Malamnya, ketujuh cucu Sanjaya berkumpul di meja makan untuk makan bersama. Sayangnya, tidak ada San di sana yang membuat meja itu terasa aneh bagi mereka.
"Kemana San? Dia gak ikut makan?"tanya Satria serius.
"Gatau. Biasa dia, suka gak jelas,"ujar Wahyu jujur yang mendapat tampolan di bibirnya oleh Harlan.
"Lu ngomong suka bener!"mendengar itu, Mondy tertawa receh.
"Kalau gitu, biar gue susul dia dan anter makanannya-"
"Eh, biar gue aja kak. Sekalian, ada yang pengin gue omongin sama dia, berdua."potong Joshua cepat.
"Yaudah,"Joshua mengambil alih piring itu, kemudian mengantarkan makanannya untuk San.
.....
Setibanya di sana, Joshua langsung memanggil si pemilik kamar.
"Kak San? Buka pintunya!"tak lama, pintu itu terbuka dan menampakkan sosok San yang terlihat berantakan rambutnya.
"Lo ngapain sampai ,acak-acakan gitu?"tanya Joshua.
"Gapapa. Oh iya, lo tumben banget kesini sendiri? Bukannya lo lagi makan di bawah ya?"
"Justru itu gue kesini. Nih, makanan lo. Kak Satria nyuruh lo makan."San mengambil piring itu dari tangan Joshua.
"Makasih."saat hendak masuk, ia melihat adiknya tersenyum miring kepadanya.
"Kak?"serunya.
"Lo suka kan, sama dia?"sontak, San terdiam. Setelah itu, Joshua mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan sebuah rekaman.
"Eum, gue mau tanya dulu nih. Kalau....semisal ada orang, lihat cewe sama cowo deket gitu, terus tiba-tiba dia gak suka--maksudnya panas gitu, itu kenapa ya?"
"Itu namanya cemburu! Kenapa sih, San?"
"Hayo~ lo suka ya, sama cewe sampai lo cemburu? Cemburu sama siapa lo?"
"En-enggak! Ngadi-ngadi lo pada! Udah ah!"
Sontak, San menjadi salah tingkah."Lo-lo dapet dari mana rekaman itu?"tanya San gugup.
"Lo gak perlu tahu gue tau dari mana. Yang pasti, gue punya mata-mata kak. Lo inget kan, ucapan gue waktu itu? Gue bakal pantau lo terus kak. Dan ini udah terbukti kejelasannya."setelah itu, Joshua kembali ke bawah.
.....
Esok harinya, kedelapan cucu Sanjaya berkumpul di meja makan untuk makan bersama. Untuk Yunan dan Yohan, mereka sedang libur kuliah, namun tidak dengan Satria dan Harlan.
Di ruangan itu, kedelapannya menikmati makanan dengan keheningan. Joshua terus menatap kearah San hingga dirinya ditegur oleh kakaknya, si Satria.
"Josh? Dimakan makanannya, jangan ngalamun!"tegasnya.
"Iya, kak."Joshua berujar lirih. San menatap kearahnya, kemudian melanjutkan kegiatannya.
Tak lama, Yujin datang sembari membawa mangkuk di tangannya, kemudian dia letakkan ke meja tersebut. Entah mengapa, San merasa gugup pada gadis itu, walaupun dia tidak berbicara padanya. Joshua langsung menendang kaki San, hingga empunya menoleh kearahnya.
San berdecak. Kenapa sih, Joshua sebegitunya padanya? Menyebalkan sekali. Tak lama, saat San hendak menyuapkan nasinya, sebuah notif pesan menghentikan aktivitasnya. Buru-buru San mengecek isi pesan itu, tak lama kemudian, raut wajahnya berubah menjadi marah.
Bintang
Kalau lo gak datang tepat waktu, gue bakal acak-acak markas lo! Kesepakatan tetap berlaku, San.
Gue tunggu lo di markas gue😏
![](https://img.wattpad.com/cover/318205675-288-k16871.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
8 Makes 1 Family's
Teen Fiction[TELAH DIBUKUKAN] Kamu pernah merasa menjadi orang yang paling beruntung diantara orang lain? Pasti sangat menyenangkan bukan? Ya, itulah yang di rasakan oleh seorang gadis desa bernama Arqelah Yujin Hidayah. Tapi, siapa sangka jika gadis desa itu...