34-Pantai 1

31.7K 2.3K 11
                                    

Kalian pada DM:Buna double up dong.

Oke hari ini double up tapi part lainnya nanti sore hehe.

Janlup follow Instagram nya kami

@m_dfnkhfi ➞ Ustadz Dafan
@zaa_qeela ➞ Halza
@mahenglng_ ➞ Gilang
@okeeee2598 ➞ Hana
@ice_creamyyy29 ➞ Buna

@m_dfnkhfi ➞ Ustadz Dafan@zaa_qeela ➞ Halza @mahenglng_ ➞ Gilang @okeeee2598 ➞ Hana @ice_creamyyy29 ➞ Buna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"SELALU TERSENYUM KARENA SENYUMAN KAMU ADALAH NIKMAT DARI ALLAH BAGI SAYA"

-Muhammad Dafan Al-Kahfi-



Beberapa hari berlalu, trauma Halza tentang kejadian itu masih melekat dipikirannya. Saat seorang diri di rumah ia lebih sering melamun namun ustadz Dafan sebisa mungkin menghibur sang istri, ia benci jika senyuman itu menghilang dari wajah Halza.

"Humaira"

"Iya Bade"

"Terus tersenyum jika kamu sedih saya juga ikut sedih" gumamnya.

"Aku selalu senyum kok kan ada Bade"

"Saya punya ide" ujarnya tiba-tiba menjentikkan jari.

"Ide apa?"

"Mau ke pantai" tawarnya membuat mata Halza berbinar, setidaknya ia bisa menyenangkan hati istrinya dan melupakan masalah sejenak.

"Mau banget, kalo ajak Hana boleh?"

"Ck, tidak nanti Hana kasian jadi obat nyamuk" celetuk ustadz Dafan.

Halza terkekeh. "Ajakin Gilang sekalian deh biar Hana nggak jadi obat nyamuk" ya Gilang sudah meminta maaf atas perilaku papahnya pada Halza, karena menurut Halza Gilang tak ada sangkut pautnya dengan penculikan ini mereka berdua memaafkan nya dengan lapang dada walaupun untuk memaafkan papahnya itu masih sulit bagi mereka setidaknya Gilang sedikit lega karena bisa memberitahu ustadz Dafan serta Halza.

"Tapi mereka belum halal sayang, nanti yang ada Gilang panas lihat kita"

"Ish kalo kita berdua aja nggak seru, mending dirumah" sepertinya Halza kali ini merajuk.

"Ngambek terus, untung sayang'

"Humaira" panggilnya sedangkan Halza masih tak mau menengok.

Mendekatkan wajahnya nya ke samping telinga Halza lalu meniup-niupnya membuat suara gemuruh di telinga, sang empu yang diganggu merasa risih lalu berbalik.

Deg...

Wajah ustadz Dafan tersenyum manis ke arahnya dengan mata sipit yang juga turut tersenyum. Kini jarak wajah mereka hanya beberapa inci, walau sering terjadi namun hal itu masih tidak baik untuk jantung Halza.

DIAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang