[TELAH DIBUKUKAN]
Kamu pernah merasa menjadi orang yang paling beruntung diantara orang lain? Pasti sangat menyenangkan bukan? Ya, itulah yang di rasakan oleh seorang gadis desa bernama Arqelah Yujin Hidayah.
Tapi, siapa sangka jika gadis desa itu...
Pada jam sekian, keempat cucu dari Oma sudah hampir pulang sekolah.
Tok tok tok!
Sesuai yang kita tunggu, keempat orang itu pulang ke rumah. San melempar tasnya ke sofa, disusul ketiga saudaranya. San menyandarkan tubuhnya ke sofa sembari menaikkan sebelah kakinya.
Tak lama, Oma mereka datang bersama dengan bi Irma.
"San? Oma titip adik-adik kamu, ya? Oma mau pergi sebentar."pamitnya.
"Oma mau kemana?"tanya Joshua sembari memakan snack. Wahyu dan Mondy ikut menoleh sembari memakan snack milik Joshua.
"Intinya ada. Tenang aja, di rumah ada Yujin yang jagain kalian. Jangan nakal ya? Kalau gitu, Oma pergi dulu."San hanya berdehem.
Setelah Omanya pergi, Joshua menatap San dengan senyum jahil. San yangmelihat itu, menggertakkan giginya, kemudian pergi.
.....
Harlan mengendarai mobil terburu-buru menuju rumahnya. Sesampainya di sana, ia langsung memarkirkan mobilnya. Harlan langsung membuka pintunya,yang membuat ketiga adiknya terkejut. Kemana San? Dia tengah istirahat di kamarnya.
"Assalamualaikum!"ujarnya.
"Waalaikumsalam!"
"Eh, yang punya temen cewek siapa nih! Mondy? Wahyu? Joshua?"
"Kenapa kak?"
"Gue butuh satu cewek, kalau bisa sih sekarang!"ujarnya.
"Hah? Sekarang?!"kejut Wahyu.
Mereka terlihat berfikir. Tidak mungkin mengajak wanita dalam waktu sesingkat ini? Tapi, siapa yang kira-kira bisa? Tak lama, Joshua menepuk tangan, kemudian berseru.
"Gue tahu! Tuh, cewek kampung itu!"ujarnya.
Keempatnya langsung menoleh kearah dapur. Kemudian Harlan tersenyum senang. Benar juga. Tanpa malu, Harlan langsung menuju dapur untuk mengajak Yujin.
Disisi lain.
"Josh? Lo serius, Yujin ikut Kak Harlan?"tanya Mondy heran.
"Serius lah! Siapa lagi yang siap selain dia? Lagi pula, Kak Harlannya aja mau,"setelah itu, Joshua tersenyum penuh misteri. Wahyu yang menyadari senyuman itu, merasa aneh.
"Lo gak mau bikin rencana lagi, kan?"tanyanya.
Namun, Joshua malah tersenyum yang membuat pertanyaan Wahyu seolah bisa di tebak siapa pun.
"Kalau iya, kenapa?"
Kita lihat aja apa respon lo, Kak San.
.....
Di sebuah studio, Harlan mengajak Yujin memasuki gedung besar itu. Berbekalan baju sederhana, Yujin dengan takjub memasuki gedung itu sembari melihat-lihat interior gedung itu.
Sebelumnya, Harlan sudah berusaha membujuk Yujin untuk ikut. Walaupun sempat menolak karena tidak enak, akhirnya Yujin mau mememani Harlan karena ini perintahnya.
"Ganti baju dulu! Nih!"
Harlan memberikan sebuah gaun mewah berwarna putih dan merah, namun terlihat sopan setelah ia ambil di bagasi mobil. Di lengannya, terdapat pita kecil yang terlihat manis. Yujin menerima baju itu dengan terkejut.
"Saya pakai ini?"tanya Yujin memastikan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.