Hayo vote dulu biar gak lupa⭐
"AWAL YANG MENYAKITKAN UNTUK MENDAPATKAN SEBUAH KEBAHAGIAAN TERBESAR SANGATLAH INDAH"
•
•
•Ustadz Dafan semakin waspada dalam menjaga kehamilan istrinya apalagi ini sudah memasuki bulan-bulan terakhir kehamilan Halza. Sebisa mungkin ia melarang Halza melakukan pekerjaan berat sebab bisa sangat berbahaya, namun bumil satu ini memang cukup keras kepala katanya dia bosan jika hanya rebahan tanpa melakukan apapun. Untuk itu ustadz Dafan harus memutar otak mengatasi kebosanan sang istri. "Bade bosen, Halza mau bikin cemilan didapur ya" pintanya dengan puppy eyes.
"Jangan Humaira nanti kamu kecapean"
"Ish cuma bikin cemilan tu nggak cape lagipula bahan-bahan didapur masih lengkap tinggal sat set pasti jadi"
"Beli saja ya nanti saya pesankan"
"Kok beli Halza mau bikin sendiri Badeee" rengek Halza.
Ustadz Dafan berfikir sejenak. "Yasudah boleh tapi saya harus bantu"
"Emang bisa?"
"Kamu meremehkan saya, baiklah saya tunjukkan keahlian saya" lagak ustadz Dafan membuat Halza terkekeh. Sungguh percaya diri sekali suaminya ini.
Kedua pasutri itu akhirnya menuju dapur. Halza ingin menyiapkan bahan-bahan tapi segera ustadz Dafan tahan. "Sebutin saja bahan-bahan nya nanti saya yang ambilkan"
Halza mengangguk memberitahu kan beberapa barang lalu dengan sigap ustadz Dafan mengambilnya setelah semua sudah tersedia di atas meja, Halza berniat menghampiri ustadz Dafan untuk membuat cemilan random mereka namun ketika ia berdiri tiba-tiba saja ia merasakan sakit yang teramat diperutnya. "Awww Bade perut Halza sakit"
Ustadz Dafan panik lalu segera menggendong istrinya menuju mobil. Ia teringat kata dokter saat terakhir pemeriksaan melahirkan antara bulan ini dan bulan depan ini termasuk salah satu tanda melahirkan jadi dia harus sigap jangan sampai calon buah hati mereka terlambat untuk ditangani. Dengan wajah khawatir ia terus melirik ke arah Halza. Rintihan demi rintihan sang istri ia dengar, sungguh sangat tidak tega melihat Halza kesakitan seperti ini.
"Hiks, Bade sakit banget"
"Sabar ya Humaira sebentar lagi kita sampai" ujarnya berusaha menenangkan sang istri.
Sungguh sial sekali kenapa jalanan harus macet dalam keadaan genting seperti sekarang. Suara klakson kendaraan saling menyahut termasuk mobil ustadz Dafan. "Ya Allah kenapa harus sekarang" gumamnya dalam hati. Tak sabar ia keluar dari dalam mobil menanyakan keadaan yang sedang riuh.
"Ada apa di depan pak kenapa macet seperti ini" tanyanya pada salah satu bapak-bapak yang juga emosi.
"Sepertinya ada pertengkaran di depan sana, entah orang sekarang tidak ada etika bertengkar di tengah jalan mengganggu pengendara saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
DIAM
Teen FictionCinta yang ditemukan di rumahnya Allah? Cinta yang muncul bukan karena rupa namun karena lantunan ayat suci yang terdengar Halza Zafira Shaqeela seorang wanita yang berbeda karena ia jatuh cinta pada seorang laki-laki bukan karena rupa melainkan kar...