36-Gombal

32.4K 2.3K 74
                                    

"KAMU CANDU,Fabiayyi ala irobbikuma tukadziban?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"KAMU CANDU,
Fabiayyi ala irobbikuma tukadziban?"

-Muhammad Dafan Al-Kahfi-



Tak terasa hari sudah mulai gelap, sesuai instruksi ustadz Dafan sebelum mereka berpisah Gilang dan Hana menuju musholla untuk melaksanakan kewajiban mereka. Hana tak menyangka Gilang bisa secepat ini menyesuaikan diri dalam agama yang ia anut sekarang. Bahkan ia yang mengingatkan Hana untuk segera sholat.

"Gilang, apa aku boleh bertanya?" ujar Hana ragu.

"Tentu saja"

"Kamu tidak risih dengan keyakinan sekarang"

Gilang mengerutkan keningnya, aneh sekali pertanyaan Hana ini. "Kenapa kamu berpikir begitu"

"Setau aku non muslim itu ibadahnya satu kali dalam seminggu namun kewajiban seorang muslim lima kali dalam sehari, itu tidak berat bagimu"

"Tidak sama sekali, menurut aku sering bertemu dengan Allah itu adalah hal yang baik" ujarnya dengan senyum merekah.

"Terima kasih" ucapnya diujung kalimat.

"Untuk?"

"Berkat kamu aku bisa mengenal Allah, jika bukan karena keputusan mu waktu itu mungkin aku sudah menyerah"

Hana hanya diam, seberuntung itukah dirinya bisa dicintai sosok laki-laki seperti Gilang.

"Tunggu aku ya Hana, sebentar lagi"

"Jika memang takdir Allah kita bersatu aku akan tetap menunggu tetapi jika..." ujar Hana tak bisa menyambung kata-katanya.

"Lauhul mahfudz kita adalah kematian semoga bisa bersatu di surganya Allah kelak"

***

"Eh Hana kamu tahu nggak?" Hana bingung sahabatnya ini datang-datang langsung bertanya.

Ya usai sholat isya mereka berdua memutuskan untuk ke kamar saja sambil menunggu ustadz Dafan mengajar Gilang mengaji. Gilang tak ingin libur belajar katanya nanti kelamaan Hana menunggu. Menunggu dirinya melamar.

"Tahu apa? kamu aja nggak bilang"

"Aku tebak kamu sama Gilang tadi naik bianglala kan?"

"Kamu ngikutin kami" tuduh Hana blak-blakan.

"Idih siapa yang ngikutin kalian, kata Bade Gilang tuh ada nyiapin kejutan buat kamu nah kejutannya itu bianglala yang kalian naikin tadi"

Dasar Halza ini tak bisa menjaga rahasia Gilang, namun mulutnya tak tahan untuk memberi tahu Hana toh sahabatnya kan Hana bukan Gilang pikirnya.

"Tapi disana seperti wahana hiburan za semuanya lengkap bukan cuma bianglala, yakali Gilang bawa bianglala ke pantai" sangkal Hana karena sangat tidak masuk di otaknya.

DIAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang