Tiga hari berlalu. San masih sama belum masuk sekolah. Dia terlalu malu untuk menampakkan diri di depan kedua adiknya. Semenjak tiga hari itu, Junna dan Mario uring-uringan menunggu kedatangan Sanjaya bersaudara hadir.
"Mereka kemana ya? Di telpon juga gak aktif. Masa iya hp mereka mati?"
"Sibuk mungkin,"
"Sesibuk apapun, mereka gak mungkin gak bales pesan kita. Tapi ini loh, tumben banget mereka bisa gak aktif bersamaan. Gak mungkin kan, hp mereka disita kakak mereka?"
"Gak tahu juga ya. Kalau gitu, gawat dong,"
Beruntungnya, pada pagi ini suasana hati Mondy sudah membaik dari biasanya. Maka dari itu, dia mengajak ketiga saudaranya untuk masuk sekolah seperti biasa.
"Yu? Josh? Sekolah yuk? Udah tiga hari kita bolos sekolah. Lo juga gak mau kan, hilang kepopuleran lo sebagai mood wanted?"
"Yaudah,"
"Yu? Jangan sedih terus dong! Gue yakin San pasti sekolah hari ini. Cuma dia emang lagi mau ngehindar aja dari kita. Jangan cemberut dong!"Wahyu mendongak menatap saudaranya.
"Apa lo masih sedih? Kayaknya lo udah baik-baik aja sekarang,"Mondy terdiam.
Sebenarnya dia belum sepenuhny baik-baik saja, namun dia harus berpura-pura baik-baik saja agar kedua adiknya tidak merasa sedih kembali.
"Gue udah baik kok. Ayok!"
"Buruan! Nanti kita telat!"ajak Joshua. Setelah itu dia pergi mendahului Wahyu dan Mondy.
......
Di sekolah Joshua, dia berjalan sendirian dengan wajah datar seperti biasa. Sepanjang perjalanan, banyak pasang mata yang menatapnya sengit. Joshua mengernyit bingung melihat tatapan itu. Tak biasanya mereka menatap dirinya seperti itu. Bahkan, ada beberapa siswa yang menggunjing dirinya.
"Eh? Itu kan si ketos yang bolos itu? Kaya iya, tapi kelakuannya kaya gak mencerminkan ketos yang baik,"mendengar itu, Joshua naik pitam sembari menatap tajam mereka.
"MAKSUD LO APA?!"beberapa siswa itu langsung pergi begitu saja meninggalkan Joshua.
"Orang-orang pada kenapa sih?"gerutunya. Tak lama, beberapa teman basketnya menghampiri dirinya.
"JOSH! JOSHUA!!"Joshua sontak menoleh kearah mereka.
"Josh Josh! Lo tau gak apa yang terjadi kemarin?"
"Maksud lo?"teman Joshua yang memiliki postur mungil menepuk bahu temannya dengan geram.
"Lo tuh, kalau ngomong tuh yang jelas dong!"geramnya.
"Apasih Ren! Ikut-ikut aja!"
"Udah-udah. Josh, semenjak tiga hari lo bolos, banyak yang mulai benci lo. Mereka kayaknya udah gak percaya lagi sama lo, apa lagi mau nurut sama perintah lo."terang Surya. Joshua terdiam mencerna semuanya.
Jadi, mereka semua benci gue?
"Oh, terus?"
"Ya, lo gak khawatir gitu, kalau citra kepopuleran lo turun?"
"Gue gak peduli. Dari dulu juga gue emang gak mau sepopuler itu."sahut Joshua acuh.
"Ya tapi kan lo captain basket Josh. Lo juga ketos! Kalau lo cuek gini, jiwa ketos lo udah gak ada apa-apanya lagi, lo bisa dicap jelek jadi ketos!"
"Gue gak peduli. Gue lagi banyak masalah dan gue gak mau diganggu!"Joshua mulai meninggalkan teman-temannya yang menatapnya tak percaya.
"Itukah Joshua?"
![](https://img.wattpad.com/cover/318205675-288-k16871.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
8 Makes 1 Family's
Teen Fiction[TELAH DIBUKUKAN] Kamu pernah merasa menjadi orang yang paling beruntung diantara orang lain? Pasti sangat menyenangkan bukan? Ya, itulah yang di rasakan oleh seorang gadis desa bernama Arqelah Yujin Hidayah. Tapi, siapa sangka jika gadis desa itu...