40. Nakal Di Mobil Dan Pesta

6.9K 440 1
                                    

"Nakal," bisik Boy di depan bibir Rapunza lalu dia lahap dengan gemas. Melumatnya, menyecap, mengulumnya begitu menggebu.

Boy membuat Rapunza melenguh, balas menyesap bibir bawah Boy lalu meremas sesuatu yang membuat Boy menjauhkan bibirnya.

Boy menjentrik manja lengan Rapunza yang jemarinya nakal meremas si pusaka di dalam celananya hingga menggeliat.

"Makin lucu," Rapunza memandang arah usapannya.

Boy menghentikan tingkah Rapunza lalu meraih tengkuknya untuk kembali dia manjakan bibir merah yang licin dan merekah itu.

Tak akan pernah bosan. Kecanduan sih iya, sangat pasti malah.

Rapunza lebih dulu menarik wajahnya. "Masa di sini? Aku nakal bangetkan?" kekehnya dengan nafas agak terengah.

Boy menyeka bibir Rapunza. "Hn, banget. Lagi hamil kamu emang luar biasa," bisiknya lalu mengecup telinga Rapunza beberapa kali.

Jemari Rapunza meremas bahu Boy dengan mendesah pelan. Telinga, tengkuk adalah tempat paling sensitif.

"Sh.." desis Rapunza dengan balas mengecup rahang Boy.

Boy tersenyum tipis dengan terus memanjangkan kecupannya di telinga dan rahang. Sang istri begitu wangi, rasanya dia terus ingin menyesap wangi memabukan yang candu itu.

Rapunza memejamkan mata saat merasakan hidung mancung Boy menyenggol hidungnya dan bibir mereka pun menyatu lagi.

Kali ini lebih panas, menuntut dan begitu tergesa. Saling menyesap manisnya madu yang semakin memancing gairah.

"Eum.." desah Boy yang bersahutan dengan Rapunza.

Mendengar desahan Boy, Rapunza pun semakin semangat. Begitu pun Boy yang sama semangat.

Boy menjauhkan wajahnya, mengatur nafas lalu menatap jalan yang dilewati mobil mewah yang di tumpanginya.

"Masih jauh," bisik Boy dengan kening menyatu. Nafas Rapunza yang mulai teratur pun bisa dia rasakan di jarak dekat itu.

"Serius di sini?" tanya Rapunza dengan menatap Boy sendu. Agaknya tertantang.

Boy tersenyum. "Kamu, mau coba?" bisiknya sensual.

***

Rapunza menatap Lusi. "Undangan apa?" diraih sebuah undangan mewah di tangan asisten terbaiknya itu.

"Hari jadi yang ke 23 tahun berdirinya perusahaan, nona." jelas Lusi yang semakin formal semenjak Rapunza menikah dengan Boy.

"Perusahaan D&TA, oh Danile Fatran.." gumam Rapunza saat tahu siapa yang mengadakan acara.

Jelas dia harus datang bukan? Danile adalah rekan seusianya yang ikut menyukseskan bisnisnya saat muda dulu walau agak usil dan menyebalkan rasanya Rapunza tetap harus datang.

"Apakah nona akan—"

"Ada apa Lusi?" Boy datang menghampiri keduanya yang tengah berada di ruang tengah itu.

"Ini—"

"Biar aku yang jelaskan, Lusi." potong Rapunza lalu tersenyum ramah.

Lusi balas tersenyum. "Baiklah, jika nona perlu sesuatu kabari saya, saya pamit," balasnya.

Rapunza mengangguk, Lusi pun pamit meninggalkan keduanya yang tengah asyik berkencan di rumah.

Mermaid Boy (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang