38. My Love Mermaid Nenen

7.7K 522 3
                                    

     Rapunza menyimpan garpunya, menyeka mulut dengan tissue lalu meraih ponsel untuk kembali merekam Boy yang mengganti kostum kedua. Entah berapa kostum yang suaminya siapkan itu.

Kedua mata Rapunza merebak basah. Tangis bahagia penuh haru. Dia jadi ingat saat Boy muda selesai dari kerjanya.

Kalau saja Boy tidak menjadi mermaid. Mungkin mereka tidak akan pernah bertemu. Tidak akan ada Rapunza yang bebas, mungkin selamanya akan seperti Rapunzel yang terkurung.

Pertunjukan selesai, Boy lebih dulu membersihkan diri dan memakai lagi pakaian yang berpasangan dengan Rapunza.

Rambut basahnya tak lupa Boy keringkan dulu agar tidak membasahi pakaiannya.

"Keren banget," Zoni muncul lalu menepuk bahu Boy.

"Sejak kapan di sini?" tanya Boy dengan masih sibuk mengeringkan rambut.

"Baru beres cek gudang, mau samperin Rapunza tapi dia terlalu fokus terpesona sama suami mermaidnya, gue putusin ke sini aja susul lo," jelasnya.

Boy tersenyum segaris. Benarkah Rapunza seterpesona itu? Dia harus siap-siap tanggung jawab kalau Rapunza semakin tidak bisa lepas dan jatuh cinta.

"Beda ya aura pengantin baru, sedep gurih! Berseri-seri!"

Boy menyudahi kegiatannya lalu mentap Zoni. "Lo rasain nanti, bahkan mungkin lebih lebay dari gue," kekehnya.

***

Rapunza menatap Boy, menyambut kedatangannya dengan senyum merekah manis penuh cinta itu.

"Suka banget, makasih pertunjukannya," Rapunza membuka kedua tangannya lebar meminta di peluk.

Boy duduk di samping Rapunza lalu memeluknya. "Debay juga suka?" tanyanya.

"Banget, little mermaid suka banget liat kamu," jawabnya riang dengan semakin mengeratkan pelukannya.

Rapunza sangat bucin, tidak bisa rasanya untuk kembali jatuh cinta pada sosok lain selain Boy.

Boy tersenyum kecil mendengar panggilan bayi di dalam kandungan Rapunza. "Bagus kalau gitu, makan udah?" tanyanya lalu menatap meja yang masih utuh.

"Em, cuma nyicip dikit-dikit, sekarang ini mau makan kok," Rapunza menjauh agar bisa meraih sendok dan mengambil sedikit demi sedikit makan siangnya.

Boy tersenyum melihat Rapunza yang tidak ingin kena omelnya itu.

"Kamu mau apa?" Rapunza menatap Boy dengan binar yang polos, begitu cantik dan bercahaya.

Rasanya Boy bisa ternggelam ke dasar retina yang cantik itu. "Nasi goreng kepiting, sama cumi geprek," tunjuknya.

"Aku ambilin!" riang Rapunza. Moodnya terlihat sangat baik dan sangat antusias.

Boy mengusap kepala Rapunza. "Makasih, sayang." ucapnya tulus.

Rapunza hanya mengangguk dengan tangan sibuk menyendok beberapa centong nasi goreng daging kepiting itu.

"Ini,"

"Cuminya ketinggalan, sayang," senyum geli terbit walau samar.

"Ah iya!" Rapunza tertawa pelan menertawakan dirinya sendiri.

"Makasih," Boy menerima piring itu lalu meraih daging sapi bakar kesukaan Rapunza, meletakannya di atas nasi.

Mermaid Boy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang