52-Luluh

17.9K 1.7K 93
                                    

Jangan lupa vote dulu sebelum baca💐

"SEKERAS APAPUN BATU JIKA TERUS DIGUYUR AIR DIA JUGA AKAN RAPUH SEIRING WAKTU"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"SEKERAS APAPUN BATU JIKA TERUS DIGUYUR AIR DIA JUGA AKAN RAPUH SEIRING WAKTU"



"Ciluk ba, ciee ketawa lucu ya nak" anteng sekali Halza sejak tadi dia menjaga Arzan yang tak henti-hentinya tersenyum saat melihat sang Uma mencoba menghiburnya. Belum genap sebulan umurnya namun seperti sudah bisa membaca gerak gerik orang di dekatnya.

"Sedang apa kalian, sepertinya seru sekali" tegur ustadz Dafan dari dapur, ia baru saja mencuci piring bekas mereka makan siang, berhubung pembantu mereka sedang sakit dan mengambil cuti alhasil ustadz Dafan yang harus menghandle pekerjaan rumah maklum direktur yang bekerja jarak jauh daripada dia bosan yasudah dia mencari kesibukan di rumah. Halza selalu marah jika ustadz Dafan mengambil tugas yang seharusnya ia kerjakan namun apa boleh buat manusia batu ini seperti acuh tak acuh mendengar omelan istrinya, entah seberapa besar tingkat kesabaran yang ia miliki.

"Ini Arzan kayak udah ngerti aja diajak bicara ketawa terus, lucu banget" gemas Halza sambil menciumi pipi Arzan, bayi kecil itu lagi-lagi tertawa merasakan tingkah lucu Umanya.

"Lucu seperti Aba nya, iyakan nak?" tanya ustadz Dafan pada sang buah hati.

"Hmm mulai-mulai"

"Kamu memang tidak bisa menerima kenyataan"

"Kenyataan apa?"

"Kenyataan kamu memiliki suami yang tampan, lucu, baik hati, dan tidak sombong seperti saya" terang ustadz Dafan secara rinci.

"Iya suami Halza emang suami terbaik di dunia" jawabnya membuat ustadz Dafan heran.

"Tumben kamu setuju, biasanya kamu bilang seperti ini. Ekhmm ini pasti ketularan sifat Gilang makanya tingkat kepedean nya di atas rata-rata" ujarnya mencoba menirukan gaya bicara Halza.

"Setuju salah, gak setuju salah mau Bade apasih perasaan Halza salah mulu".

"Saya maunya dipeluk".

"Modus".

Saat Halza berbalik, tanpa aba-aba ustadz Dafan memeluknya dari belakang. Seketika Arzan menangis seperti tahu bahwa Uma nya sedang dipeluk.

"Oekk...oekk"

"Kenapa sayangnya Uma, cup...cup" refleks Halza mencoba menenangkan sang anak.

Tangisnya mereda membuat ustadz Dafan heran. Saat ia mencoba memeluk Halza lagi ketika sedang menenangkan Arzan, bayi itu kembali menangis.

"Bade kayaknya Arzan marah kalo Halza dipeluk" beritahu Halza

"Jagoan tidak boleh nakal seperti itu, Uma kan istri Aba jadi Aba boleh meluk Uma kapanpun".

DIAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang