"Gue emang benci dia. Tapi....entah kenapa, gue selalu cemburu dia deket sama saudara-saudara gue. Apa ini pertanda kalau gue mulai jatuh cinta sama dia?"
—San—
....
Yujin berusaha menggapainya. Tiba-tiba....
BYURR!!!
Sayangnya, ia merasa seseorang menendang tubuhnya, yang tak lain adalah Joshua, Wahyu dan Mondy, hingga kemudian, ia tercebur ke dalam kolam. Yujin berusaha berteriak memanggil seseorang, karena dia tidak bisa berenang.
"Tolo...ngh...!"Yujin terus berteriak. Disisi lain, tiga orang pelaku itu tertawa.
"Masa segede gitu gak bisa berenang? Payah,"olok Joshua.
Mendengar suara orang yang meminta tolong, dengan cepat, Satria yang masih berada di area dekat kolam langsung berlari dan melepaskan handuk yang menutupi tubuhnya, kemudian menyeburkan diri kedalam kolam untuk menyelamatkan Yujin.
Tanpa ia sadari, dua orang juga hendak melakukan hal yang sama. Sayangnya, Satria sudah mendahului mereka, sehingga mereka tak punya kesempatan untuk menolongnya.
Flashback on
Joshua dan dua saudaranya hendak bersantai kembali di dekat kolam. Namun, tatapan mereka tertuju pada Yujin yang berupaya untuk mengambil sesuatu di pinggir kolam. Melihat itu, Joshua memiliki sebuah ide jahat untuk mengerjai Yujin tanpa sepengetahuan San.
"Kak? Kalian tahu kan, apa yang gue pikirin?"tanyanya dengan berbisik. Kedua kakaknya mengangguk kompak sembari menatap jahil Yujin.
"Gue bakal tendang dia biar kecebur ke kolam. Dengan kejahilan ini, gue yakin kak San bakal seneng, dan cewek kampung itu bakalan gak betah lagi kerja disini."monolognya disertai senyum devil.
Joshua dan kedua saudaranya, berjalan perlahan mendekati Yujin. Setelah itu, dia menghitung satu sampai tiga tanpa suara, kemudian berancang-ancang untuk menendang Yujin, hingga tak lama, Yujin tersungkur hingga akhirnya ia tercebur kedalam kolam.
BYURR!!
Mereka bertiga bertos ria, karena usaha mereka untuk menyingkirkan gadis itu berhasil. Mereka kemudian tertawa jahat.
Flashback off
Satria yang pandai berenang, langsung mengangkat tubuh Yujin yang hampir tenggelam di dasar kolam, ke permukaan. Sesampainya di atas, Satria menatap tajam ketiga saudaranya yang terlihat acuh-tak acuh terhadap nyawa gadis itu.
Tak peduli dengan tubuhnya yang basah, Satria tetap nekat untuk menolong nyawa gadis itu agar dia selamat. Namun, rasa kesal dalam hatinya kepada tiga saudaranya masih tertanam dalam hatinya.
"Kalian yang ngelakuin ini? Kalian gak mikirin nyawa dia kalau terjadi apa-apa? APA KALIAN GAK MIKIR KALAU ITU BUNDA ATAU OMA KITA?!"
"KAK! GAK USAH BAWA-BAWA ALMARHUM BUNDA! LAGIAN, KITA EMANG GAK SUKA DIA JAGAIN KITA! KITA UDAH DEWASA, BUKAN ANAK KECIL LAGI YANG HARUS TERUS DIAWASI!"elak Joshua marah.
"Kak?"tegur Yohan dan Yunan.
Tersadar dengan ucapan dua adiknya waktu itu, Satria langsung menghembuskan nafas gusar. Ia masih dihantui rasa bersalah itu. Tapi, ia tidak boleh gegabah dalam mengambil tindakan, yang akhirnya merugikan orang lain.
"Sorry, gue emosi."gumannya.
Tak lama, ia tersadar dan langsung mengeluarkan air yang terminum oleh Yujin, dibantu kedua saudaranya. Alhasil, Yujin terbatuk dan mulai sadar.
KAMU SEDANG MEMBACA
8 Makes 1 Family's
Teen Fiction[TELAH DIBUKUKAN] Kamu pernah merasa menjadi orang yang paling beruntung diantara orang lain? Pasti sangat menyenangkan bukan? Ya, itulah yang di rasakan oleh seorang gadis desa bernama Arqelah Yujin Hidayah. Tapi, siapa sangka jika gadis desa itu...