42-Cemburu

28.9K 2.1K 87
                                    

Vote dulu sebelum baca!!!

Janlup ramaikan Instagram Buna dan yg lain hehe

“JANGANLAH ENGKAU BERSEDIH, SESUNGGUHNYA ALLAH BERSAMA KITA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“JANGANLAH ENGKAU BERSEDIH, SESUNGGUHNYA ALLAH BERSAMA KITA.”

(QS. AT-TAUBAH: 40)



Sejak pulang dari masjid wajah Halza terus ditekuk bahkan dimobil ia terus diam sambil memberikan tatapan tajam pada sang suami. "Humaira kenapa" tanya ustadz Dafan tanpa dosa.

"Pura-pura lupa"

Ustadz Dafan menggaruk kepalanya yang tak gatal. Sekarang kesalahan apa lagi yang ia lakukan?

"Saya ada salah?"

"Pikir aja sendiri"

Menarik nafas kasar, memang harus ekstra sabar menghadapi bumil satu ini. "Padahal saya cuma ikutin alur cerita yang ada di novel kamu"

"Hah?" respon Halza berbalik sambil mengerutkan keningnya tanda tak mengerti.

"Kamu kan akhir-akhir ini saya lihat sering baca novel tentang romansa islami gitu terus waktu saya tidak sengaja baca chatan kamu sama Hana juga bahas tentang fiksi, jadi saya berinisiatif ikutin satu alur cerita" terangnya.

Bukannya semakin marah Halza malah tertawa mendengar penuturan dari ustadz Dafan. "Ceritanya mau jadi cowok fiksi?"

"Tidak saya cemburu saja kamu punya yang nyata malah mau sama yang fiksi" sahut ustadz Dafan.

"Ish lucu banget cemburunya" ujar Halza gemas sambil menguyel pipi ustadz Dafan.

"Ish lucu banget cemburunya" ujar Halza gemas sambil menguyel pipi ustadz Dafan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hmm" dehem ustadz Dafan pasrah.

"Cemburu kok sama yang nggak nyata"

"Terserah saya kamu kan istri saya" jawab ustadz Dafan malas.

***

Kini Gilang dan Hana sudah berada di dalam mobil menuju kediaman Hana tentu saja dengan posisi Gilang yang menyetir dan Hana yang duduk di bangku belakang. Hening sibuk dengan pikiran masing-masing sampai akhirnya Gilang membuka suara. "Han maaf"

DIAM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang