Bagas tidak menegur Zoela sebagai bentuk kemarahannya karena Zoela menentang semua keputusannya. Bagas tahu, Rapunza bermain di mana dan dengan siapa. Dia hanya mencoba membiarkan beberapa saat sebelum bertindak.
Bagas tetap tidak akan membiarkan Rapunza bebas di dunia luar. Dunia yang semakin hari semakin kejam. Rapunza tidak boleh di sakiti, Bagas tidak akan membiarkan itu.
"Mau sampai kapan kita perang dingin? Apa kamu liat Rapunza bahagia?"
Bagas melepas dasinya, masih mengabaikan Zoela. Wajah tampan yang mulai menua walau terlihat segar itu tetap terpasang galak khasnya.
"Sayang, serius?!" Zoela mulai kesal karena ini sudah hari ke 5 mereka seperti orang asing di bawah atap yang sama.
Bagas menatap Zoela dingin. "Kamu tahukan aku marah? Ga usah bahas lagi." balasnya lalu berlalu ke kamar mandi.
"Rapunza bahagia, dia tidur sambil senyum saking bahagia. Kamu ga bahagia?" suara Zoela sudah terdengar melemah saking lelah.
Bagas tidak merespon, dia tetap melanjutkan niatnya walau dalam hati kecilnya dia bahagia melihat potret yang di kirimkan padanya saat di kantor.
Senyum Rapunza tidak selebar itu saat bersamanya. Bagas agak cemburu pada laki-laki berekor ikan itu.
***
"Mba, gimana?" Rapunza memamerkan bibirnya yang memakai lipstik milik Zoela. Hasil dia curi di ruang kecantikan.
"Astaga, nona!" Ayunin panik, bergegas meraih tissue kering maupun basah. Namun terlambat. Sudah tidak bisa terhapus.
"Kenapa? Belepotan?" Rapunza kembali menghadap kaca besar itu, mengamati bibirnya yang seperti bebek.
Ayunin menghela nafas. "Mba ga tahu, non. Mana yang buat hapusnya ini." di amati satu persatu botol di sana dengan panik.
"Mba, aku udah gede loh. Mamah ga akan marah." Rapunza menghentikan kerja tangan Ayunin yang panik itu.
Ayunin tetap saja tak enak hati, dia begitu lalai menjaga Rapunza. Padahal hanya buang air kecil sebentar tadi.
"ASTAGA!"
Ayunin dan Rapunza menoleh kompak.
"Anu—" Ayunin urung bersuara saat Zoela mengkodenya untuk diam.
"Kamu mau dandan sendiri? Kenapa ga bilang sama mamah? Biasanya juga ada orang yang rias kamu." Zoela mengulum senyum.
Ayunin lega karena Zoela tidak marah.
***
"Hey, Boy.."
Zoni menoleh. "Kok malah inget lagu blackpink wistle ya?" gumamnya geli sendiri.
"Hey, Zoo."
Kali ini Boy yang menahan geli, panggilan Rapunza untuk Zoni terdengar seperti membaca zoo dalam bahasa Inggris.
"Kelakuannya emang kayak binatang." gumam Boy geli.
"Gimana?" sahut Rapunza yang samar mendengar.
"Hm? Engga." Boy kembali menata kostum miliknya.
"Hai, Rapunzel.."