08. Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

12 5 0
                                    

Di sebuah kampus ternama daerah Jakarta, seorang remaja perkuliahan berawakan tinggi besar, baru saja memarkirkan mobil putih mewahnyadi garasi kampus. Tak hanya dia saja yang berada di dalam, melainkan saudaranya juga.

"Mau bareng ke kelas gak Han?"

"Kan emang kita sejurusan,"balasnya datar. Sementara saudaranya hanya tertawa kecil karena gurauannya. Setelah itu, mereka berjalan bersama ke kelas jurusan mereka.

Di sepanjang perjalanan, banyak gadis-gadis yang meneriaki nama mereka. Karena mereka berdua bertolak belakang, hanya Yunan saja yang membalas sapaan mereka. Sementara Yohan, dia memilih melirik dingin para gadis-gadis itu.

"KAK YUNAN! KAK YOHAN!!!"

"Haii?"sapanya.

"AAAAA!!! GUE DINOTIC YUNAN OMG!!"sementara Yohan,

"Ngapain harus notic mereka? Ayo buruan kalau mau mau bareng!"setelah itu, Yohan mendahului adiknya.

"Eh, tungguin gue kenapa Han, ya Allah!"

Yunan berlari kemudian merangkul bahu saudaranya. Namun, rangkulan itu dihempas kasar oleh empunya. Berbeda dengan Yunan yang masih setia mengganggu saudarnya itu untuk membuatnya tertawa. Dan benar saja, usahanya berhasil hingga Yohan benar-benar tertawa, yang siapa saja pasti sangat terpesona dengan ketampanan pria kelahiran 99 ini?

Yohan mengejar saudaranya yang tertawa lepas karena berhasil membuat Yohan tertawa kecil, lantas memukul lengannya.

-----

Di sebuah perpustakaan, seorang laki-laki tampan tengah membaca buku untuk mengerjakan tugas di kuliahnya. Dari kejauhan, terlihat dua orang gadis yang duduk di pojok perpus, memperhatikan seorang sosok laki-laki itu kemudian memotretnya.

Tak lama, seorang laki-laki bertubuh tinggi berpose di depan dua gadis itu membuat laki-laki tampan tadi terhalang oleh dirinya.

"Ih, Yunan! Lo ngapain sih disini?!"

"Kalian mau foto orang kan? Fotoin gue dong!"Yunan berpose sembari mengangkat kedua ibu jarinya dari kedua tangannya. Sementara sebelah kaki kirinya ia angkat yang membuat ia sedikit condong ke samping kanan.

Mendengar suara keributan, membuat laki-laki itu menoleh dan menatap dingin mereka. Tak lama, ia bangkit dan pergi dari sana.

"Ih, kalau lo mau foto, minta orang lain aja suruh fotoin lo!"ujar gadis tadi. "Tuhkah, dia pergi!"lanjutnya.

Tiba-tiba, seseorang menyahut ponsel gadis tadi dan memperhatikan hasil jepretannya. Sontak, dua gadis tadi langsung terdiam.

"Kalian fotoin gue kan dari tadi?"tanya laki-laki itu.

"I-itu...."

"Apa gue gak punya privasi? Kenapa kalian diam-diam fotoin gue? Kalau kalian jadi posisi gue, apa kalian mau ada yang fotoin kalian diam-diam kaya tadi? Gak mau kan? Apa setiap orang gak punya privasi untuk difoto sesuka hati? Seharusnya kalian paham."kedua gadis itu langsung menunduk takut.

Karena, Yohan adalah ketua dewan kehakiman di jurusan Fakultas Hukum. Tak heran jika Yohan ditakuti oleh para gadis karena ketegasan, kepandaian, kejujuran, serta pertanggungjawabannya.

"Gue bakal hapus foto gue dari HP kalian. Sekali lagi kalian foto orang tanpa izin, gue bakal laporin kalian ke atasan. Ngerti?"

"Ngerti kak. Maaf,"tak lama Yohan pergi ke tempatnya sembari menarik tangan Yunan.

Di sisi lain....

San dan kedua adiknya sedang berada di kantin untuk makan. Tak lama, mereka melihat beberapa adik kelas cewek yang sedang makan disana. Tak lama, San dan Wahyu mendapatkan sebuah ide. San berjalan dahulu ke tempat mereka, kemudian duduk di salah satu bangku kosong di samping mereka.

8 Makes 1 Family'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang