Cinta yang ditemukan di rumahnya Allah?
Cinta yang muncul bukan karena rupa namun karena lantunan ayat suci yang terdengar
Halza Zafira Shaqeela seorang wanita yang berbeda karena ia jatuh cinta pada seorang laki-laki bukan karena rupa melainkan kar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"SEIKHLAS AWAN MENCINTAI HUJAN, IA TAK PERNAH MARAH WALAU HUJAN AKAN TETAP JATUH DAN MEMELUK TANAH"
• • •
Pagi ini mood bumil tidak sedang baik-baik saja. Tentu sholat subuh tak ada yang mengimami biasanya Bade tercinta akan membangunkannya dengan lembut lalu mereka sholat bersama tak seperti sekarang sarapan saja rasanya tidak nafsu makan. "Huft Bade lagi ngapain yah" gumamnya penasaran.
"Halza" panggil sang Bunda dari luar.
"Iya Bun"
"Sarapan dulu sini sama ayah bunda"
Dengan langkah gontai Halza keluar dari kamar. Wajah masam nya pun ia tampilkan didepan kedua orangtuanya. "Kok wajah ditekuk begitu sayang?" tanya sang ayah lembut.
"Ayah Halza mau Bade, suruh Bade pulang" rengeknya membuat sang ayah terkekeh.
"Suami kamu kan ada urusan selama tiga hari ini juga belum sehari masa disuruh pulang"
Sang Bunda yang penasaran dengan percakapan ayah dan anak itu pun ikut nimbrung duduk di meja makan sambil membawa sepiring buah-buahan. "Kenapa sih pagi-pagi udah ribut aja" tegurnya pada ayah dan anak itu.
"Bundaaa mau Bade, Halza bosen banget nggak ada Bade"
"Perasaan tadi malam bunda denger baru teleponan sampai subuh lagi untung itu laptop nggak meledak" ujar sang bunda mendramatis.
"Ish apaan sih bunda orang serius juga"
Ayah Halza menggeleng pelan ternyata sikap manja putrinya belum juga hilang walaupun sudah menikah. "Halza sebagai istri tidak baik untuk kita terlalu mengekang suami, lagipula suami kamu kan kerja disana bukan main-main kemarin ayah dengar Dafan tidak mau pergi karena tidak dapat izin kamu lalu sekarang kamu memberi izin tetapi ingin dia cepat pulang" nasihatnya panjang lebar.
"Jarak dari sini ke sana itu tidak dekat apa kau mau Dafan sakit hm?"
"Nggak yah Halza nggak mau Bade sakit" cicitnya merasa bersalah.
"Nah itu pinter, belajar sabar yah sayang" mengusap puncak kepala Halza lembut.
"Iya yah"
"Udah-udah kita makan yuk nanti keburu nasi gorengnya dingin" ajak sang bunda yang disahuti anggukan oleh keduanya.
***
Selesai makan Halza membantu sang Bunda membersihkan meja serta mencuci piring, sang Bunda sudah melarang namun tahu bukan bagaimana sifat Halza? "Halza ini Dafan telepon" teriak Bunda dari ruang tamu, Halza memang tak sengaja meninggalkan telepon di atas meja telivisi. Dengan sigap Halza membersihkan sisa-sisa sabun ditangannya lalu langsung berlari ke ruang tamu. "Mana bunda mana" pintanya antusias dengan mata yang berbinar.