Beberapa jam telah usai, ketiga saudaranya langsung pulang ke rumah. Kondisi San jauh lebih baik dari sebelumnya.
"San? Istirahat dulu sono!"titah Mondy.
"Gue udah gapapa kok. Duluan aja kalian!"mendengar ucapan San, kedua saudaranya menaiki tangga dan meninggalkan San sendiri di ruang tengah.
Karena bosan, San pergi ke dapur. Sesampainya disana, sebuah pemandangan yang selalu membuat hatinya sakit. Rupanya, ia melihat saudaranya yang sedang bersama gadis yang selalu mengganggu pikirannya akhir-akhir ini, terlihat tertawa lepas.
Melihat itu, deru napasnya tak beraturan. San mengepalkan kedua tangannya sembari mengeraskan rahangnya untuk menahan amarahnya. Ia melihat Yujin memberikan ponselnya pada saudara tirinya itu, membuat hatinya semakin panas.
Apa-apaan sih, Yunan? Pake ngasih kontaknya ke Yujin segala? Arrgh....lo juga kenapa sih, San?! Ok, gue akui kalau gue suka sama dia!
Setelah itu, ia mendengar Yunan hendak melangkah keluar dapur, dan itu membuat San panik. Cepat-cepat, San segera bersembunyi.
Seperginya Yunan, San bernapas lega dan segera keluar dari persembunyiannya. San kembali ke tempat dimana ia berdiri tadi sebelum bersembunyi, kemudian menatap Yujin tajam dari kejauhan.
Kali ini gue gak bakal biarin lo lepas dari gue, Yujin! Gue bakal ambil hati lo! batinnya.
Setelah itu, San melangkah mendekati Yujin, sampai Yujin sendiri tak menyadari keberadaan San di belakangnya. Dengan sangat mengejutkan untuk Yujin, San menreut ponsel miliknya hingga Yujin seketika menoleh kearahnya dengan tatapan terkejut.
"Eh?"San mengecek terlebih dahulu nama kontak Yunan di ponsel Yujin.
Sebuah perasaan kesal saat melihat sebuah nama kontak milik Yunan. Rupanya, Yunan menamai kontaknya di ponsel Yujin dengan nama, "Yunani🤗".
Sontak, San langsung mengganti nama kontak Yunan dengan nama "Yunan" dan mengetikkan nomor miliknya ke dalam ponsel Yujin dengan nama "San Ganteng😎".
"Jangan sekali-kali lo rubah nama kontak gue! Kalau lo berani ubah, awas aja!"setelah itu, dia langsung pergi.
Sedikit gila memang, tapi itu San. Seorang yang jika sudah mencintai satu wanita dengan tulus, maka dia akan sedikit gila.
Saat ia keluar, ia menangkap Joshua yang tengah berdiri menatap San dengan senyuman menyebalkannya. Mengetahui arti senyuman itu, namun San tak memperdulikannya dan terus melangkah naik hingga melewati adik bungsunya itu.
"Gue tahu lo cemburu sama Yunan kan?"seketika, San menghentikan langkahnya. San menoleh sekilas, sembari menatap dingin adiknya.
"Gak usah sok tau!"tegas San.
"Biarpun lo ngelak, gue bisa tebak dari raut dan tingkah lo. Gue udah pantau lo dari tadi, kok,"San langsung meninggalkan adiknya begitu saja yang tengah terkekeh geli.
Seperginya San, Joshua turun untuk menemui Yujin di dapur. Sesampainya di sana, Joshua langsung mengatakan tujuannya bertemu dengannya.
"Pinjem hp lo dong."dengan cepat, Yujin langsung memberikan ponselnya pada Joshua.
Joshua membuka kontak Yujin yang tertera dua nama kontak yang tersimpan di ponselnya. Tak lama, dia tertawa saat melihat nama kontak San yang tertulis kata 'ganteng'. Ia sudah menduga, jika San pasti yang sudah menamai kontaknya sendiri di ponsel Yujin.
Sudah gue duga. Lo beneran cemburu kak, sampai-sampai lo namain kontak lo pakai kata ganteng. batinnya. Setelah itu, Joshua mengetikkan nomornya dan segera memberikan kembali pada pemiliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
8 Makes 1 Family's
Teen Fiction[TELAH DIBUKUKAN] Kamu pernah merasa menjadi orang yang paling beruntung diantara orang lain? Pasti sangat menyenangkan bukan? Ya, itulah yang di rasakan oleh seorang gadis desa bernama Arqelah Yujin Hidayah. Tapi, siapa sangka jika gadis desa itu...