43-Brownies

25.2K 2K 124
                                    

Vote nya jangan lupa sayangnya ustadz Dafan 😸

“DAN SEGALA SESUATU KAMI CIPTAKAN BERPASANG-PASANGAN SUPAYA KAMU MENGINGAT KEBESARAN ALLAH

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“DAN SEGALA SESUATU KAMI CIPTAKAN BERPASANG-PASANGAN SUPAYA KAMU MENGINGAT KEBESARAN ALLAH.”

(QS. AZ ZARIYAT: 49)



Sejak tadi Halza terus merengek, sesekali menangis membuat ustadz Dafan tak tega melihatnya. Mengapa begitu? Karena ustadz Dafan harus menghadiri sebuah acara diluar kota sekaligus ada sedikit urusan bisnis yang perlu ditangani olehnya langsung. Ia ingin sekali mengajak Halza pergi hitung-hitung liburan bersama namun mengingat keadaan Halza yang sedang berbadan dua serta fisik nya yang lemah membuat ustadz Dafan mengurungkan niat.

"Hiks Bade mau ikut"

"Jangan Humaira nanti kamu sakit karena kelelahan" bujuk ustadz Dafan.

"Ish pokoknya ikut titik" kekeuh Halza dengan sifat keras kepala yang ia miliki apapun keputusan nya tak bisa diganggu gugat.

Ustadz Dafan menarik nafas panjang. "Yasudah saya tidak jadi pergi saja"

"Kok nggak jadi pergi, acaranya gimana? terus urusan Bade gimana?" tanya Halza beruntun.

"Kalau kamu tidak mengizinkan saya pergi ya saya tidak pergi semua itu bisa dibatalkan"

Halza berfikir sejenak apakah ia terlalu egois lagi pula hanya tiga hari namun entah kenapa dia rasa nya tak bisa jauh dari ustadz Dafan, pernah ketika ia ditinggal pergi selama setengah hari sungguh bosan tidak ada Bade tidak ada yang dijahilin haha. Selain suka menjahili suaminya bumil ini memang sangat manja anggapannya sudah seperti bayangan suami sendiri mengekor kemanapun ustadz Dafan pergi padahal suaminya hanya di rumah saja.

"Halza egois ya Bade" cicitnya.

"Tidak Humaira kamu istri saya jadi sudah kewajiban saya menuruti semua yang membuat kamu senang"

"Tapi Halza juga istri Bade jadi Halza harus bikin suami sendiri senang biar dapat pahala"

"Kamu senyum saja saya sudah senang" goda ustadz Dafan membuat Halza mengulum senyum.

"Huft yaudah Bade boleh pergi" putusnya dengan berat hati, sedikit tidak ikhlas tapi apa boleh buat ia tak boleh terlalu mengekang suami sendiri lagipula ustadz Dafan ke sana karena ada urusan tidak untuk jalan-jalan.

"Benar dikasih izin? nanti pas ditinggal malah ngambek" tanya ustadz Dafan memastikan.

"Iya tapi ada syaratnya"

Ustadz Dafan terkekeh. "Apa syarat hm?"

"Bawain oleh-oleh" cengir Halza.

"Pasti sayang" ujar ustadz Dafan mengiyakan sambil mengelus kepala Halza sayang.

DIAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang