Prolog

64 10 1
                                    

Di suatu kota, seorang gadis bepakaian daster sedang berjalan sembari membawa dua tas besar. Ia menyeka keringatnya yang menetes di dahinya.

"Aduh~kenapa panas banget teh cuacanya? Ini lagi, kumaha abdi ¹ harus cari ini alamat? Kenapa jauh pisan² ?"guman seorang gadis cantik berkepang satu.

Ia menatap secarik kertas yang di pegangnya, yang berupa alamat rumah. Tak disangka, kertas yang di carinya terbang terbawa angin yang entah kemana. Gadis itu memekik kaget sekaligus bingung entah apa yang harus ia lakukan.

"Eh-eh, aduh, kumaha ieu³ ? Kertasnya malah terbang lagi, aduhh~"gadis itu berlari untuk mengerjar kertas tadi.

Gadis mungil yang cantik itu, terus berlari sampai ia tiba di sebuah rumah mewah. Ia berdiri terpaku apa yang ia lihat.

"Subhanallah.....ini teh rumah apa istana ya? Megah pisan ? Pasti yang punya rumah Sultan?"tebaknya terpukau.

Tak lama ia tersadar dan merutuki dirinya yang seharusnya ia mencari alamat yang ia tuju.

"Eh iya! Abdi⁴ teh harus cari alamat itu, ya? Kenapa malah berdiri disini, aduh!"

Gadis itu memukul kepalanya sesaat, sebelum ia menemukan kertas yang ia cari dan terbang kedalam rumah.....MEWAH ITU?!! GAWAT!!

"Aduh! Kok kertasnya malah terbang kesana, sih? Ya Allah, kunaon atuh⁵ ?"dengan cepat, gadis itu mengejarnya.

Gadis itu mulai memasuki kawasan rumah megah dan mewah itu. Betapa terpanahnya saat ia melihat secara dekat bangunan itu. Indah. Sangat indah.

"Aduh, kemana lagi sih kertasnya~ bikin pusing aja,"gadis itu mulai mencari hingga akhirnya ia menemukan kertas itu yang berada di lantai di ruang tamu.

"Alhamdulillah, akhirnya ketemu juga!"pekiknya senang.

Di saat ingin keluar rumah, ia di kejutkan oleh seorang pria bertubuh kekar dengan pakaian hitam.

"Siapa kamu?!"tanyanya tegas. Sontak, gadis itu memekik terkejut.

"Astagfirullah! Bapak teh ngagetin aja—"

"SAYA BILANG, SIAPA KAMU? NGAPAIN KAMU DISINI?!"

"Anu...ini....saya lagi cari kertas, tapi kertasnya teh masuk kesini, gitu pak,"

"JANGAN BERBOHONG! CEPAT TUNJUKKAN KERTASNYA KALAU KAMU BENAR-BENAR MENCARINYA! ATAU TIDAK, SAYA SERET PAKSA KAMU KELU—"

"Ini teh kalau bapak gak percaya! Ini kertasnya! Sekalian, kalau bapak tahu sama alamat ini tolong kasih tahu, ya, pak?"gadis itu menyerahkan kertas alamat tadi kepada pria bertubuh kekar itu.

"Kamu benar mencari alamat ini?"tanyanya terkejut, pria itu menatap tak percaya gadis itu.

"Iya pak. Memangnya muka saya teh kelihatan bohong gitu? Asal bapak tahu ya, saya ini teh anak baik-baik, gak pernah bohong sama orang lain kalau gak kepepet. Yang penting saya bukan penipu!"jelasnya.

"Baiklah, maafkan saya. Kalau begitu, mari saya antar ke kamar tamu."

"HAH?! BAPAK MAU NGAPAIN BAWA SAYA KE KAMAR? SAYA CUMA MAU CARI ALAMAT YA, BUKAN MAU NUMPANG! BAPAK JANGAN MACAM-MACAM SAMA SAYA!"

"Tenang dulu!"gadis itu berhenti berontak. "Saya tahu alamat yang kamu cari. Dan alamat kamu itu adalah rumah ini."

"Hah? Wah.....jangan bercanda atuh pak. Emang wajah saya pantes buat di ajak bercanda, tapi sayangnya saya lagi males buat bercanda."

"Saya gak bohong. Memang alamat rumah yang kamu cari itu ini. Kalau gak percaya, silahkan lihat ke luar!"

Mendengar ucapan pria itu, buru-buru gadis itu mengambil kembali kertas miliknya dari pria itu dan berlari keluar. Ia melihat sekali lagi alamat rumah itu dan mencocokkan pada alamat yang tertera pada dinding rumah itu.

8 Makes 1 Family'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang