah Satya. Dengan berat hati, dia mengikuti titah temannya.

Flashback off

Apa gue harus mati biar semua orang seneng kalau gue gak ada? Tapi....gue gak mau buat saudara-saudara gue sedih atas kematian gue. Terus gue harus gimana?! dia terus merutuki nasib sial akhir-akhir ini.

Kak Yujin....iya, dia orangnya. Tapi, dia pernah hibur gue waktu sedih......Kalau gue nyingkirin dia.....enggak enggak! Tujuan utama gue emang nyingkirin dia dari rumah ini. Gue gak peduli apa tanggapan Kak San tentang ini. Gara-gara dia, hidup gue jadi berantakan!

8 Makes 1 Family'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang